Senin, 09 Januari 2012

Hacker ungkap data rahasia Symantec


Althaf
Jum'at, 6 Januari 2012 12:16:50
NEW DELHI (Arrahmah.com) – Grup hacker asal India mengaku memiliki sejumlah dokumen penting dari produsen antivirus ternama, Symantec. Satu per satu data tersebut dibeberkan melalui internet.
Kelompok peretas itu menamakan dirinya Lords of Dharmaraja. Salah satu anggota mereka memposting dokumen di situs pastebin yang diakui adalah source code antivirus Norton, aplikasi andalan Symantec.
Selain itu, hacker dengan nickname Yama Tough itu juga memposting data lain di Google+ yang diklaim adalah source code dari teknologi Immune System Gateway milik Symantec serta Quarantine Server Packaging yang ada di antivirus Norton.
Lalu apa dampaknya bagi Symantec? Jelas, yang dikhawatirkan adalah source code tersebut digunakan untuk membuat aplikasi tandingan, atau yang lebih parah bisa saja kemudian muncul virus yang kebal terhadap antivirus Norton.
Belum diketahui secara pasti dari mana data tersebut berasal, namun salah satu anggota peretas mengaku mendapatkannya dari salah satu server milik pemerintah India. Konon, server tersebut memiliki source code beberapa aplikasi lain yang bersifat confidential.
“Kami mendapatkan informasi tersebut dari server intelijen India. Sejauh ini kami sudah menemukan source code spy programme (aplikasi pengintai) dan selusin aplikasi lainnya,” klaim grup tersebut, seperti disadur detikINET, dari Pcmag, Jumat (6/1/2011). (dtk/arrahmah.com)

Propaganda Media Jihad: Al Qaeda vs Amerika


Saif Al Battar
Kamis, 5 Januari 2012 22:46:35
(Arrahmah.com) – Konflik media antara Barat dan Mujahidin saat ini menjadi sebuah perang antara ideologi sekuler barat dan Islam. Syaikh Usamah rahimahullah berniat menyerang Barat untuk menunjukkan kepada dunia polisi Amerika atas kebijakan luar negeri mereka terhadap dunia muslim dan bukan karena prinsip korup sekuler barat.
Tetapi karena Barat sangat bernafsu ingin menunjukkan aksi-aksi mujahidin untuk Islam sebagai aksi ekstrim, mencap mereka sebagai “fundamentalis”, umat muslim di seluruh dunia bertanya: “Tunggu, apakah mereka kemudian tidak menganggap seorang muslim yang baik dalam menjalankan agamanya adalah musuh fundamentalis mereka?” Zakir Naik, seorang yang tersohor di televisi yang dikenal karena debat religiusnya dan menjalankan jaringan PeaceTV telah berulang kali menggemakan, “Setiap muslim harus menjadi seorang yang fundamentalis sefundamentalis orang yang mentaati prisip-prinsip fundamental Islam.”
Serangan ini dipimpin oleh Amerika atas kesetiaan mujahidin kepada Islam adalah salah satu alasan utama yang menyebabkan cacatnya legitimasi mereka dalam pandangan jutaan umat muslim. Hingga hari ini, Amerika masih tetap gagal untuk merealisasikannya.
Dengan perkataan seperti itu, ideologi kami menjadi tahan lama dan hebat karena alasan yang berhubungan dengan media jihad kami dan kesalahan-kesalahan dunia Barat. Dengan izin Alloh, kami yang sekarang adalah dimana kami berada terutama karena empat alasan.
  1. Kerja keras saudara-saudara mujahidin di bidang teknologi
    Ada tiga hal yang difokuskan oleh saudara-saudara mujahidin dalam usaha media mereka: kualitas dan materi dari produksi, kemanan jaringan internet, dan strategi penyebaran media.
    Di saat Amerika fokus pada pertempuran dengan mujahidin di gunung-gunung di Afghanistan dan di jalan-jalan Irak, media jihadi dan para pendukungnya berada pada roda gigi yang kuat. Ribuan produk (seperti berita, buku, audio, video-video jihad – pent) telah diproduksi dan disebarkan baik melalui internet ataupun pada dunia nyata.
    Sesuatu yang diproduksi ribuan kaki jauhnya di pegunungan Afghanistan dapat ditemukan tersebar di jalan-jalan London dan California. Ide-ide atau kabar yang disebarkan dari mulut pemimpin-pemimpin Mujahidin dibawa sampai ke Madrid dan Times Square. SubhanAlloh !
  2. Amerika gagal merespon.
    Amerika tidak sekedar telat merespon, tetapi mereka tidak pernah mengambil kesempatan untuk membalas apa yang mereka katakan sebagai “propaganda al Qaeda”. Bagaimana orang-orang akan percaya hal itu menjadi propaganda yang asli di saat keseriusan reaksi Amerika tidak ditemukan?
    Dengan tidak pernah merespon video-video kami, buku-buku, dan produksi media jihadi lainnya, dengan cepat mereka kehilangan arah sedikit demi sedikit. Kami diajari bahwa kebijakan luar negeri Amerika dengan lantang tidak setuju terhadap hukum Islam, sehingga mengharuskan kita untuk bertindak setimpal.
    Dengan tidak pernah membuka pintu perdebatan dengan kami, kami lanjutkan untuk memegang kendali tertinggi dan lapisan rompi anti peluru ditambah lagi garis berpikir kita. Karena tidak ada apapun yang ilmiah yang datang dari Amerika, al Qaeda dan para pendukungnya mengalihkan fokus mereka kepada para ulama pencari dolar di negara-negara muslim yang sekarang, untuk waktu yang lama, kalah dalam perdebatan.
    Satu-satunya yang Amerika bisa lakukan dalam hal ini adalah menggunakan argumen khas mereka bahwa mereka diserang dalam kebebasan mereka dan hal-hal kecil. Sejak beberapa tahun yang lalu, sudah banyak orang kehilangan kepercayaan dengan alasan ini yang mengutip bahwa alasan sebenarnya terdapat di media al Qaeda; yang dasar tujuan sebenarnya adalah kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Untuk tujuan ini, mantan Agen CIA Michael Scheuer mengatakan mengenai al Qaeda di berita al Jazeera “The Image War” (Gambaran Perang): “Propaganda mereka mengalahkan kita setiap saat. Kita bahkan tidak berada di liga yang sama dengan mereka.”
  3. Kesalahan-kesalahan besar Amerika.
    Kesalahan-kesalahan besar utama yang tak terhitung jumlahnya dalam kepentingan atas nama pemerintahan Amerika dengan cepat menghancurkan citra mereka sendiri di depan muka dunia sebagai juara “Hak Asasi Manusia”. Baroness Manningham-Buller, seorang mantan direktur jenderal MI5, ditanya dalam acara BBC “The Secret War on Terror” (Rahasia perang melawan teror), dalam keterangan tentang penyiksaan Amerika terhadap para tahanan: “Apakah penyiksaan sampai ke tangan al Qaeda?” Dia menjawab, “itu adalah kudeta propaganda untuk mereka (al Qaeda) agar dapat mengatakan bahwa Barat dengan prinsip-prinsip mereka telah menggunakan teknik-teknik tersebut”.
    Di samping banyaknya kesalahan-kesalahan besar politik dan militer, Amerika telah melakukan satu hal yang termasuk bagian bungkusan dari demokrasi mereka; membiarkan penceramah penyeru kebencian dan kelompok-kelompok sayap kanan mereka longgar terhadap Islam, hal ini adalah masalah yang melekat dengan demokrasi. Dengan munafik mereka mengatakan, mereka mecintai umat muslim dan Islam dan kemudian menikam dari belakang dengan mengatakan, “dan kebebasan kami membolehkan untuk memfitnah agama kalian, betapa besar dan bebasnya negara ini!”.
    Meskipun pemerintah tidak secara langsung terhubung dengan individu-individu dan kelompok-kelompok ini, faktanya bahwa hukum mereka membolehkan sejumlah orang untuk mengajarkan pemfitnahan melawan dienul Islam – ingatlah baik-baik bahwa ini (menunjukkan dukungan kepada Islam dan kamu muslimin – pent) adalah di saat Amerika membutuhkan dukungan yang banyak dari dunia muslim – menyebabkan “rumah kaca” mereka pecah dari dalam.
    Kesaksian ribuan warga Afghanistan yang sakit hati berulang kali melakukan unjuk rasa di seluruh kota dalam kesempatan yang berbeda kasus, penghinaan dan hujatan melawan Islam di Amerika dan Dunia sosial Barat yang membiayai tentara mereka dalam pertempuran tidak hanya melukai fisik tetapi juga melukai hati dan pikiran.
  4. Amerika Serikat di mata kaum Muslimin.
    Dengan aman bisa ditegaskan bahwa secara alami, dunia Islam memegang kecurigaan terhadap Amerika. Tidak jarang ditemukan, ada rumah tangga muslim yang khas di Amerika, contohnya, setidaknya ada seorangan anggota keluarga yang memiliki sesuatu untuk melawan pemerintah Amerika, meskipun orang tersebut bersifat sekuler.
    Saya sendiri telah mengunjungi masjid di lebih dari 10 negara bagian di Amerika; dan di dalamnya, salah satu akan bersedia untuk mengaktegorikan sebuah kelompok muslim yang memiliki sentimen anti-Amerika meskipun mereka tidak mempraktekannya. Jika saya menambahkan pengalaman-pengalaman dari teman-teman saya yang mengunjungi masjid di bagian yang lainnya di negara itu, hal itu akan lebih memperjelas seberapa jauh pencapaian ini. Ini di Amerika; bagaimana kemudian Eropa dan dunia Islam pada umumnya?
Konflik media adalah simbol dari kebangkitan Islam di dunia modern ini. Kami pamerkan Islam dan mereka memamerkan manusia pembuat kegagalan. Pertempuran ini akan terus berlanjut hingga mereka menemukan kekuatan mereka lumpuh di bawah kekuasaan kami.
“Dan sungguh tentara kami itulah (Rasul beserta para pengikutnya) yang pasti menang.” (37:173)
wallahu a’lam bish showab..
### Inspire 7###

Edited by: fadly
(saif al battar/arrahmah.com)

Roda Islam terus berputar (2): Habis pemerintahan diktator, terbitlah Khilafah ‘ala Minhaj Nubuwwah


Muhib Al-Majdi
Kamis, 29 Desember 2011 06:46:10
(Arrahmah.com) – Revolusi rakyat yang melanda Tunisia, Mesir, dan Libya telah melengserkan para penguasa diktator boneka Barat. Meski tujuan revolusi untuk menegakkan syariat Islam di negara-negara tersebut masih jauh dari terealisasi, namun rakyat muslim telah mengambil banyak pelajaran berharga darinya.
Keberanian dan tekad bulat mereka telah bangkit untuk berjuang sampai mereka berhasil meraih tujuan mulia tersebut, walau hal itu menuntut pengorbanan yang luar biasa besar. Itulah yang kini ditunjukkan oleh revolusi muslim Suriah dan Yaman terhadap rezim diktator di kedua negara sekuler tersebut.
Syaikh Hasan bin Umar hafizhahullah dalam serial artikelnya yang bertemakan ‘Roda Islam Terus Berputar’ dan dipublikasikan oleh Global Islamic Media Front mengaitkan fenomena tumbangnya pemerintahan diktator dengan kabar gembira dari nabi Muhammad SAW tentang akan tegaknya kembali khilafah ‘ala minhajin nubuwwah. Berikut terjemahan artikel beliau.
***

Roda Islam terus berputar (2):
Apakah nubuwah Nabi SAW akan terealisasi dan khilafah nubuwah kembali tegak pasca runtuhnya pemerintahan diktator?
Oleh:
Syaikh Husain bin Umar hafizhahullah

Segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi SAW yang tiada lagi sesudahnya. Amma ba’du…
Rasulullah SAW bersabda:
“تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ, ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا, ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ, فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ, ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا, ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا, فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ, ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا, ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً, فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ, ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا, ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةٍ. ثُمَّ سَكَتَ” 
”Kenabian akan berlangsung di tengah kalian selama masa waktu yang dikehendaki oleh Allah. Allah kemudian mengangkatnya jika Dia telah berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian khilafah ‘ala minhaj nubuwwah berlangsung selama masa waktu yang dikehendaki oleh Allah. Allah kemudian mengangkatnya jika Dia telah berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian kerajaan yang diwariskan berlangsung selama masa waktu yang dikehendaki oleh Allah. Allah kemudian mengangkatnya jika Dia telah berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian kerajaan yang dikatator berlangsung selama masa waktu yang dikehendaki oleh Allah. Allah kemudian mengangkatnya jika Dia telah berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian khilafah ‘ala minhaj nubuwwah berlangsung.” Kemudian Rasulullah SAW diam.
(HR. Ath-Thayalisi, Ath-Thabari, dan al-Baihaqi dalam Minhaj an-Nubuwwah. Hadits ini dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah dan dihasankan oleh syaikh Al-Arnauth).

Makna kosakata:
‘aadhan: diwariskan
Jabariyatan: dengan kekuatan, paksaan, dan mengalahkan.
Hadits nabawi yang mulia ini berasal dari sumber kenabian, yang menegaskan kebenaran Nabi SAW dan bahwa apa yang beliau kabarkan:
{إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى}
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan. (QS. An-Najm (53): 4)
Dan bahwa beliau SAW:
{وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى}
dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. (QS. An-Najm (53): 3)
Nabi SAW memberitahukan, pada saat itu masa kenabian, bahwa masa kenabian beliau akan berlangsung di tengah umatnya ini sampai masa beliau wafat. Setelah itu datang masa khilafah rasyidah yang akan bertahan di tengah umat ini selama masa waktu tertentu. Kemudian Allah SWT akan mengangkat masa tersebut. 
Hal itu ternyata benar-benar terjadi. Kemudian muncul masa raja ‘adhun, yaitu kerajaan yang diwariskan. Masa tersebut terjadi sejak era Mu’awiyah bin Abi Sufyan RA, saat ia mengambil baiat untuk anaknya Yazid bin Mu’awiyah padahal saat itu Mu’awiyah masih hidup. Kerajaan yang diwariskan menjadi milik Bani Umayyah, lalu menjadi milik daulah Abbasiyah sampai selesai, kemudian daulah Mamluk, dan daulah Utsmaniyah. Daulah Utsmaniyah kemudian berakhir di tangan seorang sekuleris militeris, Musthafa Kamal Ataturk. Negara-negara Eropa berperan besar dalam menjatuhkan daulah Utsmaniyah, sehingga khilafah Utsmaniyah runtuh pada bulan Maret 1924 M.
Era kerajaan yang diwariskan (monarchi) telah berakhir, digantikan oleh pemerintahan militer atas negeri-negeri Islam pada abad 20 M. Bahkan, meski pihak militer yang tidak naik ke kursi kekuasaan, namun sisa-sisa kerajaan yang diwariskan seperti Arab Saudi, Yordania, dan Maroko mempergunakan bantuan kekuatan militer yang besar, dengan peralatan dan persenjataan modern untuk memberangus pihak oposisi dan siapa pun yang membenci penguasa tersebut. Pemerintahan tersebut secara realita adalah pemerintahan dictator, meski secara nama masih berupa kerajaan yang diwariskan.
Kekuasaan sepenuhnya digenggam oleh pemerintahan-pemerintahan dictator tersebut dengan banyak metode. Metode yang paling penting adalah:
- aparat keamanan yang kuat yang menjaganya
- memberangus para oposisi
- mempergunakan media massa dan para jurnalis untuk ‘mencetak’ (membentuk) akal pemikiran rakyat sesuai kehendak para penguasa, suatu cara yang bisa disebut ‘operasi pencucian otak’. Mereka memenuhi otak rakyat dengan pemikiran-pemikiran yang mendukung para penguasa atau melalaikan rakyat dari dien Allah dan problematika-problematika umat yang paling menentukan nasib mereka, yaitu media massa memberikan porsi yang sangat besar untuk aspek seni, olahraga, lagu-lagu (music), lawakan, dan seterusnya.
- para tokoh agama yang berubah menjadi para pegawai pemerintahan. Ketika melihat kemungkaran, mereka memegang prinsip: ‘Saya tidak melihat, tidak mendengar, dan tidak mengatakan’. Mereka berperan seperti para pendeta yang menganggap suci para penguasa, bukan berperan sebagai tokoh iman yang mengingkari kemungkaran penguasa dan meluruskan kekeliruannya, bukan pula berperan sebagai pemimpin umat yang mengembalikan hak-hak umat yang hilang.
- di antara metode terpenting para penguasa diktator tersebut adalah mengikuti kemauan Barat di bidang politik dan militer, dengan mencampakkan persoalan Palestina dari realita perjuangan, karena mereka semua sibuk menjalin perdamaian dengan Israil.
Maka kekuatan militer Amerika dipersilahkan bercokol di Kuwait, Teluk, dan Arab Saudi. Sikap politik negara-negara kawasan Teluk berada di bawah paying politik Amerika. Amerika bahkan melakukan intervensi sangat dalam, sampai taraf menentukan para penguasa di beberapa negeri Islam. Para penguasa tersebut meminta bantuan kekuatan adidaya (salibis Amerika dan Eropa) ini  dan mereka menindas rakyat mereka sendiri. Maka mereka layak menyandang nama ‘pemerintahan diktator’.
Kini nasib para pemerintahan diktator ini mulai sempoyongan dan hendak roboh, dengan dimulainya revolusi rakyat di Tunisia, lalu di Mesir, lalu demonstrasi-demonstrasi dan bentrokan-bentrokan terjadi di Yaman, Libya, dan lain-lain. Semuanya terjadi secara berentetan, dengan kecepatan yang mengagumkan. Semuanya memiliki kemiripan dan beraksi secara cepat.
Kita tidak melihat ada penafsiran atas berbagai kejadian ini yang lebih jujur dari penafsiran Nabi SAW, yang telah memberitahukan kepada kita bahwa pemerintahan dictator akan menguasai umat ini selama masa yang Allah kehendaki. Allah kemudian akan mengangkatnya jika Allah telah menghendakinya.
Kini kita melihat dengan jelas permulaan hilangnya pemerintahan diktator, dengan izin Allah. Jika pemerintahan diktator telah hilang, niscaya akan digantikan oleh fase khilafah yang berjalan di atas minhaj (metode) kenabian, seperti yang telah diberitahukan oleh nabi Muhammad SAW. 
***
Namun di sini ada pertanyaan yang akan kita ringkas sebagai berikut:
Apakah khilafah ‘ala minhaj nubuwah yang disebutkan dalam hadits tersebut adalah kekhilafahan imam Mahdi ataukah khilafah sebelum imam Mahdi yang akan tegak, kemudian rusak, baru setelah itu muncul imam Mahdi?
Masing-masing kemungkinan itu bisa saja terjadi. Karena Nabi SAW dalam sebuah riwayat hadits memberitakuan kepada kita tentang imam Mahdi:
“Ketika seorang khalifah mati, niscaya akan terjadi perselisihan sehingga seorang laki-laki berlindung pada baitullah (Ka’bah).”
(Catatan penerjemah: Lafal selengkapnya adalah:
يَكُونُ اخْتِلَافٌ عِنْدَ مَوْتِ خَلِيفَةٍ ، فَيَخْرُجُ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ هَارِبًا إِلَى مَكَّةَ ، فَيَأْتِيهِ نَاسٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ فَيُخْرِجُونَهُ وَهُوَ  كَارِهٌ ،  فَيُبَايِعُونَهُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ ، وَيُبْعَثُ إِلَيْهِ بَعْثٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ
“Ketika seorang khalifah meninggal, maka terjadi perselisihan sehingga seorang laki-laki penduduk Madinah melarikan diri ke Makah. Maka beberapa orang shalih penduduk Makkah mengeluarkannya dan membaiatnya di antara rukun Yamani dan Maqam Ibrahim, padahal ia tidak senang dibaiat…”(HR. Abu Daud, Ahmad, Ma’mar bin Rasyid, Ishaq bin Rahawaih, Ibnu Hibban, Abu Ya’la, Abu Amru ad-Dani, dan Ath-Thabarani).
Hadits-hadits yang lain telah menafsirkan bahwa orang yang berlindung di Ka’bah adalah imam Mahdi, yang akan dibaiat di antara Rukun Yamani dan Maqam Ibrahim, padahal ia tidak ingin dibaiat. Zhahir hadits tersebut menunjukkan bahwa sebelum kemunculan imam Mahdi akan tegak khilafah. Hal ini dikuatkan oleh hadits lainnya yang menyebutkan bahwa sebelum kemunculan imam Mahdi:
يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلَاثَةٌ ، كُلُّهُمُ ابْنُ خَلِيفَةٍ ، ثُمَّ لَا يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ ، ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ ، فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلًا لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ ” – ثُمَّ ذَكَرَ شَيْئًا لَا أَحْفَظُهُ فَقَالَ – فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ  حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ ، فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ
“Akan berperang di sisi perbendaharaan kekayaan kalian tiga belah pihak, yang mereka semua adalah anak seorang khalifah, namun perbendaharaan kekayaan tersebut akhirnya tidak berhasil dikuasai oleh salah seorang pun di antara ketiganya…” (HR. Ibnu Majah, Ar-Ruyani, Al-Hakim, dan Abu Amru ad-Dani)
Sebagian penulis kontemporer, di antaranya Salim bin Ied al-Hilali dalam bukunya ‘Al-Jama’at al-Islamiyah fi Dhaw Al-Kitab was Sunnah, telah menguatkan kemungkinan ini.
Hal yang penting untuk kami sebutkan di sini adalah:
1.Kita diperintahkan untuk melakukan perkara syariat, bukan berita syariat. Perkara syariat adalah menjalankan perintah Allah dan perintah Rasulullah SAW, atau menjauhi larangan Allah dan larangan Rasulullah SAW. Tugas kita adalah menaatinya dan melaksanakannya. Inilah inti tugas syariat.
Adapun berita syariat bahwa zaman sekarang ini yang akan memenuhi perkara syariat Allah atau ia tidak mewujudkan perkara syariat Allah, maka hal itu bukan menjadi tugas kita secara kewajiban syariat. Kewajiban syariat yang Allah tugaskan kepada kita adalah menegakkan dien Allah di muka bumi, berusaha menegakkah khilafah Islamiyah ‘ala minhaj nubuwwah, dan berusaha untuk memperjuangkan dien Allah. Inilah kewajiban kita sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُونوا أَنصَارَ اللَّهِ}
Dan  karunia yang lain yang kamu sukai  pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat . Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (QS. Ash-Shaf (61): 14)
إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Jika kalian menolong  (dien) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian.” (QS. Muhammad (47): 7)
2. Oleh karena itu, kami telah menyebutkan di awal bahasan ini apa yang telah disebutkan oleh Nabi SAW tentang beberapa fase bentuk pemerintahan yang akan dialami oleh umat Islam, agar menjadi jelas bagi kita kebenaran dan nubuwah Nabi SAW. Sebab, apa yang beliau SAW sebutkan benar-benar terjadi dan masih terus terjadi. Juga agar kita menghasung usaha-usaha kaum muslimin yang ikhlas untuk menegakkan dien Allah di muka bumi dan meninggikan syariat Allah sebagai supremasi hukum atas seluruh rakyat. Ketika mereka melihat bahwa tanda-tanda gembira telah nampak jelas di ufuk, niscaya mereka akan bersegera untuk menuntaskan pekerjaan mereka. Setiap orang di antara mereka berharap harapan indah ini bisa direalisasikan dalam waktu secepat mungkin. Dengan demikian, seluruh umat manusia tunduk beribadah kepada Allah SWT.
Untuk itu kami katakan kepada para aktivis yang berjuang untuk dien Allah, kepada setiap orang yang berusaha untuk menegakkan kembali khilafah Islamiyah, dan kepada setiap orang yang mengatakan ‘Tidak’ dengan suara yang keras dan darah yang suci kepada kezaliman, penindasan, dan diktatorisme sehingga menjadi laknat atas para pemimpin taghut dan antek-anteknya, kepada mereka yang telah menjadi ‘harga penebus’ (tumbal) bagi kemerdekaan dan kemuliaan yang kita telah dihalangi oleh para taghut untuk menikmatinya sejak waktu yang sangat lama. Kami katakan kepada orang-orang yang ikhlas berjuang tersebut:
Marilah bersama-sama memperjuangkan dien Allah…
Marilah bersama-sama menegakkan dien Allah dengan sebaik-baiknya…
Marilah bersama-sama mendakwahkan tauhid, memerintahkan perbuatan yang ma’ruf, mencegah perbuatan yang munkar, bersegeralah dengan sekuat tenaga mempersiapkan umat Islam ini yang akidah dan hukum-hukumnya telah dicemari dan dicampuri oleh pemikiran-pemikiran Barat dan Timur serta hukum-hukumnya…
Singkirkanlah tumpukan-tumpukan jahiliyah, (dakwahilah) berbicaralah kepada masyarakat di setiap tempat dengan sarana ucapan, tulisan, situs internet, mimbar ceramah, setiap tempat, dan setiap bentuk…Berikanlah gambaran yang baik yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya dan juga diicintai oleh masyarakat, sehingga hati mereka bersatu di sekeliling kalian sebelum fisik mereka bersatu dengan kalian. Sisihkanlah sebagian waktu, harta, dan usaha kalian untuk dien Allah SWT.      
Bergembiralah kalian, karena Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang melakukan amal kebaikan. Bergembiralah kalian dengan kebaikan di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman:
{نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ}
“…pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Ash-Shaf (61): 13)
Maka persiapkanlah diri kalian, dan persiapkanlah masyarakat untuk ‘berdagang’ dengan Allah sehingga kita kembali meraih kejayaan di dunia dan kasih sayang Allah di akhirat. Hendaklah kalian senantiasa meyakini sepenuhnya janji Allah dan janji Rasul-Nya SAW. Allah SWT telah menjanjikan kekuasaan bagi orang yang beriman dan beramal shalih setelah fase ketakutan yang mereka alami. Allah SWT berfirman:
{وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ }
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar  mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang  kafir sesudah  itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur (24): 55)
Perhatikanlah bersama saya firman Allah SWT:
{ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً}،
“Dan Dia benar-benar akan menukar mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.” (QS. An-Nur (24): 55)
Masa keamanan pasti didahului oleh masa ketakutan. Namun bagi siapakah janji ini?
{ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ}
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh…” (QS. An-Nur (24): 55)
Maka harus ada iman yang benar dan amal yang shalih. Hal inilah yang akan kita bahas pada tulisan selanjutnya, dengan izin Allah SWT.
Tulisan ini akan kami tutup dengan sebuah hadits Nabi SAW yang kita berdoa semoga termasuk orang-orang yang akan menyaksikan kenyataan yang dijanjikan dalam hadits ini. Rasulullah SAW bersabda:
“لَيَبْلُغَنَّ هَذَا الْأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ، وَلَا يَتْرُكُ اللهُ بَيْتَ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللهُ هَذَا الدِّينَ، بِعِزِّ عَزِيزٍ أَوْ بِذُلِّ ذَلِيلٍ، عِزًّا يُعِزُّ اللهُ بِهِ الْإِسْلَامَ، وَذُلًّا يُذِلُّ اللهُ بِهِ الْكُفْرَ”
Urusan (kekuasaan dien Islam) ini akan mencapai apa (seluruh daerah) yang bias dicapai oleh waktu malam dan waktu siang. Allah SWT tidak menyisakan sebuah rumah pun baik rumah dari tanah liar (rumah tembok di perkampungan dan perkotaan, edt) maupun rumah dari bulu domba (tenda para penduduk nomaden, edt) melainkan Allah akan memasukkan dien Islam ini ke dalam (penghuni) rumah tersebut; dengan kemuliaan orang yang mulia atau kehinaan orang yang hina. Kemuliaan yang dengannya Allah menjayakan Islam, dan kehinaan yang dengannya Allah merendahkan kekafiran.” (HR. Ahmad, Abu ‘Arubah al-Harani, dan Ath-Thahawi)
Maka berperanlah, wahai saudara dan saudariku seislam, untuk menjadi orang yang membuka jalan bagi kejayaan dien ini sehingga ia mencapai apa yang dilalui oleh siang dan malam.
Segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.

(muhib al-majdi/arrahmah.com)

Rusia, Iran berpaling dari dolar AS


Siraaj
Senin, 9 Januari 2012 08:31:02
IRAN (Arrahmah.com) – Duta besar Iran untuk Moskow Seyyed Reza Sajjadi mengatakan, Iran dan Rusia telah berpaling ke mata uang nasional mereka dari dolar AS di bursa perdagangan timbal-balik yang menggunakan pertukaran kurs.
Sajjadi mengatakan pada hari Sabtu (7/1/2012) bahwa proposal untuk mengganti dolar AS dengan rial Iran dan ruble Rusia yang telah direncanakan pada pertemuan antara presiden rezim Rusia Dmitry Medvedev dengan rekannya Mahmoud Ahmadinejad di sela-sela pertemuan ke-11  Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) bulan juni 2011 lalu.
Anggota tetap SCO diantaranya, Cina, Rusia, Kazakhstan, Kirgyzstan, Tajikistan, dan Uzbekistan. Iran bersama dengan India dan Mongolia dan Pakistan adalah sebagai negara pengamat untuk mutu keamanan organisasi antar-pemerintah.
Sajjadi menunjuk Rusia sebagai oposisi yang kuat atas sangsi AS terhadap Iran atas program nuklirnya, dia menambahkan bahwa Rusia degan tegas telah mengumumkan bahwa negaranya tidak akan menerima tawaran anti-Iran yang menargetkan Bank Sentral negara dan Institusi keuangan.
Pada akhir Desember 2011 lalu, Barack Obama telah menandatangani sangsi ekonomi baru terhadap Bank Sentral Iran dalam upaya untuk menghukum perusahaan-perusahaan asing dan Bank yang berbisnis dengan institusi keuangan Iran.
RUU itu memberikan “pilihan” kepada perusahaan-perusahaan asing untuk memilih berbisnis dengan Bank Sentral Iran dan sektor minyak Iran atau dengan sektor Keuangan AS.
Sementara itu, pakar engergi Iran mengatakan sangsi AS dapat menyebabkan kenaikan besar pada harga minyak mentah dunia dan akan merugikan sendiri AS dan para sekutunya yang bergantung kepada minyak Iran.
Menghadapi krisi ekonomi, AS tercatat sebagai penghutang terbesar di Dunia.
(siraaj/arrahmah.com)

Kelompok Jihad Bom Buku Berikan Kesaksian


Bilal
Senin, 9 Januari 2012 20:54:32
JAKARTA (Arrahmah.com) – Sidang lanjutan kasus Bom buku kali ini, menghadirkan 4 orang saksi. Para saksi  dimintai keterangannya dihadapan majelis hakim. Keempat para saksi yang sudah bersedia hadir adalah Mugianto, Watono, Ade Guntur, dan Febry Hermawan
Salah seorang saksi yang merupakan teman dekat Pimpinan Kelompok Jihad Bom buku Pepi Fernando, Ade Guntur mengaku jika ia diperintahkan oleh Pepi untuk membuat pemantik bom pipa yang terbuat dari handphone.
“Saya diminta Kang Pepi untuk membuatkan pemantik bom yang terbuat dari handphone jenis Motorola,” kata Ade Guntur, yang juga menjadi terdakwa dalam kasus yang sama di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (09/01).
Pemantik bom tersebut, kata Ade, akan digunakan untuk meledakan bom pipa yang berada di Puspitek Tangerang.
“Kang Pepi lalu menyerahkan 3 hp jenis Motorola yang salah satunya sudah dirakit sebagai pemantik bom. Lalu saya diperintahkan untuk membuat pemantik dengan hp yang lainnya,” beber Ade dihadap Ketua majelis hakim Encep Yuliadi.
Menurutnya, perintah untuk membuatkan pemantik api tersebut terjadi setelah peristiwa bom buku terjadi.
Selain diperintahkan untuk membuat pemantik bom, saksi juga membeberkan, dirinya juga ikut menuju lokasi yang sudah dijadikan target untuk diledakkan oleh Pepi, yakni di Puspitek, Tangerang. Namun saksi menyatakan dirinya tidak mengetahui, tujuan yang sebenarnya.
“Saya tidak mengetahui tujuan pembuatan pemantik bom yang diperintahkan Pepi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Densus 88 Mabes Polri mengungkapkan bahwa pemantik bom yang dibuat oleh Ade Guntur bertujuan sebagai pemicu bom pipa yang sudah dipasang digorong-gorong areal Puspitek Tangerang. Bom tersebut berhasil dijinakan oleh aparat.
Hal ini dipertegas dengan pengakuan salah seorang saksi lainnya yang menyatakan, Handphone yang sudah dirakit oleh sebagai pemantik bom itu di pasang ke kabel yang disambungkan pada bom yang berada di gorong-gorong Puspitek.
Selain membuatkan pemantik bom, Ade Guntur juga diperintahkan oleh Pepi Fernando untuk menyampul bom buku dengan kertas coklat yang rencananya akan dikirimkan ke pentolan grup musik Dewa 19, Ahmad Dhani.
“Saya diperintahkan kang Pepi Fernando untuk melapisi sampul yang bagian luarnya ada gambar Ahmad Dani dimana didalamnya sudah dipasang bom. Saya mengetahui ada bom karena Pepi Fernando menyuruh saya agar berhati-hati,” kata Ade Guntur yang juga menjadi terdakwa dalam kasus terorisme Kelompok Jihad Pepi Fernando.
Hingga pada suatu saat, ketika berada dirumah Hendi, saksi diperintahkan oleh Pepi Fernando untuk membantu melapisi buku dengan sampul coklat yang didalamnya sudah terdapat bom.
Saksi pun membantu melapisi buku yang dibagian luarnya sudah ada gambar Ahmad Dani dan sudah tertera nama pentolan group band Dewa 19, Ahmad Dani.
Selain melapisi buku yang rencananya akan dikirimkan ke Ahmad Dani, saksi juga menjelaskan, ada tiga buah buku lainnya yang rupanya dikirimkan ke tiga target lainnya yaitu Yapto S. Soeryosumarno, Gorris Mere dan Ulil Abshar Abdalla.
“Tetapi buku itu sulit untuk dibuka dan sudah aman” tutur Ade Guntur.
Pimpinan Kelompok Jihad bom buku dan bom Serpong, Tangerang, Pepi Fernando didakwa dengan Pasal 14 jo Pasal 6, Pasal 14 jo Pasal 7 dan Pasal 14 jo Pasal 9 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman maksimal hukuman mati atau seumur hidup.
(bilal/arrahmah)

Ratings and Recommendations

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews