Muhib Al-Majdi
Senin, 8 Oktober 2012 12:43:48
(
Arrahmah.com)
– Pada kisah sebelumnya, syaikh Aiman Azh-Zhawahiri telah menceritakan
pertempuran Ramadhan 2001 di pegunungan Tora Bora dan pengalaman
interaksi syaikh Usamah bin Ladin dengan para ulama Jazirah Arab. Pada
kesempatan kali ini, syaikh Aiman Azh-Zhawahiri mengisahkan interaksi
erat syaikh Usamah bin Ladin dengan para ulama di Afghanistan dan
Pakistan.
***
Syaikh Usamah dan syaikh Yunus Khalis
Syaikh Usamah bin Ladin memiliki hubungan yang sangat kuat dengan
para ulama Afghanistan, khususnya para ulama yang berjihad. Allah telah
melimpahkan karunia-Nya kepada Afghanistan dengan keberadaan para ulama
dan mujahid di sana.
Tentang hal pertama yang kita sebutkan tentang hubungan erat syaikh
Usamah dengan para ulama Afghanistan, kita harus menyebutkan hubungan
syaikh Usamah dengan syaikh Yunus Khalis rahimahullah, sang ulama besar
dan mujahid. Tentu saja hubungan syaikh Usamah dengan syaikh Yunus sudah
terbina sejak lama, namun di antara hal yang paling menonjol dalam
hubungan tersebut adalah syaikh Yunus Khalis menampung syaikh Usamah bin
Ladin di Jalal Abad saat pemerintah Sudan mengusir syaikh Usamah
---semoga Allah memberikan balasan yang setimpal kepada pemerintah
Sudan. Suatu saat kita akan menyebutkan permasalahan Sudan ini, insya
Allah, dan mengkhususkan satu aspek tentangnya dan bagaimana mereka
mengingkari jasa-jasa syaikh Usamah.
Syaikh Yunus Khalis menyambut kedatangan syaikh Usamah dengan
sambutan terbaik dan memuliakan beliau. Saya masih ingat ketika syaikh
Usamah bin Ladin tinggal di Jalal Abad, dalam perlindungan syaikh Yunus
Khalis rahimahullah, syaikh Usamah pernah berkata: "Suatu kali saya
pernah ingin berbicara kepada media massa. Maka saya bertanya kepada
syaikh Yunus: "Apakah Anda mengizinkan saya berbicara dengan media
massa?" Syaikh Yunus menjawab: "Bagaimana Anda harus meminta izin
kepadaku lebih dahulu? Jika ini adalah perkara yang menurut Anda harus
dikerjakan, kerjakanlah, tak perlu meminta izin kepadaku!"
Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah pernah bercerita kepadaku bahwa
syaikh Yunus Khalis pernah didatangi oleh Duta Besar Arab Saudi untuk
Pakistan. Dubes Arab Saudi berkata kepada syaikh Yunus, "
Anda menampung Usamah bin Ladin, padahal ia adalah orang yang berbahaya, ia itu teroris, ia itu…" Dubes itu menyebutkan banyak hal buruk tentang syaikh Usamah.
Bagaimana syaikh Yunus Khalis menjawab kepada Dubes Arab Saudi itu
seperti yang diceritakan syaikh Usamah kepadaku secara langsung? Syaikh
Yunus Khalis berkata, "
Wahai saudaraku, seandainya hewan
ternak dari negeri dua tanah suci (Makkah dan Madinah, pent) datang
kepada kami, niscaya kami akan menampungnya. Lalu bagaimana kami tidak
akan menampung mujahidin?" Syaikh Yunus Khalis telah membuat Dubes Arab Saudi itu pulang dengan kecewa dan menanggung malu.
Alhamdulillah.
Syaikh Yunus Khalis senantiasa menjaga hubungan baik tersebut dengan
syaikh Usamah bin Ladin. Syaikh Yunus biasa memberikan nasehat dan
arahan kepada beliau. Saya masih ingat pada suatu kesempatan saya
menyertai syaikh Usamah berkunjung kepada syaikh Yunus, setelah syaikh
Usamah berpindah dari Jalal Abad ke Kandahar. Suatu saat syaikh Usamah
kembali lagi ke Jalal Abad, maka beliau mengunjungi syaikh Yunus Khalis.
Saat itu syaikh Yunus Khalis menasehati beliau dan berkata,
"Wahai
Usamah, hati-hatilah, telah banyak budak dirham dan budak dinar. Maka
berhati-hatilah engkau dalam bergerak dan berpindah-pindah, jangan
mengandalkan kecuali orang-orang yang bisa dipercaya." Saya
mengingatkan kembali nasehat syaikh Yunus Khalis ini, semoga Allah merahmati beliau.
Setelah itu saat terjadi perang salib yang terakhir terhadap
Afghanistan, syaikh Yunus Khalis sedang sakit keras, hampir-hampir
beliau lumpuh, tulang paha beliau patah dan kesehatannya menurun
drastis. Meski kondisi beliau demikian itu dan kesehatannya menurun
drastis, namun hati bleiau senantiasa hidup dengan keimanan dan jihad.
Beliau mengeluarkan sebuah pernyataan resmi yang mengajak umat Islam
Afghanistan dan umat Islam seluruh dunia untuk berjihad melawan AS yang
menjajah Afghanistan. Semoga Allah merahmati beliau dan para ulama kaum
muslimin.
Syaikh Usamah dan syaikh Jalaluddin Haqqani
Sudah tetu, di antara ulama mujahidin Afghanistan yang juga sangat
dicintai oleh syaikh Usamah adalah fadhilah syaikh Jalaluddin Haqqani,
semoga Allah mengaruniai beliau kesehatan dan keselamatan serta
menjadikannya sebagai perbendaharaan bagi jihad dan Islam. Hubungan
syaikh Usamah dengan syaikh Jalaluddin Haqqani sudah terjalin lama sejak
masa-masa jihad (melawan komunis Uni Soviet). Syaikh Usamah menyertai
pasukan syaikh Jalaluddin Haqqani dalam menaklukkan kota Khost, Kabul
dan juga pertempuran-pertempuran di Jawar.
Saya masih ingat pada masa terakhir saat saudara kami, syaikh
Musthafa Abul Yazid rahimahullah, gugur sebagai syahid maka syaikh
Jalaluddin Haqqani mengirim sebuah surat kepada syaikh Usamah bin Ladin
dan hamba yang fakir ini (syaikh Aiman Azh-Zhawahiri sendiri, pent).
Saya masih ingat, dalam surat itu syaikh Haqqani menulis: "Kepada
saudaraku dan kawanku yang tercinta, al-mujahid Usamah bin Ladin."
Semoga Allah merahmati syaikh Usamah.
Syaikh Usamah dan Maulawi Abdullah Dzakiri
Termasuk ulama Afghanistan yang memiliki hubungan sangat kuat dengan
syaikh Usamah bin Ladin adalah Maulawi Abdullah Dzakiri. Nama ini
barangkali belum terkenal (di dunia Islam, pent), namun nama beliau
sangat terkenal di Afghanistan. Maulawi Abdullah Dzakiri adalah ketua
Persatuan Ulama Afghanistan. Beliau memiliki reputasi yang sangat baik
di Afghanistan, wibawa yang sangat besar dan penghormatan luas (kaum
muslimin Afghanistan).
Maulawi Abdullah Dzakiri berasal dari desa bernama Dzakir. Desa ini
dekat jaraknya dengan desa kami di Kandahar, desa Arab yang telah saya
ceritakan sebelumnya (dalam video Ayyam Ma'al Imam # 2, pent). Desa itu
adalah desa yang sangat sederhana, rumah Maulawi Abdullah Dzakiri juga
sangat sederhana. Namun, masya Allah, beliau memiliki kedudukan dan
wibawa yang sangat besar.
Syaikh Usamah bin Ladin sendiri yang berulang kali datang kepada
Maulawi Dzakiri. Suatu saat saya pernah menyertai syaikh Usamah menemui
Maulawi Dzakiri, meminta nasehat dan saran-sarannya. Maulawi tidak
pernah pelit untuk memberikan arahan kepada syaikh Usamah. Maulawi
Abdullah memang seorang yang ---
masya Allah--- memiliki
semangat baja, kejelian dan kehormatan. Beliau mengeluarkan sebuah
penjelasan tentang kewajiban melawan penjajahan pasukan salib terhadap
Jazirah Arab. Beliau juga mengumpulkan tanda tangan sejumlah besar ulama
Afghanistan. Semoga Allah member beliau taufiq kepada kebaikan dan
merahmatinya, baik beliau masih hidup maupun sudah meninggal.
Syaikh Usamah dan Syaikh Muhammad Yasir
Di ulama lainnya yang harus saya sebutkan jika membahas hubungan
syaikh Usamah bin Ladin dengan para ulama Afghanistan adalah fadhilah
syaikh Muhammad Yasir, semoga Allah merahmati beliau dengan rahmat yang
luas.
Di sini saya hendak menyampaikan ungkapan bela sungkawa kepada umat
Islam secara umum dan mujahidin secara khusus serta keluarga syaikh
Muhammad Yasir secara lebih khusus lagi, atas wafatnya syaikh Muhammad
Yasir.
Syaikh Muhammad Yasir rahimahullah ditangkap dan dijebloskan dalam
penjara Pakistan pada Dinas Intelijen Pakistan yang berkhianat (kepada
kaum muslimin). Lalu berita wafatnya beliau bisa sampai ke dunia luar
(penjara) meskipun Dinas Intelijen Pakistan sangat ketat menutup-nutupi
berita itu agar tidak keluar dari penjara. Namun akhirnya berita itu
tetap bisa keluar. Sampai saat ini tidak diketahui sebab wafatnya
beliau, apakah karena dibunuh atau ditelantarkan atau dicegah dari
mendapatkan perawatan medis. Tidak diketahui dengan pasti (oleh kaum
muslimin) apa sebab kematian syaikh Muhammad Yasir.
Pengkhianatan dan Kebiadaban Dinas Intelijen Pakistan
Namun apa yang terjadi pada (penjara) Dinas Intelijen Pakistan dan
kejahatan-kejahatan yang dilakukan Dinas Intelijen Pakistan pasti akan
nampak (terbongkar) juga. Ini adalah lembaran hitam dalam sejarah
Pakistan dan stempel hitam dalam sejarah orang-orang Pakistan, yaitu
pengkhianatan yang dilakukan oleh pemerintah, tentara dan intelijen
Pakistan yang taraf seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya dalam
sejarah kaum muslimin.
Pengkhianatan ini dilakukan oleh para pengkhianat tersebut demi
memenuhi kantong mereka dengan sebagian harta. Dengan izin Allah, harta
tersebut akan menjadi bencana dan hukuman bagi mereka sendiri. Allah
Ta'ala:
(إِنَّ اللّهَ لاَ يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ)
"
Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya perbuatan orang-orang yang berbuat kerusakan."
(QS. Yunus [10}: 81)
(الَّذِينَ كَفَرُواْ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّواْ
عَن سَبِيلِ اللّهِ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً
ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ)
"
Sesungguhnya orang-orang kafir membelanjakan harta mereka untuk
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Maka mereka akan
membelanjakan harta mereka, kemudian hal itu menjadi penyesalan bagi
mereka, lalu mereka dikalahkan. Dan orang-orang kafir hanya akan
digiring ke dalam neraka Jahanam saja."
(QS. Al-Anfal [8]: 36)
Syaikh Muhammad Yasir ---semoga Allah merahmati beliau dengan rahmat
yang luas--- meninggal dalam penjara Pakistan, dan di dalam
penjara-penjara Pakistan terjadi berbagai kebiadaban dan kekejaman yang
bisa membuat anak-anak kecil beruban.
Di antara ulama Afghanistan lainnya yang wafat dalam penjara Pakistan
adalah Mulla Ubaidullah, mentri pertahanan Imarah Islam Afghanistan.
Dinas Intelijen Pakistan berusaha menutup-nutupi berita itu dan sampai
saat ini tidak mau menyerahkan jenazahnya kepada keluarga beliau,
padahal beliau telah meninggal beberapa tahun yang lalu.
Perkara pembunuhan di dalam penjara-penjara Paksitan terhadap
orang-orang (ulama dan mujahidin) yang ditangkap telah menjadi aib besar
yang baunya menyesakkan. Ribuan orang telah dibunuh, atau agar saya
lebih tepat: ratusan orang telah dibunuh, atau mngkin juga ribuan orang.
Tidak ada seorang pun yang mengetahui angkanya secara pasti. Sering
sekali jenazah-jenazah mereka dilemparkan ke jalanan di Pakistan setelah
mereka dibunuh oleh Dinas Intelijen Pakistan. Jika kalian mengikuti
berita-berita Pakistan, barangkali kalian akan melihat sebuah film
documenter yang dipublikasikan lewat situs internet yang menunjukkan
tentara Pakistan membunuh sekelompok orang di Lembah Swat tanpa
pengdailan dan bukti-bukti apapun. Begitulah tentara Pakistan membunuhi
mereka, sampai-sampai ikut berkomentar Departemen Luar Negeri AS yang
munafik dan memerintahkan tentara Pakistan untuk melakukan
kejahatan-kejahatan tersebut.
Intinya, syaikh Muhammad Yasir ---semoga Allah merahmatinya dengan
rahmat yang luas--- termasuk salah seorang kawan dekat syaikh Usamah.
Hubungan beliau dengan syaikh Usamah telah terjalin sejak lama, pada
masa jihad Afghan melawan Rusia. Syaikh Muhammad Yasir, seperti telah
saya sebutkan secara ringkas dalam kitab saya
Risalah At-Tabriah,
adalah tokoh generasi pertama dari gerakan jihad di Afghanistan. Saat
itu ia sedang menempuh kuliah ilmu politik di Universitas Kabul. Ketika
jihad terjadi, beliau berhijrah ke Pakistan, lalu melanjutkan kuliah di
Universitas Islam di kota Madinah Munawwarah (Arab Saudi).
Kemudian
beliau bergabung dengan mujahidin, dan beliau diangkat sebagai Mentri
Dalam Negeri dalam pemerintahan mujahidin di Kabul (era presiden
Burhanuddin Rabbani, pent).
Setelah itu beliau melihat kerusakan yang menyebar luas dalam
pemerintahan (perpecahan dan peperangan antar mujahidin demi kursi
kekuasaan; kubu Burhanuddin Rabbani-Ahmad Syah Mas'ud melawan kubu
Qalbuddin Hikmatyar), maka beliau meninggalkan kursi kekuasaan dan
kembali menekuni bidang dakwah dan pengajaran. Ketika tegak pemerintahan
Imarah Islamiyah di Afghanistan (Taliban dengan pimpinan Mulla Muhammad
Umar, pent), beliau menjadi salah seorang pendukungnya.
Ketika tanda—tanda invasi pasukan salibis terhadap Afghanistan mulai
terdengar nyaring, maka syaikh Muhammad Yasir datang padahal saat itu
usianya sudah tua. Mungkin saat ini berusia lima puluh tahun atau
sekitar usia itu. Beliau datang ke Afghanistan. Saya masih ingat saat
itu beliau datang ke Tora Bora. Beliau naik ke gunung di Tora Bora
sebelum pesawat tempur AS membombardir Afghanistan. Beliau mengadakan
pertemuan yang sangat lama dengan syaikh Usamah (di kamp pertahanan
Al-Qaeda di puncak pegunungan Tora Bora), yang masih saya ingat.
Saya masih ingat, saat itu syaikh Muhammad Yasir mengatakan kepada syaikh Usamah,
"Aku
dahulu memiliki keinginan mati syahid di Baitul Maqdis (Palestina).
Ketika jihad Afghanistan (melawan komunis Uni Soviet) berakhir dan aku
belum sampai ke Baitul Maqdis, aku sangat sedih karena keinginanku belum
terpenuhi. Sekarang perang salib telah dimulai lagi, semoga perang
salib ini menjadi sebab bagiku untuk mati syahid di Baitul Maqdis."
Saya berdoa kepada Allah semoga Allah memberikan kepada beliau pahala
orang-orang yang mati syahid dan kedudukan orang-orang yang mati
syahid.
Saya juga masih ingat, saat itu syaikh Muhammad Yasir berkata kepada syaikh Usamah, "
Aku
telah hidup di Pakistan dan mengajar di sana. Sekarang aku tidak
memiliki tempat (yang lebih tepat) kecuali di sini, di Afghanistan, di
tengah-tengah mujahidin."
Maka syaikh Usamah menasehati syaikh Muhammad Yasir banyak nasehat
praktis. Insya Allah, akan datang waktunya bagi kami untuk
mempublikasikannya. Syaikh Usamah memang memiliki pandangan dan wawasan
yang sangat mengagumkan dalam bidang jihad.
Syaikh Usamah berkata kepada syaikh Muhammad Yasir,
"Saya
nasehatkan kepada Anda untuk memfokuskan usaha Anda pada fase ini di
bidang media massa. Allah telah membukakan bagi Anda keistimewaan di
bidang ilmu dan bidang dakwah. Maka fokuskanlah usaha-usaha Anda di
bidang media massa."
Maka syaikh Muhammad Yasir rahimahullah mulai menghubungi
stasiun-stasiun TV dan mengeluarkan banyak perbincangan. Hal itu tetap
beliau kerjakan sampai saat AS menginvasi Afghanistan, beliau tetap
menekuni aktifitas media yang besar dari tempat hijrahnya di Pakistan.
Orang yang mengikuti berita-berita Afghanistan barangkali akan bisa
menyaksikan tayangan wawancara syaikh Muhammad Yasir dengan stasiun TV
Al-Jazera.
Beberapa orang telah menasehati syaikh Muhammad Yasir untuk
bersembunyi dan menunggu-nunggu keadaan, namun syaikh Muhammad Yasir
menjawab, "
Pekerjaan media ini bagiku sama nilainya dengan
operasi bom syahid. Aku menganggap diriku termasuk kelompok orang-orang
yang melakukan serangan bom syahid, karena aku tidak melihat ada orang
yang mengerjakan pekerjaan ini dan menjaga lobang yang kosong ini. Jika
aku dibunuh atau dipenjara, maka aku memang sudah menganggap diriku
sebagai pelaku bom syahid."
Syaikh Muhammad Yasir pernah ditangkap sekali dan dijebloskan ke
dalam penjara di Kabul, namun beliau berhasil dibebaskan melalui program
pertukaran tawanan antara mujahidin dan pemerintah Kabul. Ketika beliau
dibebaskan, beliau kembali kepada aktifitas dakwah beliau. Beliau
memiliki aktifitas yang besar di bidang dakwah di tengah mujahidin, baik
di Pakistan maupun Afghanistan. Beliau kemudian ditangkap untuk kedua
kalinya (di Pakistan sampai akhirnya dibunuh dalam penjara Pakistan,
pent). Semoga Allah merahmati beliau dan menyusulkan kita kepada beliau
di atas kebaikan.
Hubungan dengan ulama Pakistan
Syaikh Usamah bin Ladin juga memiliki hubungan yang sangat kuta
dengan para ulama Pakistan. Saya sebelumnya telah menjelaskan bahwa
banyak sekali rombongan ulama Pakistan yang mengunjungi syaikh Usamah
saat beliau tinggal di Kandahar. Di antara ulama Pakistan tersebut yang
paling menonjol dan bisa saya sebutkan namanya di sini adalah Maulawi
Nizhamuddin Asy-Syamizi. Maulawi Nizhamuddin asy-Syamizi termasuk ulama
Pakistan yang paling diperhitungkan dan paling terkenal.
Beliau termasuk salah seorang kawan tercinta syaikh Usamah. Setiap
kali beliau mengunjungi Afghanistan, beliau pasti juga mengunjungi
syaikh Usamah bin Ladin, tinggal beberapa lama bersama syaikh Usamah,
saling bertukar nasehat dan duduk bersama mempelajari berbagai uruasan.
Saya masih ingat, dalam sebuah pertemuan, saya bertemu dengan syaikh
Nizhamuddin Asy-Syamizi yang tengah mengunjungi syaikh Usamah bin Ladin.
Saya pun menceritakan kepada syaikh Asy-Syamizi kondisi Mesir dan
berbagai aspek yang berkaitan dengannya. Syaikh Asy-Syamizi, masya
Allah, adalah seorang ulama yang luas telaahnya dan senang mencari
berita tentang kondisi kaum muslimin. Saya masih ingat, saat itu saya
menghadiahkan kepada beliau buku saya yang berbicara tentang Mesir,
judulnya adalah
Mishra Al-Muslimah Baina Al-Jalladin wa 'Umalatal Khainin
(Negeri muslim Mesir: Antara para algojo dan para pengkhianat antek
Barat). Beliau meminta dariku beberapa hal dan informasi tentang Mesir.
Saya juga masih ingat, saya telah mengirimkan kepada beliau beberapa
buku kecil atau beberapa buletin atau beberapa hal yang semisal
dengannya.
Dalam pertemuan terakhir syaikh Nizhamuddin Asy-Syamizi dengan syaikh
Usamah bin Ladin saat beliau masih tinggal di Kandahar, syaikh
Asy-Syamizi bersama beberapa orang ulama kawannya dan orang-orang
tercintanya mengunjungi Afghanistan. Saya kisahkan pertemuan tersebut,
syaikh Asy-Syamizi membawa rombongannya kepada syaikh Usamah bin Ladin.
Kepada syaikh Usamah, syaikh Asy-Syamizi berkata, "
Arahkanlah para ikhwah ini, sampaikan kepada mereka penjelasan yang menghasung mereka untuk berjihad dan beramal di jalan Allah!"
Saya hampir saja terlupakan satu hal penting yang layak diceritakan
tentang syaikh Asy-Syamizi. Dalam sebuah pertemuan syaikh Usamah bin
Ladin dengan syaikh Asy-Syamizi, syaikh Usamah bin Ladin menjelaskan
permasalahan peperangan salibis Barat terhadap umat Islam. Saat itu
syaikh Usamah berada di ruang tamu dan telah menempatkan sebuah peta
yang besar di dinding.
Syaikh Abu Hafsh Al-Mishri yang lebih dikenal dengan julukan Abu
Hafsh Al-Komandan ---semoga Allah merahmati sang pahlawan besar yang
syahid ini--- adalah orang yang menjelaskan di atas peta tersebut sejauh
mana penjajahan salibis Barat terhadap dunia Islam. Abu Hafsh
Al-Komandan menjelasan bagaimana salibis Barat dengan
pangkalan-pangkalan militer, armada kapal induk, dan tentara-tentaranya
menguasai, mengepung dan mencekik dunia Islam. Abu Hafsh Al-Komandan
menjelaskan bahwa seluruh jalur lintasan yang penting, baik di laut,
udara maupun darat telah dikuasai oleh salibis Barat.
Syaikh Nizhamuddin Asy-Syamizi memberikan apresiasi yang sangat besar
terhadap uraian syaikh Abu Hasfh Al-Komandan. Ketika syaikh Asy-Syamizi
telah kembali ke Pakistan, beliau langsung mengadakan sebuah pertemuan
besar di sebuah hotel besar di kota Islamabad. Beliau mengundang banyak
ulama dan tokoh masyarakat Pakistan. Beliau juga membawakan sebuah peta
dunia Islam dan menjelaskan pemikiran yang sama (dengan penjelasan
syaikh Abu Hafsh Al-Komandan). Ketika syaikh Asy-Syamizi kembali
mengunjungi syaikh Usamah bin Ladin, ia bercerita kepada beliau, "
Saya telah pergi ke Islamabad dan memberikan ceramah yang sama dengan ceramah yang kalian sampaikan kepadaku di Kandahar."
Ketika pasukan salibis menyerang Afghanistan dan sang pengkhianat,
Perves Musharraf turut serta (dalam invasi salibis dengan menjadi sekutu
utama salibis AS-NATO, pent), dia inilah Abu Righal, dia inilah yang
membantu pasukan salibis untuk menjajah Afghanistan. Pada saat itulah
syaikh Nizhamuddin Asy-Syamizi ---semoga Allah merahmatinya---
mengeluarkan fatwa yang sangat terkenal bahwa pemerintah yang membantu
orang-orang kafir dalam menjajah salah satu negeri kaum muslimin adalah
pemerintah yang telah gugur legalitas kepemimpinannya, rakyat wajib
memberontak terhadapnya.
Beberapa waktu setelah itu syaikh Nizhamuddin Asy-Syamizi dibunuh di
kota Karachi. Beberapa orang yang tidak dikenal menembaki beliau dan
kemudian melarikan diri. Syaikh Usamah bin Ladin dalam salah satu
ceramahnya menyatakan bahwa beliau meyakini syaikh Nizhamuddin
Asy-Syamizi dibunuh karena telah mengeluarkan fatwa yang menentang
Perves Musharraf tersebut. Kita berdoa kepada Allah semoga Allah
merahmati keduanya dan menyusulkan kita kepada mereka di surga Firdaus
yang tertinggi.
Syaikh Abdullah Ghazi
Di antara ulama terkenal Pakistan yang juga memiliki hubungan sangat
baik dengan syaikh Usamah bin Ladin adalah syaikh Abdullah Ghazi, ayah
dari syaikh Abdurrasyid Ghazi yang syahid di masjid Merah di Islamabad.
Syaikh Abdurrasyid Ghazi adalah seorang ulama syahid putra dari seorang
ulama yang juga syahid putra dari seorang ibu yang juga syahid, semoga
Allah merahmati mereka semua.
Syaikh Abdullah Ghazi datang dari Pakistan dan mengunjungi kami di
Kandahar. Turut bersamanya satu rombongan besar dari madrasah beliau.
Syaikh Abdurrasyid Ghazi juga turut dalam rombongan itu, seorang ulama
yang belakangan syahid di masjid Merah di Islamabad, semoga Allah
merahmatinya. Beliau menghabiskan waktu satu hari penuh atau setengah
hari penuh bersama kami di Kandahar, bersama beberapa orang ulama dan
ustadz dari madrasah beliau.
Saya masih ingat, pada waktu itu, salah seorang di antara mereka
bendiri dan membacakan sebuah untaian syair pujian kepada syaikh Usamah
bin Ladin dengan bahasa Arab. Sayang, saya saat ini tidak hafal untaian
syair tersebut. Saya masih ingat, itu adalah pertemuan yang sangat baik
dengan syaikh Abdullah Ghazi, semoga Allah merahmatinya. Syaikh Usamah
pada waktu itu berbicara kepada syaikh Abdullah Ghazi bahwa ulama
Pakistan wajib mengeluarkan fatwa perlawanan terhadap serangan pasukan
salib yang menjajah negeri-negeri kaum muslimin, khususnya negeri dua
tanah suci (Makkah dan Madinah). Syaikh Abdullah Ghazi saat itu berjanji
kepada syaikh Usamah bahwa jika ia telah kembali ke Pakistan, insya
Allah, ia akan memfokuskan diri untuk hal itu, mengumpulkan fatwa
tersebut dan menghasung ulama untuk hal itu.
Saya juga masih ingat, saya saat itu hadir dalam pertemuan dengan
syaikh Abdullah Ghazi dan syaikh Abdurrasyid Ghazi. Saya menceritakan
kepada rombongan syaikh Abdullah Ghazi kondisi Mesir, dan saya
membagikan kepada mereka beberapa buku, seingat saya buku tentang
penyiksaan terhadap kaum muslimin di Mesir.
Ketika syaikh Abdullah Ghazi, semoga Allah merahmatinya, kembali ke
Islamabad dan kembali ke masjidnya di Islamabad, maka khutbah Jum'at
yang pertama kali beliau sampaikan adalah berkenaan dengan permasalahan
Afghanistan, perang salib atas negeri-negeri kaum muslimin dan kewajiban
kaum muslimin melawan serangan salibis tersebut. Beliau menyebutkan
telah bertemu dnegan syaikh Usamah bin Ladin, yakin dengan seruan dan
pemikiran syaikh Usamah, dan bahwa ia akan mendukung seruan dan
pemikiran tersebut.
Setelah itu syaikh Abdullah Ghazi, semoga Allah merahmatinya, dibunuh
di dalam madrasahnya. Putranya, syaikh Abdurrasyid Ghazi dalam sebuah
konferensi pers secara terang-terangan telah menyatakan bahwa ia yakin
ayahnya dibunuh karena telah mendukung seruan syaikh Usamah bin Ladin
untuk membebaskan negeri-negeri Islam (dari penjajah salibis Barat).
Setelah itu, syaikh Abdurrasyid Ghazi juga gugur di dalam masjid Merah
Islamabad karena ia menentang kezaliman, kerusakan dan pengkhianatan
Perves Musharraf. Semoga Allah merahmati mereka semua.
Satu-satunya pesan syaikh Usamah untuk ulama dan aktivis Islam Pakistan
Sebelum terlupa, saya sebutkan di sini bahwa banyak rombongan ulama
di Pakistan yang mengunjungi syaikh Usamah bin Ladin di Kandahar. Banyak
di antara utusan tersebut meminta nasehat kepada syaikh Usamah bin
Ladin. Syaikh Usamah bin Ladin memiliki satu nasehat kepada para ulama
Pakistan dan seluruh aktivis Islam di Pakistan. Beliau menyampaikan satu
arahan saja kepada mereka semua, "
Bantulah Imarah Islam di Afghanistan, dukunglah Imarah Islam di Afghanistan!"
Mereka bertanya kepada syaikh Usamah, "Bagaimana kami harus berbuat
di Pakistan dalam kondisi saat ini? Apa rencana yang harus dilakukan di
Pakistan?" Syaikh Usamah berkata kepada mereka, "
Dukunglah
Imarah Islam di Afghanistan. Jika Imarah Islam di Afghanistan kokoh,
niscaya kebaikannya akan menyebar ke seluruh kawasan (Asia Selatan dan
Asia Tengah, pent) dengan izin Allah."
Syaikh Fadhl Muhammad
Di antara ulama Pakistan lainnya yang memiliki hubungan sangat baik
dengan syaikh Usamah bin Ladin adalah syaikh Fadhl Muhammad, semoga
Allah menjaganya. Ia adalah seorang ulama hadits di Pakistan. Ia adalah
kawan akrab syaikh Usamah bin Ladin dan kawan akrab mujahidin. Saya
telah menghadiri salah satu pertemuan syaikh Fadhl Muhammad dengan
syaikh Usamah bin Ladin.
Syaikh Usamah
bermusyawarah dengan syaikh Fadhl Muhammad mengenai urusan-urusan dan
keadaan-keadaan mujahidin. Syaikh Fadhl Muhammad menulis sebuah buku
yang terkenal tentang keutamaan jihad. Buku itu diterbitkan dan
dipublikasikan dalam bahasa Urdu dan bahasa Pasthun. Seandainya buku itu
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, niscaya akan memiliki manfaat yang
besar,
insya Allah.
Inilah sekilas pengalaman hubungan syaikh Usamah bin Ladin dengan para ulama.
Bersambung, insya Allah….
(muhib almajdi/
arrahmah.com)