Sabtu, 31 Maret 2012

Perempuan memimpin Masjid dalam upaya untuk "reformasi Islam" di Amerika


Hanin Mazaya
Jum'at, 30 Maret 2012 08:13:16
Pada awalnya, Muslim yang taat berkumpul di Washington DC, pusat konferensi seluruh Muslim Amerika dari Masjid manapun.  Terdapat perempuan berhijab dan laki-laki yang memelihara jenggotnya.
Tapi ada sesuatu yang berbeda.  Mereka kini berbaur, mereka mendiskusikan bagaimana mengubah masa depan Islam.  Seorang wanita berbicara mengenai "memerangi terorisme", dia telah menikah dengan orang di luar Islam, yang dilarang bagi wanita Muslim.  Seorang pria Pakistan menyebutkan rencananya untuk bertemu teman untuk minum, meskipun terdapat larangan pada alkohol.
Di pojok ruangan, seorang imam dengan tunik abu-abu panjang menasehati seorang Muslim muda dengan konflik rohani yang membingungkan, ia menjadi gay dan Muslim.  Imam, sang gay dan dalam sebuah hubungan, dapat dengan mudah bersimpati dengan kesulitan pemuda itu.
Pada Senin malam di akhir Oktober tahun lalu, anggota Muslims for Progressive Values, sebuah organisasi reformis yang baru lahir di Amerika, berkumpul dari seluruh negeri untuk merayakan tonggak sejarah.  Dalam empat tahun, kelompok ini telah berkembang dari beberapa teman menjadi ribuan anggota dan menelurkan serangkaian masjid kecil dan kelompok-kelompok spiritual yang membentang dari Atlanta hingga ke Los Angeles, menurut klaim mereka.
Hari ini, saat pemimpin Muslim amerika memperdebatkan topik kontroversi seperti radikalisme politik di dalam masjid dan upaya negara untuk melarang hukum syariah, jaringan ini tumbuh di mana masjid alternatif dan kelompok-kelompok secara diam-diam menjalin gerakan spiritual baru.
Mereka mengambil langkah berani, menafsirkan kembali norma-norma Islam dan hal-hal tabu.  Sementara jauh dari diterima oleh ulama-ulama mainstream, para pengikut gerakan ini merasa bahwa masa depan agama bukan terletak semata-mata dengan tradisi, tapi di tangan mereka.  Perempuan memimpin sholat berjamaah, imam gay melakukan perkawinan secara Islam, perempuan dan laki-laki sholat berdampingan.
Ini bukan norma bagi sebagian besar komunitas kuat Islam Amerika yang berjumlah 2,6 juta orang yang terbiasa dengan tradisi lama.
"Kami tidak dapat bergerak maju sebagai masyarakat, dalam sistem iman, jika kita berlangganan cara-cara kejam lama mempraktikkan Islam," ujar Ani Zonneveld, yang menjadi presiden Muslims for Progressive Values.  Wanita berusia 49 tahun ini merupakan penyanyi dan pengarang lagu yang tinggal di Los Angeles, ia memimpin sholat untuk pria dan wanita dan mengatakan kepada gay Muslim-yang sering dijauhi di masjid-masjid lain-bahwa agama mereka menyambut mereka.
Warga Amerika-Malaysia yang memiliki rambut pirang ini adalah salah satu dari kader kecil dari reformis Islam di Amerika Serikat, baik di dalam kelompoknya dan di luarnya.  Dia memerangi "radikalisai" dan mendidik kaum muda untuk membangun jembatan antar agama dan melindungi hak-hak perempuan.  Selama bertahun-tahun, para pemimpin komunitas Muslim telah membahas kebutuhan perubahan, dari membangun masjid untuk membela hak-hak sipil ketika praktek-praktek spiritual mengakibatkan diskriminasi.  Namun, gerakan baru ini adalah benar-benar radikal.
"Apa yang terjadi dalam Islam di Amerika saat ini adalah apa yang terjadi sebelumnya dalam agama lain," ujar John Esposito, proferos studi Islam di Universitas Georgetown.
Beberapa masjid Amerika menggabungkan Sunni dan syiah dalam satu atap.  Tetapi sejauh ini, partisipasi terbuka untuk gay dan perempuan menjadi imam, tidak pernah terjadi selama ini di Amerika Serikat.
Terdapat perjalanan panjang. Sementara jumlah masjid di Amerika telah naik 74 persen selama dekade terakhir, lebih dari 2.100, Muslims for Progressive Values memiliki kehadiran hanya di dalam selusin kota, termasuk Atlanta, Philadelphia dan Washington.  Kelompok ini tidak terafiliasi di pusat-pusat ibadah di kota-kota kecil.
Lahir di Kuala Lumpur, Malaysia, Zonneveld tumbuh di Jerman, Mesir dan India ketika ayahnya berpindah-pindah sebagai duta Malaysia.  Ia tinggal di rumah bersama ibu dan lima saudara kandungnya dan dibesarkan dengan dasar-dasar Islam.  Mereka membaca al-Qur'an bersama-sama, berpuasa dari matahari terbit sampai terbenam selama bulan suci Ramadhan, karena keberadaan masjid yang langka di Jerman, orang tuanya mengundang Muslim lain untuk sholat berjamaah di rumah mereka (sholat tarawih).
Setelah menghadiri kuliah di Illinois, Zonneveld pindah ke Los Angeles dengan mimpinya menjadi musisi.  Di situlah ia bertemu dengan pria yang menjadi suaminya, seorang agnostik kelahiran Belanda, mereka membesarkan putri mereka, Jasmine (14) sebagai seorang Muslim.
Selama 20 tahun Zonneveld bekerja di belakang layar dalam industri musik, menulis dan menulis lagu. Dia menyembunyikan keimanannya di tempat kerja karena takut itu akan merusak karirnya.  Ia mulai berubah sejak peristiwa 911.
Untuk pertama kalinya, ia menempatkan agama di garis depan musiknya.  Dua tahun setelah serangan, dia merilis album berjudul "Ummah Wake Up!".  Dalam lagu tersbeut, ia menyerukan "jihad" baru sesuai pengertiannya.  Baginya "jihad" adalah berjuang untuk menjadi lebih berbelas kasih bukan mengangkat senjata.  Lagu lainnya, "Bury Me", mengungkapkan keluhannya apa yang dilihatnya sebagai perempuan terpinggirkan dalam masyarakat Islam.  Tetapi albumnya tidak menjadikan karirnya melesat lebih baik, bahkan cenderung tenggelam.
Muslim terkemuka mengatakan Zonneveld terlalu berfokus kepada hal-hal yang buruk yang ia tidak memahaminya.
Frustasi dengan kurangnya kontrak dan kritik mengalir kepadanya, Zonneveld membantu sebuah kelompok yang disebut Progressive Muslim Union of North America.  Aliansi puluhan aktivis dan akademisi yang memerangi keyakinan dan anggotanya ingin mereformasi doktrin Islam.  Upaya selama dua tahun, sebagian besar akademisi mundur, kelompok tersebut runtuh di tahun 2006, tidak pernah berhasil mendirikan sebuah masjid.
Setahun kemudian, Zonneveld kembali mendirikan Muslims for Progressive Values yang ternyata mengalami kesuksesan lebih nyata.  Kerja spiritualnya telah menarik dukungan dari aktivis dan politisi.
***
Anggota gerakan tersebut setuju bahwa al Qur'an tidak secara eksplisit melarang wanita memimpin sholat atau seorang gay mengambil peran kepemimpinan dalam Islam.  Kitab suci juga tidak melarang pria dan wanita melaksanakan sholat bersama.  Namun, berabad-abad ulama telah menghasilkan pandangan yang berlaku hingga kini di kalangan ummat Islam di seluruh dunia bahwa pemimpin sholat haruslah laki-laki dan aktivitas homoseksual diharamkan.
Dalam tiga perempat dari masjid di Amerika, jamaah perempuan berkumpul di ruang terpisah atau berada di shaf belakang dengan dipisahkan tirai.  Praktek ini berasal dari Al Qur'an yang mengatakan bahwa pria dan wanita harus menjaga hubungan mereka.
Terdapat bagian dalam Al Qur'an yang mengutuk tindakan homoseksual, namun gerakan ini memperdebatkannya.  Al Qur'an telah mengabarkan kisah kaum Nabi Luth, yang kotanya dihancurkan oleh Allah karena laki-laki berhubungan seks dengan laki-laki.  Seperti Kristen liberal, Muslims Progressive menafsirkan cerita ini menjadi salah satu kecaman tentang pemerkosaan bukan homoseksual.
***
Pada Sabtu sore, Zonneveld dan aktivis spiritual lainnya berkumpul untuk pertemuan Muslims Progressive Values di Los Angeles, di sekitar meja ruang tamu penuh dengan pamflet dan buku-buku tentang hukum Islam.  Di antara yang hadir adalah seorang Syiah dari Iran, seorang Sunni dari Lowa, seorang mualaf dan agnostik Palestina.  Mereka dipersatukan oleh sebuah pertanyaan :
"Apakah syariah itu?" tanya Zonneveld.
Jawaban dari mereka :
"Syariah adalah bagaimana kita hidup sesuai dengan kehendak Allah kepada kita," ujar Jamila Ezzani (28) seorang spesialis autisme yang telah berada di kelompok itu hampir dua tahun.  "Ini ideal untuk meraihnya".
"Tapi ada baiknya untuk mengetahui kitab suci dan ayat," klaim Vanessa Karam, seorang profesor pendidikan umum di Universitas Barat.  "Tidak ada seorang Muslim tidak bisa mengatakan itu dasar untuk segala sesuatu, kan?"
"Saya pikir Syariah telah benar-benar dibuat," balas Zonneveld.  "Ini tidak seperti terdapat dalam halaman al Qur'an yang mengatakan, bagi anda untuk menjadi Muslim, anda harus hidup oleh seperangkat aturan".
Yasir Qadhi, seorang ulama konservatif dan dekan bidang akademik di Institut AlMaghrib mengambil pandangan yang terakhir.  Sebuah kuliah tentang progresif telah ia berikan dan dikumpulkan dalam ribuan video di Youtube.
"Kenyataan bahwa gerakan ini sangat kecil atau berbicara banyak tentang marjinal kekuasaan dan pengaruh mereka," ujar Qadhi yang hidup di Memphis, Tenn dan lembaganya mengajar 6.000 siswa per tahun.  "Ini cukup jelas dalam arus utama Muslim di Amerika Utara, yang berada di bawah tekanan atau ancaman kekerasan fisik, telah diidentifikasi dengan jelas dengan suara tradisional."
"Mari kita lihat teks Al Qur'an dan lihat apa yang Allah dan utusanNya ingin kita lakukan, bukan untuk memproyeksi gagasan kita ke teks," lanjut Qadhi.  "Kami sangat percaya bahwa Al Qur'an adalah kitab Allah dan firman Allah".
Dalia Mogahed, direktur Gallup Center for Muslim Studies, juga mengambil pandangan kritis terhadap gerakan itu.
Muslims Progressiv Values adalah lebih kecil dari catatan kaki atau minat khusus, tulisnya dalam email.  "Mereka sebenarnya tidak memiliki pengaruh bagi Muslim Amerika," tambahnya yang telah menghabiskan enam tahun mengumpulkan 50.000 wawancara untuk bku "Who Speaks For Islam? What a Billion Muslims Really Think".
Mohamed Magid, presiden Islamic society of North America, mengambil pendekatan yang lebih lembut.  Sebagai imam yang memiliki 5.000 anggota di utara virginia, ia menyambut sebuah "pasar ide" untuk bersaing dalam Islam.  "Saya tidak punya hak untuk mengupas siapa saja dalam Islam yang ingin menjadi Muslim," ujarnya.  Pria, bagaimanapun harus memimpin sholat di masjid dan Magid tidak percaya bahwa Islam membenarkan homoseksual. (haninmazaya/arrahmah.com)

Munarman: Ini Kerjaan Guntur dan Nong Darol Mahmada yang Fasiq Itu!


Siraaj
Kamis, 15 Maret 2012 20:21:40
JAKARTA (Arrahmah.com) - Menyikapi kejadian penolakan segelintir mahasiswa Dayak terhadap FPI di Pontianak, Kalimantan Barat, Ketua DPP FPI Munarman mengatakan bahwa aksi-aksi ini didesain oleh anggota kelompok Liberal seperti Guntur Romli dan Nong Darol Mahmada. Orang-orang Liberal inilah yang dituding Munarman berada di balik aksi-aksi penolakan terhadap FPI.
"Ini cara-cara Zionis yang mereka lakukan, segelintir mahasiswa Dayak itu mereka pasang terlebih dahulu. Setelah mereka kalah diturunkanlah masyarakat Dayak yang sudah disiapkan sebelumnya", jelas Munarman kepada Suara Islam Online, Rabu malam (15/3/2012).
"Ini kerjaan orang-orang Liberal seperti Guntur Romli dan Nong Darol Mahmada yang fasiq itu", lanjut Munarman.
Berita penolakan mahasiswa Dayak dan masyarakat Dayak Pontianak terhadap FPI diupdate secara rutin di twitter oleh para aktivis Liberal. Akun twitter PATEisME (@tomiedpate) terus menginfokan perkembangan di Pontianak. Bahkan aktivis JIL yang pada 14 Februari lalu mengerahkan kaum bencong, homo dan gay berdemo di Bunderan HI untuk menolak FPI, Guntur Romli, langsung merespon kicauan PATEisME.
Preman "Dayak"
Preman "Dayak"
"Mahasiswa dayak di pontianak pasak spanduk penolakan FPI, didemo sama FPI, rada tegang coba cek", kata Guntur dalam akun twitternya, @GunturRomli.
Sementara, Nong Darol Mahmada, ibu Liberal beranak dua yang memiliki akun @nongmahmada, hari ini me-retweet: "Siang ini akan ada aksi #Tolak FPI yang dilakukan saudara2 Dayak di Pontianak." Sebelumnya ia berkomentar, "Waduh, FPI knp lg tuh? Masak hanya krn spanduk kok main serang aja."
Di Jakarta, kelompok Liberal memang mati kutu. Aksi kaum banci mereka di Bunderan HI 14 Februari lalu dibalas oleh ribuan umat Islam dengan Aksi Indonesia Tanpa Liberal pada Jumat (9/3/2012). Sebelumnya, FPI juga telah mengungkan skandal perzinahan salah satu dedengkot JIL, Ulil Abshar Abdalla. Kini mereka beroperasi di daerah. Mereka memanfaatkan segelintir mahasiswa Dayak yang tidak tahu persoalan. Dasar liberal, sudah keok kok ga tobat juga....

Salafi di Dammaj larang Al Qaeda berpartisipasi dalam Jihad melawan Syiah Houti


Hanin Mazaya
Jum'at, 30 Maret 2012 06:16:52
DAMMAJ (Arrahmah.com) - Forum Ansar al-Mujahidin merilis laporan terbaru mengenai situasi di Dammaj, Yaman, di mana kaum Syiah Houthi tengah memerangi ahlul ilmi (Salafi) di sana.  Abu Hafs Al-Yafee, salah seorang komandan Mujahidin di Dammaj mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Syeikh Yahiya Al-Hjaori, salah seorang pemimpin Salafi di Dammaj, melarang siapa saja yang membawa ideologi Al Qaeda untuk berpartisipasi dalam jihad melawan Houti.
Syeikh tidak menerima siapapun yang berasal dari Ansar al-Sharia (AQAP-red) jika ia menyatakan secara terbuka bahwa ia sedang berjuang dengan nama Al Qaeda karena tekanan  politik.
Abu Hafs menambahkan bahwa meskipun ia dari komandan Ansar al-Sharia di Abyan, ia dipanggil oleh Syeikh Yahiya ke Dammaj melalui Zain al-Yafee-salah seorang komandan pertempuran melawan  Houthi-dan syeikh memintanya untuk membawa bersamanya sebanyak mungkin saudara-saudara di Abyan.
Ia menyatakan bahwa mereka mengeluh kepada syeikh bahwa di beberapa kamp, mahasiswanya menuduh mereka yang datang dari Abyan sebagai Khawarij, ia memarahi mereka dan menyuruh mereka untuk tidak berbicara keberpihakan karena "kita tidak dalam waktu konflik antara aliran Islam dan sekrang kita berada di depan musuh yang berusaha menyakiti kita".
Meskipun syeikh menolak untuk mengizinkan setiap orang yang secara terbuka mengadopsi ideologi Al Qaeda untuk berpartisipasi dalam pertempuan, saudara-saudara dari Abyan (Mujahidin-red) dapat berperang di antara orang-orang sebagai orang biasa selama mereka tidak berperang secara terbuka di bawah bendera Al Qaeda atau Ansar al-Sharia dan meskipun komandan mereka mengetahui bahwa mereka anggota Al Qaeda, itu tidak menjadi masalah selama mereka dapat membantu saudara-saudaranya di Dammaj.  (haninmazaya/arrahmah.com)

Habib Riziq: Jika SBY masih melakukan pemukulan dan penembakan, kita akan angkat senjata!


Siraaj
Jum'at, 30 Maret 2012 19:24:12
JAKARTA (Arrahmah.com) - Hari ini, Jum'at yang diberkahi (30/3/2012), sekitar 10.000 massa Forum Umat Islam (FUI) yang tengah melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM, masih bertahan di depan Istana Negara.
Massa gabungan dari berbagai ormasi Islam itu melakukan long March sejak tadi siang usai melaksanakan sholat Jum'at dari bundaran HI menuju Istana negara.
Usai sholat Isya berjama'ah dilaksanakan, Massa FUI masih berkumpul melakukan konsolidasi massa untuk mengadakan aksi dan orasi kembali.
Habib Muhammad Rizieq Syihab, ketua umum DPP Front Pembela Islam (FPI) yang ikut serta dalam aksi di depan Istana menyampaikan orasinya. Habib Rizieq mengatakan bahwa massa siap menurunkan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika pemerintah tidak membatalakan kenaikan BBM.
"Jika pemerintah tidak membatalkan kenaikan BBM, Massa Islam siap menurunkan SBY!," Kata Habib Rizieq.
Sementara itu, Massa FUI juga turut prihatin atas peristiwa pemukulan dan penembakan terhadap rakyat dan Mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi. Tindakan represif pemerintah itu yang telah memakan korban jiwa, mendapat kecaman dari kalangan mahasiswa dan juga Massa FUI khususnya. Bahkan,  Habib Rizieq mengancam bahwa massa Islam akan angkat senjata jika SBY tidak menghentikan pasukannya yang burtal itu.
"Jika SBY masih tak tau diri, masih melakukan pemukulan dan penembakan terhadap rakyat dan mahasiswa, maka kita akan angkat Senjata!," ujar Habib Rizieq.
Hingga saat ini, penembakan masih terjadi di depan gedung DPR terhadap mahasiswa yang tengah menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan BMM. Sementara ini belum ada laporan lebih lanjut terkait hal tersebut. (siraaj/arrahmah.com)

Pejuang oposisi Suriah memenggal kepala tentara rezim Assad


Hanin Mazaya
Rabu, 28 Maret 2012 13:21:18
DAMASKUS (Arrahmah.com) - Pejuang oposisi Suriah telah melancarkan tindakan pembalasan terhadap tentara rezim Suriah yang loyal kepada Bashar al-Assad.  Mereka menangkap tentara rezim dan memenggal kepalanya di pemukiman Amr Baba, Homs, ujar sebuah laporan seperti yang dilansir Press TV.
Laporan yang dipublikasikan oleh Spiegel Online pada Senin (26/3/2012), mengungkapkan tindakan kelompok anti-pemerintah di wilayah Homs.
Hussein, salah satu pemberontak yang memerangi Bashar al-Assad mengatakan bahwa ia sendiri telah memenggal empat tentara rezim Alawite yang menjadi tawanan.
Hussein mengatakan bahwa ia memenggal korban pertama, seorang tentara Syiah pada pertengahan Oktober 2011 di sebuah pemakaman.
Ia yang kini mendapat perawatan di sebuah rumah sakit di kota Tripoli, Libanon, berbicara secara terbuka tentang pembunuhan yang ia lakukan terhadap tentara rezim Alawite dan ia menyatakan tidak merasa menyesal atas tindakannya.
"Saya tidak tahu mengapa pembunuhan itu tidak sulit bagi saya," ungkapnya.
Masih menurut pengakuan pejuang oposisi, sekitar 150 tentara rezim Assad yang ditangkap oleh kelompok oposisi bersenjata, telah dieksekusi.
"Pada musim panas lalu, kami mengeksekusi 150 tentara yang merupakan tawanan kami," ujar pejuang oposisi lainnya yang diidentifikasi sebagai Abu Rami.
Oposisi Suriah menuduh rezim Assad telah melakukan tindakan keras kepada para pengunjuk rasa yang berujung kematian ribuan warga sipil selama revolusi Suriah berlangsung.  (haninmazaya/arrahmah.com)

Umar Shihab walk out, ketika Ustadz Farid Okbah menjelaskan kesesatan Syi’ah



Bilal
Rabu, 28 Maret 2012 11:02:01
JAKARTA (Arrahmah.com) - Biasanya kita sering melihat dalam sidang-sidang di DPR, anggota dewan melakukan Walk out, tapi yang menarik seorang pengurus MUI  Umar Shihab walk out, ketika seorang pakar Syi’ah Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustadz Farid Ahmad Okbah membongkar dan memberikan bukti-bukti kesesatan Syiah di tanah air dalam agenda silaturahim MIUMI ke kantor MUI pusat.
“Syiah tidak boleh dbiarkan karena jika dibiarkan tumbuh besar akan merusak akidah ahlus sunnah di Indonesia,” Katanya kepada arrahmah.com di kantor MUI Pusat, Jl Proklamasi 51, Jakarta, selasa (27/3).
Ustadz Farid juga mengungkap gerakan Syiah di Indonesia yang makin agressif dan massif ditengah-tengah umat Islam.
"Di Islamic Book Fair kita bisa temukan buku-buku Syiah ada 800 judul," kata Ustadz Farid sembari menunjukkan sampul buku-buku Syiah yang beliau maksud.
Bukan hanya melalui buku atau pemikiran, Syiah juga telah menggunakan pemerintah untuk memuluskan agendanya. Buktinya, “Di Bandung saat akan ada seminar yang membahas soal Syiah, polisi setempat menekan panitia agar membatalkan acara itu. Ini atas permintaan Ijabi", tegas Ustadz Farid.
Ustadz Farid juga meminta mewaspadai tindak-tanduk salah satu tokoh Syiah di Indonesia, Haidar Bagir, yang mendirikan Yayasan Muslim Indonesia Bersatu.
"Saya kira kita harus bereaksi karena kurang ajar sekali mereka. Mereka mengacak-acak sumber ahlussunah untuk membenarkan Syiah", kata Ustadz Farid.
Oleh Karena itu, Ustadz Farid meminta MUI agar segera melakukan upaya konkrit untuk membentengi akidah umat Islam dari serangan Syiah yang makin menggurita.
"Nanti yang akan jadi korban yang warga NU dan Muhammadiyah", lanjut Ustadz Farid.
Dalam paparannya, Ustadz Farid, juga menukilkan banyak pandanga-pandangan Syi’ah dari kitab asli Syiah itu sendiri baik yang diterbitkan di Iran maupun Indonesia yang penuh dengan caci maki pada sahabat nabi maupun fitnah terhadap istri Nabi.
Awalnya Umar Shihab begitu seksama mendengarkan paparan Ustadz Farid Okbah. Namun lama kelamaan Umar Shihab memilih walk out (keluar) dari ruangan rapat ditengah para pengurus lainnya menikmati paparan tersebut. Tadinya semua yang hadir menduga, Umar hanya keluar untuk kepentingan sementara, namun hingga usai pertemuan pada pukul 12.03, ia tidak kunjung muncul. Para wartawan yang setia menunggunya pun tidak bisa mengkonfirmasi terkait tindakannya itu.
Salah seorang ketua MUI, KH Anwar Abbas sempat mengatakan, umat Islam harus mewaspadai beasiswa-beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Iran. Sebab melalui beasiswa pendidikan itulah, Syiahisasi dilakukan.
"Saya yakin kalau mereka kembali sudah berubah jadi Syiah," kata tokoh Muhammadiyah ini.
Ia pun bercerita pengalaman Profesor Amir Syarifudin ke Iran. "Saat berkunjung ke Iran, Prof Amir Syamsuddin bertanya kamu masih Sunni atau sudah Syiah? Mahasiswa itu menjawab, ya sudah Syiah donk Pak," kata Kiyai Anwar Abbas menirukan jawaban mahasiswa.
Kyai Anwar juga mencium aroma penjinakan yang dilakukan pemerintah Iran kepada tokoh-tokoh Islam Indonesia dengan cara mengundang mereka datang ke Iran. "Saya sudah mencium, kita kalau diundang ke sana dalam rangka penjinakan," tambahnya
Kiyai Ma'ruf yang memimpin rapat pun urut menimpali, "Kita belum diundang saja sudah jinak," katanya disambut tawa hadirin. (bilal/arrahmah.com)

Lima tuntutan umat dalam aksi Indonesia Tanpa Maksiat

Ukasyah
Sabtu, 31 Maret 2012 12:10:41
PERNYATAAN PERS FUI
“Lima Tuntutan Umat dalam Aksi Indonesia Tanpa Maksiat”
Hari-hari ini Indonesia semakin menangis. Rakyat yang sudah sedemikian susah, bahkan untuk sekedar mencari sesuap nasi, kini diteror dengan rencana kebijakan kenaikan harga BBM yang pasti akan memicu kenaikan harga barang dan jasa yang tentunya sangat memukul perasaan rakyat. Namun tampaknya pemerintah yang sudah tak punya hati akan tetap memaksakan kebijakan yang sangat zalim itu.   
Mencermati keadaan NKRI yang cenderung semakin tidak stabil  dan keadaan semakin kacau akibat tatanan ekonomi yang semakin kapitalistik liberalistik di mana seluruh sektor kekayaan rakyat dikuasai oleh antek-antek dan modal asing serta sistem politik yang semakin berbiaya tinggi akibat sistem pilihan langsung demokratis liberal. Penerapan sistem ekonomi dan politik liberal yang sangat berpihak kepada asing dan mengeksploitasi rakyat yang mayoritas muslim ini menyebabkan korupsi merajalela, pengangguran semakin banyak, daya beli masyarakat semakin turun, birokrasi semakin mencekik masyarakat, rakyat semakin sengsara, moral ambruk, dan hedonisme merajalela, pornografi dan pornoaksi merebak, dan kemaksiatan meluas terjadi dimana-mana.  
Maksiat hakikatnya adalah memilih pilihan selain apa yang diputuskan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya (QS. Al Ahzab 36). Apa yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan mereka enggan melaksanakan, sedangkan apa yang Allah dan Rasul-Nya larang mereka langgar. Allah SWT perintahkan kepada penguasa untuk menjaga agama dari berbagai aliran sesat yang merusak agama, mereka enggan melaksanakan. Ahmadiyah yang jelas menodai Islam mereka lindungi. Demikian juga berbagai aliran sesat yang menyimpangkan aqidah umat mereka lindungi atas nama HAM dan hak-hak warga Negara sambil melupakan hak Allah, hak Rasulullah saw., dan hak Umat Islam. Buku-buku dan film liberal yang menghujat Islam dan menyesatkan umat mereka lindungi atas nama hasil karya seni. Perilaku menyimpang seperti seks bebas dan homoseks serta lesbian mereka jaga sementara para pejuang Islam yang berusaha melakukan amar ma’ruf nahi mungkar mereka tangkap dan jebloskan ke dalam penjara dengan alasan mengganggu ketertiban dan melanggar hukum. Bahkan para pejuang yang meneriakkan syariat, daulah, dan jihad mereka bungkam dengan dalih perang melawan radikalisme dan terorisme. Sungguh itu semua perbuatan zalim yang dilarang mereka lakukan dan haram bagi umat berpihak kepada mereka. Allah SWT berfirman: 
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, Kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. (QS. Huud 113)
Allah SWT dan Rasul-Nya melarang para pejabat dan penguasa melakukan tindak korupsi (QS. Ali Imran 161), tapi kebanyakan mereka melanggarnya. Bahkan sistem politik liberal berbiaya tinggi telah menjerumuskan para pejabat dalam lingkaran korupsi yang tak berkesudahan. Inilah yang dialami oleh  banyak sekali pejabat hari ini dan juga kasus korupsi besar seperti Wisma Atlit dan Century yang melibatkan para petinggi partai berkuasa. Kiranya para petinggi partai lain pun keadaannya tidak terlalu berbeda nyata. Oleh karena itu, sistem politik dan ekonomi liberal yang jelas pro kapitalis imperialis asing harus segera diakhiri.  
Kini para penguasa memukul rakyat banyak yang mayoritas muslim dengan kebijakan zalim menaikkan harga BBM dengan alasan  menyelamatkan APBN. Untuk menyelamatkan APBN kenapa pilihannya adalah mencabut “subsidi” BBM yang berdampak menaikkan harga BBM yang pasti akan berdampak menaikkan harga-harga barang dan jasa yang pasti akan semakin mencekik rakyat yang daya belinya sudah sedemikian merosot. Kenapa mereka tidak memangkas anggaran rutin pemerintah yang terlalu bermewah-mewah, mengurangi gaji pejabat dan anggota DPR?. Kenapa mereka tidak menyetop pembayaran cicilan hutang LN dan bunganya yang tiap tahun melebihi Rp.100 triliun, padahal pengurangan subsidi BBM hanya sekitar Rp. 40-50 triliun saja.?. 
Maka wajarlah kalau rakyat menduga bahwa kenaikan harga BBM adalah agenda asing yang sudah merampok lebih dari 80% tambang-tambang minyak bumi milik rakyat di seluruh wilayah NKRI dan kini akan merogoh kocek rakyat Indonesia melalui kenaikan harga BBM, bahkan perogohan itu semakin sempurna  nantinya bilamana subsidi BBM dicabut sama sekali dan harga disetarakan dengan harga New York, yakni sekitar Rp. 9500 per liter!   
Padahal pendapatan perkapita warga Negara AS itu sebesar USD 46.860/ Rp. 428 juta per orang pertahun atau sekitar 13 kali pendapatan perkapita rakyat Indonesia yang USD 3,500/Rp 31,8  juta per orang pertahun. Artinya, jika harga bensin di Indonesia Rp 1000,- per liter  pun relatif masih lebih mahal daripada harga di AS. Apalagi kalau dinaikkan menjadi harga setara AS. Ini adalah kezaliman yang nyata kepada rakyat dan kemaksiatan yang besar kepada Allah dan Rasul-Nya yang memerintahkan agar pemimpin melindungi dan memajukan kesejahteraan umum segenap rakyat Indonesia.  
Dengan demikian, kalau masih punya iman dan rasa malu, mestinya penguasa hari ini, khususnya presiden dan wakil presiden mengundurkan diri dan jadi warga biasa saja. Biarlah pemerintahan diserahkan kepada ahlinya, yakni ulama pejuang syariah yang tahu cara memerintah dan menjaga kemaslahatan rakyat dengan hukum syariat Allah SWT. 
Oleh karena itu, dalam AKSI SEJUTA UMAT “INDONESIA TANPA MAKSIAT” ini, Forum Umat Islam (FUI) menyampaikan Lima Tuntutan Umat kepada pemegang mandat kekuasaan NKRI ini sebagai berikut:    
  1. Bersihkan Indonesia dari Korupsi dan Berbagai Kemaksiatan
  2. Bersihkan Indonesia dari Liberal Sumber kemaksiatan
  3. Bersihkan Indonesia dari Ahmadiyah dan Aliran Sesat Lainnya
  4. Tolak Kenaikan Harga BBM
  5. Turunkan SBY, Angkat Presiden Syariah.
Selanjutnya kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya para ulama, habaib, dan berbagai pimpinan organisasi dan lembaga Islam untuk merapatkan barisan dan memperkuat ukhuwah Islamiyyah serta berjuang bersama Forum Umat Islam (FUI) untuk menegakkan syariat Allah SWT yang penuh berkah bagi seluruh rakyat Indonesia secara formal dengan mengangkat Presiden NKRI bersyariah yang akan memimpin dan mengelola NKRI dengan syariah sehingga NKRI menjadi negara yang baik serta diridloi oleh Allah SWT (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur). Allah SWT berfirman: 
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf 96).
Jakarta, 30 Maret 2012/ 7 Jumadil Awal 1433 H
Forum Umat Islam
KH. Muhammad Al KhaththathSekretaris Jenderal
                          Pembacaan Do'a Sebelum Penutupan Aksi Demo FUI
                     Pembacaan Do'a Sebelum Penutupan Aksi Demo FUI

Habibie, Ya Habibie... Waspadalah ya Habibie; ketika lafal terorisme jadi bahan ‘dagangan’


Ukasyah
Selasa, 27 Maret 2012 23:24:16
Sejumlah kesalahan pernah dilakukan Habibie di antaranya memberi grasi tokoh aliran sesat  syiah yang divonis pengadilan seumur hidup karena kejahatannya. Itu akibat Habibie kurang waspada, namun tampaknya tidak menjadi pelajaran baginya bahwa dirinya telah dibohongi orang-orang, walau Habibie pernah menyatakan penyesalannya di antara rangkaian tindakannya setelah tahu bahwa itu salah.
Kini Habibie bicara tentang terorisme di seminar dengan sebutan seminar internasional di Cirebon.
Pada tanggal 16 Maret 2012 lalu, Habibie menjadi keynote speaker pada pembukaan seminar internasional bertema Peran Ulama Pesantren dalam Mengatasi Terorisme Global. Seminar tersebut diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Republik Federal Jerman.
Pesertanya, perwakilan PCNU se Pulau Jawa, Madura, Bali, dan Sumatera Selatan.
Barangkali kegiatan tersebut merupakan satu-satunya seminar internasional yang pesertanya sebagian besar (atau hampir seluruhnya) orang NU doang. Masyarakat semula berfikir, seminar internasional yang digagas PBNU akan dihadiri oleh sejumlah peserta dari berbagai negara di dunia, minimal negara Islam. Ternyata, pesertanya dari Pimpinan Cabang NU doang.
Di Jakarta, kegiatan seperti itu biasanya dinamakan seminar sehari atau seminar saja tanpa embel-embel. Tapi ketika hal yang sama diselenggarakan di Cirebon, namanya menjadi seminar internasional. Padahal, narasumbernya juga sama: Nasir Abbas (mantan JI) dan Ansyaad Mbai (BNPT). Benar-benar lucu.
Profesor Doktor (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie adalah sosok jenius yang fenomenal. Boleh jadi, sampai saat ini belum tertandingi dan belum tergantikan, setidaknya di Indonesia. Mantan Presiden RI ketiga yang lahir di Pare-pare pada 25 Juni 1936 ini, dalam usia yang masih belia, sekitar 19 tahun, sudah terbang ke negeri jauh untuk belajar tentang desain dan konstruksi pesawat, yang saat itu masih begitu asing bagi telinga bangsa Indonesia, bahkan bangsa-bangsa modern di dunia.
Lulus SMAK Dago, Bandung, Habibie muda melanjutkan pendidikan ke ITB (Institut Teknologi Bandung). Hanya sekitar enam bulan di ITB, Habibie kemudian melanjutkan pendidikan formalnya ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH), Aachen, Jerman, pada tahun 1955 hingga 1965, selama sepuluh tahun, hingga ia meraih gelar doktor.
Habibie tidak sekedar menimba ilmu di negeri orang, ia juga menghasilkan teori (Teori Habibie) yang menyebabkan ia dijuluki Mister Krack. Melalui Teori Habibie ini dapat dihitung titik rambat keretakan (krack) yang terjadi pada sambungan antara sayap dan badan pesawat terbang atau antara sayap dan dudukan mesin. Dengan adanya teori ini, membuat pesawat lebih aman, bisa menghindari risiko jatuh, juga membuat pemeliharaan pesawat lebih mudah dan murah.
Dari Teori Habibie, kemudian lahir Faktor Habibie. Karena, setelah titik rambat keretakan (krack) bisa dihitung maka derajat Faktor Keselamatan (SF) bisa diturunkan. Yaitu, dengan memilih campuran material sayap dan badan pesawat yang lebih ringan. Antara lain, mengurangi porsi baja dan meningkatkan porsi aluminium dalam bodi pesawat terbang. Bahkan, setelah Habibie menyusupkan material komposit ke dalam tubuh pesawat, porsi baja turun hingga 25 persen lebih.
Setelah sekian tahun berkiprah di negeri orang, akhirnya Habibie pulang ke Indonesia (1974). Pada 26 April 1976, Habibie mendirikan PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang saat itu merupakan industri pesawat terbang pertama di Kawasan Asia Tenggara. Kemudian pada 11 Oktober 1985, berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Hingga akhirnya menjadi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Agustus 2000.
Bahkan sejak 1989, Habibie memimpin berbagai industri strategis, selain IPTN ada Pindad dan PAL. Hasilnya, selain pesawat terbang dan helikopter, ada senjata, amunisi, kapal, tank, panser, senapan kaliber, water canon, kendaraan RPP-M, kendaraan combat, jasa pelatihan dan pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat, dan masih banyak lagi baik untuk keperluan sipil maupun militer.
Kehebatan Habibie di ranah teknologi memang luar biasa. Bagaimana dengan domain politik? Nampaknya Habibie tidak cocok di ranah yang satu ini. Habibie sempat mendampingi Presiden Soeharto sebagai Wakil Presiden hanya dalam kisaran waktu sekitar dua bulan saja. Kemudian setelah Soeharto lengser, Habibie didaulat menjadi Presiden oleh kalangan Islam politik yang punya agenda mendompleng. Itu pun hanya sekitar satu setengah tahun saja. Habibie digantikan oleh Abdurrahman Wahid pada 20 Oktober 1999, setelah pemilihan umum pertama di era reformasi yang berlangsung Juni 1999.
Sebelum Habibie naik menjadi Presiden (1998), sejumlah kalangan yang anti Habibie, termasuk Presiden Singapura Lee Kuan Yeuw menakut-nakuti rakyat Indonesia, bahwa nilai tukar rupiah akan turun hingga mencapai Rp 50.000 per satu dolar Amerika Serikat, kalau Habibie jadi Presiden. Sebelum Presiden Soeharto lengser, nilai tukar rupiah sekitar Rp 2.000 per satu dolar Amerika Serikat. Saat pergolakan terjadi, yang konon dinamakan reformasi, nilai tukar rupiah turun drastis hingga mencapai Rp 16.000 (bahkan lebih) per satu dolar Amerika Serikat.
Ternyata omong kosong Lee Kuan Yeuw tak terbukti. Pada masa Habibie jadi Presiden, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat naik menjadi hingga Rp 6.500 per satu dolar Amerika Serikat. Bandingkan dengan nilai tukar rupiah saat ini, di masa kepemimpinan SBY-Boediono yang mencapai hampir Rp 10.000 per satu dolar Amerika Serikat.
Habibie yang pernah menjabat sebagai Ketua ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) sejak Desember 1990-2000, oleh sebagian kalangan (sekularis, nasionalis, nasrani dan anti Islam), saat itu dikhawatirkan akan menjadi pintu gerbang masuknya paham negara Islam. Apalagi pada masa-masa sebelum reformasi, ketika Soeharto masih menjadi Presiden dan Habibie masih menjadi murid kepercayaan Soeharto, sejumlah tokoh Islam (politis) berharap Habibie bisa menjadi semacam (nabi) Musa yang menjatuhkan Fir’aun. Namun kenyataanya, Soeharto lengser akibat tekanan rakyat yang sudah tidak lagi bisa menerima segala argumen sang Pandita untuk bertahan di kursi kekusaaan. Bukan karena dijatuhkan oleh ‘Musa’ sang murid kepercayaannya.
Habibie Kurang Waspada
Meski hebat di bidang teknologi terutama pesawat terbang, Habibie justru terlihat agak awam di ranah politik. Begitu juga pemahaman Habibie tentang Islam Pergerakan dan dinamika yang menyertainya, sangatlah jauh dari memadai. Jangankan Habibie, SBY saja boleh jadi sama kurang pahamnya di sektor ini.
Kekurang pahaman itulah yang boleh jadi membuat Habibie kurang waspada terhadap agenda sekelompok orang yang boleh jadi terkesan Islami dan humanis namun belum tentu berpihak kepada umat Islam. Habibie begitu mudah melepaskan tahanan politik (Islam), antara lain Habib Husin Ali Al-Habsyi (Maret 1999) yang pernah bercita-cita menjadi semacam Imam Khomeini di Indonesia.
Juga, menganugerahi penghargaan Bintang Mahaputera Utama kepada Nurcholish Madjid (Agustus 1999) yang selama ini oleh umat Islam diposisikan sebagai penggagas sekularisme yang menyerang akidah umat. Bahkan, Habibie berani meresmikan Al-Zaytun (Agustus 1999) meski ia kurang mendapat pasokan informasi memadai tentang lembaga pendidikan yang menjadi kedok gerakan NII KW9 yang sesat menyesatkan itu.
Pada tanggal 23 Maret 1999, Habibie memberikan grasi kepada Habib Husin Ali Al-Habsyi yang diduga menjadi tokoh utama (bersama Achmad Muladawilah) pada kasus peledakan di gereja Katholik Sasana Budaya dan gedung Seminari Alkitab Asia Tenggara (24 Desember 1984), Malang, Jawa Timur. Juga, kasus peledakan Candi Borobudur (21 Januari 1985), Magelang, Jawa Tengah. Serta, rencana peledakan gagal di Bali (Maret 1985).
Upaya mengajukan grasi sudah dilakukan keluarga Habib Husin Ali Al-Habsyi melalui istrinya (Alwiyah) serta Ibu dan adik-adiknya, sejak tanggal 03 Oktober 1994. Saat itu Habib Husin Ali Al-Habsyi masih mendekam di LP Kelas I Malang, Jawa Timur, untuk menjalani hukuman pidana seumur hidup. Namun hingga Soeharto lengser, permohonan grasi itu tak mendapat jawaban kongkrit.
Habib Husin Ali Al-Habsyi kelahiran Ambon, pada tanggal 28 Januari 1953 ini, mendapat putusan pengadilan dengan vonis pidana seumur hidup pada 31 Januari 1991. Permohonan grasi yang diajukan keluarganya tidak berjawab, karena berdasarkan tuduhan jaksa penuntut umum di persidangan banyak cercaan Habib Husin Ali Al-Habsyi kepada Presiden Soeharto dan keluarganya.
Misalnya, sekitar April 1984, di rumahnya, Habib Husin Ali Al-Habsyi pernah mengatakan bahwa “Presiden Soeharto pada tahun 1970 ditunjuk oleh Dewan Gereja se Dunia sebagai pimpinan kristenisasi di Indonesia…” Selain itu, Habib Husin Ali Al-Habsyi menuduh anggota keluarga Soeharto terlibat penyelundupan mobil mewah dan penjualan narkoba.
Ketika Habib Husin Ali Al-Habsyi baru beberapa tahun mendekam di penjara, sang “mujahid” ini kemudian meminta ampun (grasi) kepada Presiden Soeharto melalui surat permohonan yang ditandatangani istrinya (Alwiyah), ibunya (Muznah binti Syekh Abu Bakar), serta adik-adiknya (Alwi, Muhdar, Abdul Farouq, Abdul Kadir, Salsabil dan Muhammad Ali Al-Habsyi).
Permohonan grasi itu boleh jadi mengundang penafsiran sebagian orang, bahwa tuduhan Habib Husin Ali Al-Habsyi kepada Presiden Soeharto dan keluarganya kala itu adalah tidak benar. Ironisnya, permohonan grasi itu tidak digubris. Barulah ketika Habibie didorong-dorong jadi Presiden, permohonan grasi Habib Husin Ali Al-Habsyi dikabulkan (23 Maret 1999).
Fakta di atas dapatlah dikatakan sebagai salah satu contoh ketidakwaspadaan Habibie. Masih di tahun yang sama, persisnya pada tanggal 14 Agustus 1999, Habibie presiden kala itu menganugerahkan bintang mahaputera di Istana Negara kepada 103 orang, yang terdiri dari pejabat (semua anggota Kabinet Pembangunan Reformasi, ketiga kepala staf TNI dan Kapolri dan sebagainya), mantan pejabat dan tokoh masyarakat.
Nurcholish Madjid yang selama ini dikenal sebagai Bapak Sekularisme Indonesia, yang menjajakan kesesatan berfikir ala Islam Liberal bahkan new-left, termasuk yang mendapat anugerah Bintang Mahaputera Utama, bersama-sama dengan Adnand Buyung Nasution, Jacob Tobing dan Jenderal Purn. Rudini (mantan KASAD yang juga pendukung LDII alias Islam Jama’ah). LDII alias Islam Jama’ah adalah salah satu aliran sesat yang sampai kini masih eksis dan merugikan umat Islam Indonesia dengan segala praktik penipuannya.
Karena mengantongi Bintang Maha Putera Utama, sosok Nurcholish Madjid akhirnya berhak dikebumikan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan. Hal ini memberi semacam energi dan justifikasi bagi pengusung kesesatan berfikir ala Islam Liberal untuk terus mengusung gagasan dan upaya mereka yang selama ini dinilai merusak Islam dari dalam.
Sekitar dua pekan kemudian, tepatnya pada tanggal 27 Agustus 1999, Habibie meresmikan Ma’had Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Ketika itu Habibie sama sekali tidak tahu bahwa Al-Zaytun adalah bagian permukaan dari gerakan NII KW9 yang sesat menyesatkan dan mempraktikan aneka penipuan berkedok doktrin agama (Islam).
Belakangan, di tahun 2011, ketika marak kasus cuci otak untuk mengumpulkan dana yang disinyalir dilakukan NII KW9 yang bermuara ke Al-Zaytun, Habibie merasa menyesal telah meresmikan Al-Zaytun. Kepada detik.com edisi 10 Mei 2011 Habibie mengatakan, “…Kalau tahu, bukan hanya saya datang. Tapi saya larang…”
Menurut penuturan Jimly Asshidiqqie (mantan Ketua Mahkamah Konstitusi), saat meresmikan Al-Zaytun kala itu, Habibie sempat bertanya kepada AS Panji Gumilang soal dana pembangunan Al-Zaytun yang begitu megah. AS Panji Gumilang menjawab, bahwa sumber dananya berasal dari program penggemukan sapi.
Usai meresmikan Al-Zaytun, di perjalanan Habibie menggerutu karena merasa telah dibohongi oleh AS Panji Gumilang: “… Kalau bangunan semegah itu hanya dari bisnis penggemukan sapi itu tidak masuk akal…”
Begitulah. Bukan hanya Habibie yang dibohongi AS Panji Gumilang, tetapi juga umat Islam Indonesia, terutama keluarga korban kesesatan NII KW9 Al-Zaytun.
Habibie dan Terorisme
Kini, Habibie seperti masuk gelanggang kembali. Namun, yang diurusnya bukan teknologi atau pesawat terbang, tetapi terorisme. Sejak kapan Habibie paham soal terorisme?
Setidaknya, sebagaimana diberitakan media massa, pada tanggal 16 Maret 2012 lalu, Habibie menjadi keynote speaker pada pembukaan seminar internasional bertema Peran Ulama Pesantren dalam Mengatasi Terorisme Global. Seminar tersebut diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Republik Federal Jerman.
Selain Habibie, yang juga menjadi keynote speaker adalah Said Agil Siradj (Ketua Umum PBNU), dan Norbert Baas (Duta Besar Jerman untuk Indonesia). Sedangkan Helmy Faishal Zaini (Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal), urung hadir. Pembicara pada seminar internasional ini adalah Nasir Abbas (mantan anggota Jamaah Islamiyah), dan Ansyaad Mbai (Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).
Pembukaan seminar internasional tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Kempek, Yayasan Kyai Haji Said Siradj, Kabupaten Cirebon. Sedangkan seminarnya sendiri berlangsung di Hotel Apita Green, Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon, hingga Ahad 18 Maret 2012. Pesertanya, perwakilan PCNU se Pulau Jawa, Madura, Bali, dan Sumatera Selatan.
Barangkali kegiatan tersebut merupakan satu-satunya seminar internasional yang pesertanya sebagian besar (atau hampir seluruhnya) orang NU doang. Masyarakat semula berfikir, seminar internasional yang digagas PBNU akan dihadiri oleh sejumlah peserta dari berbagai negara di dunia, minimal negara Islam. Ternyata, pesertanya dari Pimpinan Cabang NU doang.
Di Jakarta, kegiatan seperti itu biasanya dinamakan seminar sehari atau seminar saja tanpa embel-embel. Tapi ketika hal yang sama diselenggarakan di Cirebon, namanya menjadi seminar internasional. Padahal, narasumbernya juga sama: Nasir Abbas (mantan JI) dan Ansyaad Mbai (BNPT). Benar-benar lucu.
Apa kaitan Habibie dengan terorisme? Mungkin keterkaitannya terletak pada dana yang dikucurkan dari Jerman. Atau bisa jadi ada hal lain. Misalnya, karena semasa Habibie jadi Presiden ia membebaskan sejumlah besar tahanan politik, dan diantara para tahanan politik itu ada yang terlibat aksi terorisme akhir-akhir ini? Wallahu a’lam.  Yang jelas, Habibie akan lebih dihormati bila ia berkonsentrasi pada urusan teknologi dan pesawat terbang ketimbang terorisme. Waspadalah ya Habibie…
(nahimunkar.com)

Game yang menghina Islam, waspada!

Siraaj
Rabu, 28 Maret 2012 22:47:43
(Arrahmah.com) - Orang-orang kafir, tak henti-hentinya membuat makar untuk melawan dan berusaha menyesatkan kaum Muslimin dengan berbagai cara. Dari perang fisik, ekonomi, politik, sosial, budaya, bahkan sampai hal-hal yang kecil seperti sepatu atau sandal. Saudara-saudara mungkin telah mengetahui beberapa produk sepatu atau sandal telah memasang logo yang menghina Allah. Hingga kini, sepatu atau sandal ber-merk Crocs buatan Yahudi-Zionis kian menyebar. Namun kali ini kita tidak akan membahas sepatu atau sandal yang berlogokan mirip lafadz Allah, tetapi yang akan dibahas kali ini adalah game yang menghina Islam.
Game adalah salah satu hiburan yang sangatdigemari orang , apalagi remaja dan anak-anak. Tetapi tanpa kita sadari, lewat permainan game tersebut kita telah di jajah oleh orang kafir. Dijajah dalam hal waktu, yang bisa membuat kita lupa sholat, dijajah dalam hal keimanan melalui game. Sebagai umat Islam kita wajib mengetahuinya.
Orang-orang kafir secara tidak langsung menghipnotis kita, agar kita tertarik dengan apa yang kita mainkan, dan lama-kelamaan kita menggilainya, bahkan merasa bahwa apa yang dimainkan tersebut adalah nyata. Berikut ini ada beberapa game yang mungkin secara sengaja atau tidak telah menghina islam. Ironisnya, game-game berikut ini  justru game yang digandrungi remaja dan anak-anak Muslim.
DEVIL MY CRY 3
Secara garis besar game ini menceritakan seseorang yang bertugas untuk menentang setan , dan caranya adalah dengan memasuki sarang setan yang terdiri dari 12 pintu. 
Pintu pada gambar di atas adalah jalan menuju alam setan. pertama kali  pintu itu terlihat biasa saja, tidak ada yang aneh. Namun bandingkan dengan gambar di bawah ini.
Pintu Ka'bah
Dengan sengaja pintu dalam game ini dibuat persis menyerupai pintu ka'bah. dengan maksud, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menghina kita semua umat islam, karena telah menyembah sarang setan (ka'bah).
Selain itu, terlihat lafadz Allah pada ukiran pintu di game ini. Hal ini jelas-jelas menghina Allah yang berarti menghina Islam!
CLIVE BARKER UNDYING
Clive Barker Undying adalah game garapan EA Games. Game ini mengisahkan perlawanan terhadap setan. dan letak penghinaannya adalah di saat memasuki istana setan, terdapat lafadz Allah di dindingnya.
Gambar diatas merupakan gambar istana setan. Dengan jelas terpampang tulisan arab dan Lafadz Allah. Nauzubillah... ini seolah-olah mengatakan bahwa siapa saja yang menyembah Allah adalah sekutu setan.
GUITAR HERO 3
Game Guitar Hero 3, kabarnya game ini membuat orang yang memainkannya menjadi mabuk, seolah-olah merasakan lantunan lagu dan jingkrak-jingkrak seperti yang di game,tanpa mereka sadari.Game ini menghina islam dengan Telak dan Jelas. Terlihat lafadz ALLAH di lantai di dalam game ini.
Lafadz ALLAH dengan jelas terpampang dilantai panggung dan di injak-injak. Sementara terlihat latar belakang panggung adalah simbol-simbol setan. Na'uzubillah.
RESIDENT EVIL 4
Game yang bisa dibilang seru dan digemari remaja ini juga merupakan salah satu game yang menghina Islam.  Di dalam Game ini diceritakan seorang yang bertugas mengemban misi menyelamatkan dunia dari ancaman zombie (mayat hidup) dan zombie disini adalah dikategorikan jahat dan wajib di bunuh. Unsur penghinaannya sebenarnya sudah ada sejak pertama kali main, tapi yang sangat Jelas adakah saat Leon memasuki Sarang Zombie .
Pintu tersebut terdapat simbol Iluminati dan pintu tersebut dibuat persis dengan pintu rumah Umar Bin Khattab di gerbang masuk Masjid Nabawi.
Lambang asli iluminati pada pintu dalam game Resident Evil 4
Pintu Umar bin Khattab di Masjid Nabawi
Gabungan dan Unsur penghinaannya
Gabungan dan Unsur penghinaannya adalah gambar kaligrafi dari pintu Umar bin khattab tersebut dibuat sama persis tanpa mengubah tulisan Kaligrafi yang Berlafadz Nabi Muhammad dan di tindih dengan lambang iluminati, Nauzubillah. Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa sarang zombi , berpintu dengan lafadz Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa salam, jadi maksudnya, kita semua umat islam pengikut Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa salam digambarkan sebagai zombie yang wajib dimusnahkan dari muka bumi??!!
Demikian adalah beberapa game yang jelas-jelas sengaja menghina Islam dan Umat Islam. Mungkinkah kebetulan? tidak ada yang kebetulan. Orang-orang kafir senantiasa membuat makar untuk memadamkan cahaya Allah.
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim. Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya. (QS. Ash-Shaff [61] : 7-8)
info game: Zilzl blogspot
(siraaj/arrahmah.com)

AQAP siapkan diri untuk serangan besar di ibukota


Hanin Mazaya
Sabtu, 31 Maret 2012 06:22:20
SANA'A (Arrahmah.com) - Sumber-sumber lokal dan intelijen di distrik Arhab mengonfirmasikan bahwa Al Qaeda telah menyelesaikan rencana dan pelatihan untuk melancarkan serangan terbesar di ibukota Yaman, Sana'a.
Sumber-sumber seperti yang dilansir oleh Al-Yeman Al-Jadeed, menyatakan bahwa Qasim Al-Rimi (Abu Hurairah Al-Sana'ani), kepala sayap militer Al Qaeda dan Al-Zahrani, salah seorang komandan Al Qaeda, menjadi pengawas dari rencana tersebut, dan bahwa lebih dari 300 mujahid telah dilatih untuk operasi khusus, penghalang penetrasi dan bergerak dengan target mencolok.
Pada saat yang sama sumber lokal di Arhab mengatakan tentang kedatangan ratusan pejuang ke Arhab dari berbagai provinsi dan mereka dibagi ke beberapa kamp di Zandan, Yahis dan Salm dan pengumpulan uang secara besar-besaran telah berhasil dilakukan hingga mencapai 12 juta riyal.
Sumber intelijen juga mengonfirmasikan bahwa Al Qaeda mempersiapkan beberapa bom mobil di ibukota serta kemampuan untuk menembus lokasi penting seperti beberapa pangkalan udara di Sana'a dan telah menanam di dalamnya beberapa IED serta menginstal beberapa Katyusha di dekat pangkalan udara dan meletakkan senjata anti-aircraft untuk melumpuhkan penerbangan militer dan mengusir setiap konfrontasi yang datang.
Sumber intelijen juga menambahkan bahwa target pertama kedatangan Al Qaeda adalah kamp Garda Republik di Arhab yang akan diserang oleh operasi syahid secara bersamaan dengan serangan roket Katyusha yang telah dipasang di Yahis dan Shiraa serta mortir yang menargetkan lokasi pengawal Garda Republik di Al-Somu dan Firaija dalam upaya untuk meraih dan mengontrol bagian utara ibukota termasuk bandara internasional Sana'a, insha Allah.  (haninmazaya/arrahmah.com)

Kaitkan Bom Perancis dengan kelompok Cibiru, TPM : BNPT ngawur !


Bilal
Sabtu, 31 Maret 2012 10:38:39
JAKARTA (Arrahmah.com) - Tim Pembela Muslim membantah pernyataan  kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) Ansyad Mbai yang mengaitkan peristiwa bom di depan KBRI Perancis dengan kelompok Cibiru, karena menurutnya kelompok Cibiru hanya sebatas mencoba merealisasikan prinsip I’dad (persiapan Jihad) bukan melakukan serangan.
Ngawur itu pernyataaan BNPT terhadap Perancis, karena kebetulan kita yang menangani  4 tersangka kasus Cibiru, tidak ada itu. Cibiru itu memang pemahaman mereka tentang I’dad dan salah satunya sarjana dari ITB.”Kata Achmad Michdan kepada arrahmah.com, Jakarta, Jum’at  sore (30/3).
Michdan menambahkan, bahwa yang dilakukan oleh kelompok Cibiru hanyalah sebuah uji coba membuat ledakan dari bahan-bahan kimia, ditempat yang jauh dari pemukiman masyarakat.
“Mereka mencoba justru bukan meledakkan sesuatu dengan bahan peledak, tetapi bahan kimia. Itu tidak bisa disangkakan suatu tindak pidana terorisme, sebab mereka melakukannya di suatu gunung di Jawa Barat, tempat terpencil dan hanya akar pohon yang rusak.”ujarnya.
Menurutnya, sebelum kasus Cibiru disidangkan, isu yang berkembang tentang kelompok Cibiru sudah sangat berlebihan dari kenyataan sebenarnya.
“sebelum kasus ini dipersidangkan , sudah diekploitir sedemikian rupa. Kelompok Cibiru sudah dikatakan akan membunuh SBY, kemudian dianggap juga akan mengganggu pelaksanaan 17 Agustus, dan juga dianggap akan melakukan pemboman salah satu kedutaan, dan akan meledakkan instansi pemerintah, bahkan meledakkan kantor kepolisian”papar Michdan.
Padahal, dalam bukti-bukti persidangan menurut Michdan sangat jauh kemampuan kelompok tersebut untuk melakukan tindakan tersebut.
Achmad Michdan, SH.
“Dalam fakta-fakta persidangan mereka hanya melakukan pemahaman  I’dad, dan hanya menggunakan bahan kimia, bisa gak di jadikan ledakan, ternyata gak bisa, jadi tidak ada yang lain, kenapa tiba-tiba dikaitkan ke Perancis” terangnya.
Sejak dari awal, kasus tersebut memang diposisikan oleh pemerintah sebagai peristiwa luar biasa, sehingga kasus ini pun akan menjadi bahan penelitian ilmiah d perguruan tinggi.
“Dari awal memang dibesar-besarkan, bahkan ini akan menjadi bahan kajian ilmiah Examinasi  oleh salah satu perguruan tinggi ”tutur Michdan.
Karena selama ini, kasus-kasus terorisme yang ditangani Polri sejak awal sudah melangggar azas praduga tidak bersalah, sehingga akan dikaji oleh perguruan tinggi.
“Mungkin karena bocor, mereka( BNPT) mengetahui akan di kaji, takut diketahui isu-isu sebelumnya, kemudian dibawa  kasus Cibiru dikait-kaitkan dengan Bom di Perancis, padahal di Perancis juga belum ketahuan siapa yang membom.”Pungkas Michdan.
Sebelumnya, Kepala BNPT Ansyad Mbai menyatakan bahwa bom di depan KBRI Perancis terkait jaringan Cibiru melalui warga Negara Perancis Frederik Jean Silva yang pernah ditangkap oleh Densus 88. (bilal/arrahmah.com)

McCain prihatin atas buntunya SCAF-Ikhwanul Muslimin



Althaf
Sabtu, 31 Maret 2012 14:04:03
WASHINGTON (Arrahmah.com) - Senator AS dari Partai Republik mengatakan keprihatinannya tentang ketegangan berkelanjutan antara dewan militer Mesir yang berkuasa dan Ikhwanul Muslimin menjelang pemilihan presiden
"Ketegangan saat ini antara dewan militer dan Ikhwanul Muslimin dapat memperburuk situasi di negara itu pada penyusunan konstitusi periode mendatang," kata John McCain dalam wawancara dengan stasiun radio Amerika berbahasa Arab, Radio Sawa.
"Saya sangat prihatin tentang kemungkinan eskalasi ketegangan dan terjadinya konfrontasi lebih serta demonstrasi [di Mesir]," lanjutnya. "Namun, pertanyaan yang lebih penting adalah apakah Ikhwanul Muslimin akan mengadopsi pendekatan yang moderat, ataukah anggota ekstrimis yang akan mengarahkan proses perancangan konstitusi dan pemilu presiden mendatang."
Ikhwanul Muslimin saat ini mendominasi majelis konstituante yang bertugas untuk menyusun piagam nasional yang baru, dan akan diumumkan pada hari Minggu ini. Kondisi ini membuat marah kalangan liberal, kiri, dan sekuler, yang mengatakan komposisi konstituante adalah representasi dari spektrum yang luas dari masyarakat Mesir.
Enam puluh lima kursi konstituante diduduki oleh oleh kelompok Islam, 50 di antaranya anggota Ikhwanul Muslimin atau partai politik Salafi.
McCain, senator Partai Republik dan pernah maju dalam pemilihan presiden AS, mengunjungi Mesir pada bulan Februari, untuk bertemu dengan anggota Dewan Tertinggi Mesir Angkatan Bersenjata (SCAF) dan Ikhwanul Muslimin.
Dalam beberapa hari terakhir ini, ketegangan antara SCAF dan IM semakin meningkat. Terakhir ketegangan ini berbuntut pada hilangnya kepercayaan IM terhadap Perdana Menteri yang ditunjuk SCAF, Kamal El-Ganzouri. (althaf/arrahmah.com)

Minggu, 25 Maret 2012

Weekly Report (Pekan ke-4/Maret 2012) : Naik Harga BBM, Turun tahta penguasa zholim !


Bilal
Sabtu, 24 Maret 2012 15:22:46
Weekly Report - Kondisi rakyat Indonesia yang serba sulit nampaknya tidak menyurutkan niat pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kecaman pihak oposisi ataupun isu penurunan rezim, hingga saat ini belum merubah niatan tersebut. Bahkan, penolakan terhadap rencana kenaikan BBM dari salah satu partai anggota koalisi pemerintah, tetap tidak diperdulikan.
Sejumlah alasan argumentatif dikemukakan pemerintah, untuk memuluskan jalannya rencana kenaikan BBM. Meskipun kebijakan tersebut menurut Ustadz Muhammad Al Khaththath membingungkan masyarakat.
Ustadz Al Khattah dan kawan-kawan
“Dahulu pemerintah memberikan subsidi kepada masyarakat yang dikatakan ‘tidak mampu’, sekarang subsidi tersebut dicabut, maka akan membebani masyarakat yang tidak mampu tersebut sekaligus yang mampu, ini kan namanya membingungkan,” kata Ustadz Muhammad Al Khaththath.
Anehnya, pemerintah dengan berani mengatakan bahwa kebijakan tersebut tidak merugikan masyarakat, karena subsidi yang ditarik akan dialihkan kepada masyarakat pula dalam bentuk yang lain. Namun Jubir HTI membantahnya, justru tindakan pemerintah mengantisipasi kebijakan tersebut dengan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat merupakan bukti adanya persoalan yang akan timbul.
“Kalau tidak membenani mengapa rakyat protes, menggerutu, dan mengapa pemerintah memberi BLT dan sumbangan pendidikan? Kalau tidak salah itu ada 4 paket bantuan. Itu semua diberikan, karena pemerintah sadar betul, kenaikan BBM membebani rakyat. Jangan dibalik seperti itu,” kata Ismail.
Ismail Yusanto
Ironisnya, sasaran bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah belum tepat sasaran, menurut analisa beliau, rakyat yang akan diberikan bantuan hanyalah mereka yang masuk dalam kategori garis kemiskinan yang dibuat oleh Bappenas. Sementara, banyak yang di ambang batas yang tidak masuk dalam kategori dan sasaran penerimaan bantuan, baik bantuan pendidikan, BLT, dan lain sebagainya yang sangat menderita.
“Mereka kondisinya kaya bukan, dianggap miskin tidak oleh pemerintah. Kalau kita percaya garis yang ditetapkan oleh world bank itu ada sekitar 109 juta, jika dikurangi 39 juta sekitar ada 70 juta yang tidak mendapat subsidi,” papar Ismail.
Jika pembatasan BBM ini terjadi, dampaknya akan sangat memberatkan masyarakat kecil. Pasalnya, memberikan subsidi bagi rakyat sebenarnya merupakan kewajiban negara dalam menjalankan fungsinya. Selain itu, jika dicermati dalam APBN yang memberatkan adalah cicilan bunga hutang kepada asing bukan subsidi BBM.
“Data telah menunjukkan, bahwa APBN kita disedot bukan oleh subsidi, tetapi oleh pembayaran bunga dan cicilan hutang luar negeri sekitar 250 triliyun tahun ini. Itu yang banyak. Jadi kalau APBN kita itu 1400 triliyun, itu untuk subsidi sekitar 60 triliyun,” ujar Ismail Yusanto.
Selain itu, dalam hal ini pemerintah juga sering beralasan bahwa pembatasan subsidi BBM merupakan langkah untuk menghemat keuangan negara, sehingga pada 2011 dapat menghemat 3,8 triliun. Argumen ini juga tak sesuai fakta. Banyak pos-pos anggaran pada APBN digunakan hanya untuk foya-foya anggota dewan bukan untuk rakyat.
Lalu kalau memang untuk menghemat kenapa tidak memangkas pembangunan gedung DPR, mobil dinas, (plus adanya mark-up anggaran) dan kenapa habiskan uang untuk pelesiran? Karena itu, jelas bagi kita bahwa pemerintah kini tidak berkorban untuk rakyat, tapi justru rakyat yang dikorbankan.
Lalu argumen pemerintah yang katanya mengkonsumsi BBM adalah hanya orang-orang kaya bermobil. Argumen ini juga tidak tepat, sebab masyarakat kecil adalah yang paling besar terkena dampak kenaikan BBM. Masyarakat kecil adalah pengguna BBM terbesar, yaitu 54%. Sisanya dari listrik, batubara dan gas alam. Selain itu, BBM juga digunakan untuk rumah tangga dan transportasi. Ini yang paling terkena dampak. Maka efek multipliernya atau berantai semua kebutuhan pokok akan naik.
Ustadz Rahmat Kurnia
Sementara itu, Ustadz Rahmat Kurnia dengan tegas mengatakan bahwa kebijakan tersebut merupakan aksi  B-Z-K (Bohong-Zholim-Khianat) yang dilakukan pemerintah.
Pertama, menurutnya kebohongan dilakukan pemerintah karena hanya mengatakan bahwa adanya kenaikan harga pengeluaran produksi akibat naiknya harga minyak mentah dunia senilai 120 dollar per barel.
"Karena hitung-hitungan Kwik Gian Gie masih untung Rp 32 triliyun dan menurut hitung-hitungan Indonesia bangkit masih surplus Rp 14 triliyun, sedangkan pemerintah mengatakan merugi, dan inilah kebohongan," kata Rahmat Kurnia.
Kedua, tambah Rahmat, minyak pada dasarnya merupakan hak rakyat, namun yang terjadi pemerintah tidak memberikannya kepada rakyat.
"Hak rakyat tidak diberikan, ini adalah kezaliman," ujarnya.
Lebih dari itu, jika melihat hasil survey Lembaga Survey Indonesia (LSI) pada bulan ini, 94% mayarakat pedesaan menolak kenaikan BBM, 77% masyarakat perkotaan menolak kenaikan BBM, dan 85% seluruh rakyat Indonesia menolak kenaikan BBM pula.
"Ternyata, hanya satu yang mendukung kenaikan BBM, yaitu Lembaga Pemeringkat Luar Negeri. Ternyata pemerintah lebih pro kepada asing dan mengabaikan suara rakyat yang mayoritas, ini adalah sebuah pengkhianatan," teriak Rahmat.
Adanya upaya memaksakan rencana kenaikan BBM tersebut, menurut amir bi niyabah Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) karena ada upaya mensetting situasi chaos untuk menjadikan alasan menghancurkan kelompok-kelompok yang bersaing.
“Nampaknya ada skenario yang dipaksakan kelompok-kelompok lain sehingga nanti mengalami collaps, sehingga menjadi alasan untuk menghancurkan kelompok-kelompok yang bersaing ini, saya dengar juga ada skenario begitu,” kata Ustadz M. Achwan. 

Pengalihan Isu

Panasnya suasana menjelang kenaikan harga BBM, dihiruk-pikuki oleh beberapa peristiwa yang tidak biasa. Dari mulai isu rok mini di DPR RI yang ditrigeri oleh politisi demokrat, penyerangan terhadap dakwah ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab, bom Semarang yang di luar dari kebiasaan baik modus, motif dan tersangkanya, serta penembakan terhadap 5 orang yang dituduh teroris.
Ansyad Mbai
Tanpa ba-bi-bu, Ansyad Mbai dengan lugas langsung menyebut mereka sebagai anggota teroris dan menyeret-nyeret JAT sebagai pihak yang dianggap terkait dengan korban penembakan Densus 88 itu. Alhasil, putra pendiri JAT ustadz Abdurrohim menenggarai Ansyad Mbai memiliki dendam terhadap ayahnya (Ustadz Abu Bakar Ba’asyir) dan jama’ah yang didirikan oleh ayahnya tersebut.
"Ya itu biasa, Ansyaad Mbai itu memiliki dendam yang mendalam pada ustadz Abu Bakar Ba’asyir dan JAT, entah apa yang membuatnya seperti itu, hingga tidak ada kejadian apapun kecuali pasti dikait-kaitkan dengan JAT, kata Ustad Abdur Rohim Ba’asyir.
Beliau pun tak segan menyebut Ansyad sebagai orang yang bodoh dan kurang kerjaan, karena melihat sikapnya itu.
“Lihat saja apakah BNPT berhasil mereduksi perkembangan pemikiran yang mereka sebut radikal? Sama sekali tidak, karena langkah yang ditempuh itu salah dan berangkat dari fitnah memfitnah hingga tidak membuahkan hasil yang baik. Jadi negara hanya buang uang membiayai si tua bodoh seperti si Ansyad ini,” pungkasnya.
Lebih-lebih, ternyata Polda Bali membenarkan bahwa 5 orang yang tertembak di Jimbaran bukanlah pelaku terorisme, melainkan pelaku perampokan murni yang menjadi DPO kepolisian.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Hariadi menegaskan, "kelima orang yang tewas ditembak datang ke Bali bukanlah teroris. Melainkan murni perampokan," dikutip liputan6.
Entah, apakah peristiwa-peristiwa tersebut memang direkayasa untuk tujuan politis mengalihkan isu kenaikan harga BBM atau memang peristiwa murni, pada faktanya masyarakat memang teralihkan perhatiannya kepada peristiwa-peristiwa tersebut.
Alhamdulillah, Allah tidak mengizinkan peristiwa-peristiwa tersebut berlama-lama di media massa, sehingga masyarakat dapat menyadari kembali pengkhianatan negara yang ingin menaikan harga BBM.

Liberalisasi Migas dalang Rencana kenaikan BBM 

Liberalisasi ekonomi dan sektor tambang terjadi di Indonesia  sejak pemerintahan Orde Baru. Dimulai ketika investor asing berdatangan untuk  mengeksplorasi sumber daya alam (SDA) Indonesia dibantu agen-agen ekonomi Amerika yang biasa disebut "mafia berkeley". Para investor dalam mengamankan investasinya di Indonesia, investor asing mengajukan beberapa persyaratan. Di antaranya regulasi beberapa kebijakan yang dilegalisasikan dalam Undang-undang (UU).
Akhirnya segala produk UU menjadi tidak pro-rakyat. Semua disesuaikan permintaan dan pesanan asing, serta  asal menguntungkan pemerintah. Tapi, tidak peduli apakah kebijakan tersebut merugikan rakyatnya, hingga berbuntut bentrokan-bentrokan sosial di masyarakat.  Undang-undang tersebut contohnya UU SDA, UU Migas, UU Penanaman Modal Asing, dan lainnya.
Pembatasan BBM bersubsidi sendiri merupakan buah kebijakan dari UU Migas No. 22 tahun 2001. UU tersebut sebagai landasan hukum pembaharuan dan penataan kembali usaha migas. Mengingat UU Prp. No.44 Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan UU No.8/1971 tentang Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi tidak relevan.
Jika demikian, UU Migas No. 22 tahun 2001 adalah pangkal liberalisasi migas. Kebijakan itu dikuatkan oleh Perpres No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasioanl Pasal 3c. Selanjutnya kebijakan tersebut diimplementasikan dalam blue print Pengembangan Energi Nasional 2006-2005 Kementrian ESDM.
Pasal-pasal di atas menyebabkan negara hanya berperan sebagai regulator atau pembuat undang-undang. Investor asing yang dulu hanya di hulu (eksplorasi) kini bisa di hilir dengan membuka SPBU asing. Keberadaan negara sebagai pemilik dan pengelolah migas pun dikebiri.
UU Migas juga menjadikan seluruh kegiatan usaha migas baik hulu maupun hilir semata berdasarkan pada mekanisme pasar. Selain pasal di atas ternyata pasal-pasal lain akan menjadikan harga BBM sama dengan harga pasar dan sangat menguntungkan asing. Inilah bukti diadopsinya demokrasi liberal dan ekonomi kapitalisme.
UU Migas No. 22 tahun 2001 bukanlah kebijakan murni pemerintah tetapi ada tekanan asing yang  hadir di dalamnya. Dimana pemerintah ber“kongsi” dengan IMF dan PBB. Hal ini semakin tampak misalkan dari pengakuan John Perkins  dalam bukunya The Confession of Economic Hitman (Pengakuan Tukang Pukul Ekonomi) yang ditugasi USAID untuk menuntut Indonesia meregulasi privatisasi bagi asing untuk menguasai minyak. Padahal, Indonesia sebenarnya mampu untuk mengelola migasnya secara mandiri, jika pemerintah serius mengatur urusan rakyatnya.
Atau, pengakuan seorang aktivis Anti Perang Naomi Klein, dalam bukunya The Shock Doctrine The Rise of Disaster Kapitalism yang menceritakan bagaimana kapitalisme memanfaatkan kondisi psikologis suatu negara yang sedang panik, akibat krisis, bencana alam, ataupun pergantian kekuasaan yang genting untuk mendesak pemerintah tersebut menerima resep-resep ekonomi dari lembaga-lembaga donor dunia.
Sederhananya, ketika suatu negara dalam keadaan panik dan terkejut oleh suatu masalah besar, secara psikologis negara tersebut akan tergesa-gesa menerima bantuan yang diajukan tanpa terlalu mengambil pusing syarat-syarat yang diberikan.
Indonesia sepertinya mengalami pula hal tersebut, ketika reformasi bergulir pemerintah dengan mudah menerima resep ekonomi Washingthon Consensus yang meliberalisasi perekonomian kita.

Saatnya beralih ke sistem Islam

Carut marutnya perekonomian negara sangat erat terkait dengan sistem ekonomi dan politik yang dianut dan diadopsi oleh suatu negara. Karena  pemerintah Indonesia menganut sistem ekonomi pasar (kapitalisme), maka perekonomian di Indonesia sangat rawan krisis. Kapitalisme berdiri di atas mekanisme spekulatif dan ekonomi ribawi sehingga sangat mereduksi sektor ril. Padahal, sektor ril yang mampu membuat bertahan suatu negara dari terpaan krisis.
Pemerintah perlu mengambil pelajaran dari situasi ini, pemerintah harus berani beralih kepada sistem ekonomi Islam yang sangat manusiawi, dan mengatur distribusi ekomoni degan adil dan merata. Serta meninggalkan kebusukan demokrasi yang syirik kepada Syari’ah Islam yang berpijak kepada tauhid.
Sistem ekonomi Islam, sangat jauh berbeda dengan kapitalis yang memberikan bahkan menjamin kebebasan individu dalam mengelola semua sektor dalam kehidupan, dalam Nizham Al Islam taqiyudin an Nabhani menerangkan bahwa sistem ekonomi Islam telah membagi kepemilikan menjadi tiga, yaitu yang pertama kepemilikan individu (al-milkiyah al-fardiyah) seperti : hasil kerja bekerja, warisan, hibah, hadiah. Kedua, kepemilikan umum (al-milkiyah al-'âmmah) seperti : fasilitas umum, bahan tambang dan sumber daya alam yang sifat pembentukannya menghalangi untuk dimiliki individu, dan yang ketiga kepemilikan negara (al-milkiyah ad-dawlah) yaitu harta seluruh kaum muslimin, sementara pengelolaannya menjadi wewenang dan amanah negara, sehingga negara dapat memanfaatkannya untuk kepentingan rakyatnya.
Rasulullah saw bersabda:
الناس شُرَكَاءُ فِي ثَلَاثٍ فِي الْمَاءِ وَالْكَلَإِ وَالنَّارِ
Manusia itu berserikat (bersama-sama memiliki) dalam tiga hal: air, padang rumput, dan api.” [HR Ahmad, Abu Dawud, An Nasaaiy, dll). Dalam hadits yang diriwayatkan Ibn Majah dari Ibnu Abbas ada tambahan, "dan harganya haram":
المسلمون شركاء في ثلاث في الماء والكلأ و النار وثمنه حرام
"Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal; air, padang rumput, dan api, dan harganya haram." [HR. Imam Ibnu Majah]
Dalam hadistnya, Rasulullah saw menjelaskan bahwasanya tambang yang jumlahnya melimpah tidak boleh dialihkan kepemilikannya kepada individu atau swasta. Rasulullah saw pernah menarik kembali tambang garam yang diberikannya kepada Abyad bin Hamal, setelah beliau mengetahui jumlahnya melimpah ruah bagaikan air mengalir. Imam Abu Dawud menuturkan sebuah hadits dari Ibnu al-Mutawakkil bin ‘Abd al-Madaan, dari Abyad bin Hamal ra, bahwasanya ia berkata:
أَنَّهُ وَفَدَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَقْطَعَهُ الْمِلْحَ قَالَ ابْنُ الْمُتَوَكِّلِ الَّذِي بِمَأْرِبَ فَقَطَعَهُ لَهُ فَلَمَّا أَنْ وَلَّى قَالَ رَجُلٌ مِنْ الْمَجْلِسِ أَتَدْرِي مَا قَطَعْتَ لَهُ إِنَّمَا قَطَعْتَ لَهُ الْمَاءَ الْعِدَّ قَالَ فَانْتَزَعَ مِنْهُ
“Sesungguhnya, Abyad bin Hamal mendatangi Rasulullah saw, dan meminta beliau saw agar memberikan tambang garam kepadanya.  Ibnu al-Mutawakkil berkata,”Yakni tambang garam yang ada di daerah Ma’rib.”  Nabi saw pun memberikan tambang itu kepadanya.  Ketika, Abyad bin Hamal ra telah pergi, ada seorang laki-laki yang ada di majelis itu berkata, “Tahukan Anda, apa yang telah Anda berikat kepadanya? Sesungguhnya, Anda telah memberikan kepadanya sesuatu yang seperti air mengalir (al-maa’ al-‘idd)”. Ibnu al-Mutawakkil berkata, “Lalu Rasulullah saw mencabut kembali pemberian tambang garam itu darinya (Abyad bin Hamal).” [HR. Imam Abu Dawud]
Imam Abu Dawud juga menuturkan sebuat riwayat dari Mohammad bin Yahya bin Qais al-Ma’rabiy dari Abyad bin Hammal ra, bahwasanya dia berkata;
أَنَّهُ وَفَدَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَقْطَعَهُ الْمِلْحَ ، فَلَمَّا أَدْبَرَ ، قَالَ رَجُلٌ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَتَدْرِي مَا أَقْطَعْتَهُ ، إِنَّمَا أَقْطَعْتَهُ الْمَاءَ الْعِدَّ ، قَالَ : فَرَجَعَ فِيهِ
“Sesungguhnya Abyad bin Hammal ra berkunjung kepada Nabi saw, dan Rasulullah saw memberinya tambang garam. Ketika Abyad bin Hammal telah pergi, seorang laki-laki berkata, “Ya Rasulullah, tahukah Anda apa yang telah Anda berikan kepadanya?  Sesungguhnya Anda telah memberinya sesuatu seperti air mengalir”. Abyad bin Hammal berkata, “Rasulullah saw menarik kembali pemberian itu”. [HR. Imam Abu Dawud]
Larangan tersebut tidak terbatas pada tambang garam saja. Mencakup secara umum, meliputi setiap barang tambang apa pun jenisnya tatkala jumlah (depositnya) sangat banyak atau tidak terbatas.

Penguasa dalam ancaman Allah

Sikap pemerintah yang menghalalkan segala cara untuk meloloskan rencana kenaikan BBM, termasuk dengan cara membohongi dan menipu rakyatnya, sudah pasti mendapat ancaman dari Allah subhanahu wa taala. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda;
وَعَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رضي الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: مَا مِنْ عَبْدِ يَسْتَرْعِيهِ اَللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اَللَّهُ عَلَيْهِ اَلْجَنَّةَ
Artinya: “Ma’qil Ibnu Yasar radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Seorang hamba yang diserahi Allah untuk memimpin rakyat lalu ia mati pada hari kematiannya ketika ia menipu rakyatnya Allah pasti akan mengharamkannya masuk surga.’”
Takhrij hadits: Diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dalam kitab al-Ahkam juz 4 hal 235 dan diriwayatkan oleh imam Muslim dalam kitab al-Iman juz 1 hal 88 (dikutip dari catatan kaki kitab Bulugh al-Maram Min Adillah al-Ahkam hal 606 hadits no. 1517)
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم اَللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ
Artinya: “’Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Ya Allah, barangsiapa menguasai salah satu urusan umatku lalu menyusahkan mereka maka berilah kesusahan padanya.’”
Takhrij hadits: Diriwayatkan oleh imam Muslim dalam kitab al-Imarah juz 6 hal 159 (dikutip dari catatan kaki kitab Bulugh al-Maram Min Adillah al-Ahkam hal 606 hadits no. 1518)
وَعَنْ أَبِي صِرْمَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ ضَارَّ مُسْلِمًا ضَارَّهُ اَللَّهُ وَمَنْ شَاقَّ مُسْلِمًا شَقَّ اَللَّهُ عَلَيْهِ
Artinya: “Abu Shirmah radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Barangsiapa menyengsarakan seorang muslim Allah akan menyengsarakan dirinya dan barangsiapa menyusahkan seorang muslim Allah akan menimpakan kesusahan kepadanya.’”
Takhrij hadits: Diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dalam kitab al-Aqdhiyah juz 3 hal 315 dan diriwayatkan oleh imam at-Tirmidzi dalam kitab al-Birr juz 3 hal 223. Imam at-Tirmidzi menghasankan hadits ini (dikutip dari catatan kaki kitab Bulugh al-Maram Min Adillah al-Ahkam hal 610 hadits no. 1529).
Jika pemerintah memang mengaku sebagai Muslim, sudah seharusnya pemerintah takut akan ancaman Allah swt,dan segera bertaubat untuk beralih menerapkan Syari’at Islam dalam semua aspek kehidupan.

Meminta rakyat melawan

Sikap pemerintah yang enggan mendengarkan aspirasi umat Islam Indonesia, akan meninggalkan bom waktu, yang sewaktu-waktu meledak menjadi kekuatan massa rakyat (people power), karena masyarakat sudah lelah dengan pengkhianatan dan kebohongan yang terus dipertontonkan penguasa.
Bahkan syaikh Abdul Qodir bin Abdul Aziz menerangkan, bahwa pemerintahan yang tidak menerapkan hukum Allah serta melepaskan diri dari tanggung jawab umat dalam kekuasaanya sudah dikategorikan sebagai penguasa zholim dan sudah keluar dari Islam yang harus melakukan jihad terhadapnya.
Mereka itu kafir berdasarkan firman Alloh: “Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-oang yang kafir. (QS. 5:44)
Dan juga firman Alloh: “Kemudian orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Rabb mereka. (QS. 6:1)
Dan berdasarkan ayat-ayat yang lain. Sedangkan kebanyakan mereka mangaku Islam, maka dengan demikian mereka murtad lantaran kekafiran mereka.
Dan pada hakekatnya para penguasa itu, selain mereka menjalankan hukum selain hukum yang diturunkan Alloh, mereka juga membuat syari’at bagi manusia sesuai dengan kemauan mereka. Dengan demikian mereka mengangkat diri mereka sebagai arbab (tuhan-tuhan) bagi manusia selain Alloh. Sebagaimana firman Alloh: “Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah,. (QS. 9:31)
Dengan demikian maka kekafiran mereka bertumpuk-tumpuk, selain mereka juga menghalang-halangi manusia dari jalan Alloh.
Dan permasalahan ini telah saya jabarkan dalam risalah yang lain yang berjudul “Risalah Da’watut Tauhid”. Di buku itu saya jawab sanggahan-sanggahan yang terdapat pada seputar ayat dalam surat Al-Maidah, yang berbunyi: “Dan barang siapa yang tidak memutuskan perkara dengan apa yang diturunkan oleh Alloh, maka mereka itu orang-orang kafir.”
Di sana saya terangkan bahwasanya ayat ini merupakan nash secara umum dipandang dari berbagai segi. Dan sesungguhnya kafir yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah kufur akbar. Dan apabila perkataan para sahabat jika saling berselisih dalam menafsirkan sebuah ayat, maka kita pilih yang dikuatkan oleh dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, sebagai mana hal itu ditetapkan dalam ushul fikih. Dan saya jelaskan pula, bahwa apa yang terjadi di kebanyakan negeri kaum muslimin sekarang ini sama dengan kejadian yang menjadi sebab turunnya ayat tersebut, yaitu menghapus hukum syari’at serta membuat hukum baru yang dijadikan syari’at baru yang harus diikuti oleh manusia. Sebagai mana orang yahudi menghapus hukum taurot yang berupa merajam orang yang berzina, lalu mereka membuat hukum sebagai pengganti. Dan saya sebutkan dalam risalah tersebut bahwa kejadian yang menjadi sebab turunnya ayat itu secara qoth’ii masuk ke dalam pengertian ayat, sebagaimana yang ditetapkan dalam ushul fikih.
Dan inilah yang disinggung oleh Isma’il Al-Qodli sebagaimana yang dinukil oleh Ibnu Hajar: “Isma’il Al-Qodli mengatakan dalam kitab Ahkamul Qur’an, setelah ia menceritakan perselisihan pendapat tentang dzohinya ayat, ia menunjukkan bahwa barangsiapa melakukan sebagaimana yang mereka lakukan, dan membuat sebuah hukum yang menyelisihi hukum Alloh, lalu hukum yang ia buat itu dia jadikan ajaran yang diamalkan, maka dia juga mendapatkan ancaman yang tersebut dalam ayat tersebut sebagaimana yang mereka dapatkan. Baik orang itu hakim atau yang lainnya.” (Fathul Bari XIII/120)
Maka semua orang yang ikut serta dalam membuat undang-undang positif itu atau memutuskan perkara dengan menggunakan hukum tersebut, maka ia kafir, kufur akbar, ia keluar dari agama Islam, meskipun dia melakukan rukun Islam yang lima dan amalan yang lainnya. Dan inilah yang ditetapkan oleh kebanyakan ulama’ mu’ashirin (masa sekarang), sebagaimana yang saya nukil dalam kitab ini (Al-Jami’) pada bab III dari Ahmad Syakir, Muhammad Hamid Al-Faqi dan Muhammad bin Ibrohim Alusy Syaikh.
Dan telah saya sebutkan dalam risalah tersebut di atas, siapa saja yang masuk dalam pengertian “Hakim” secara syar’i.
Dan setiap orang yang berperang membelanya ia turut keluar dari Islam sebagaimana penguasa itu.
Berdasarkan firman Alloh: “Dan barangsiapa yang berwala’ kepada mereka, maka dia termasuk golongan mereka.” (Al-Maidah: 51)
Sedangkan kata “barangsiapa” dalam ayat ini adalah bentuk kata yang bersifat umum mencakup siapa saja yang berwala’ kepada orang kafir dan menolongnya baik dengan perkataan atau perbuatan. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan yang lainnya mengatakan tentang hal-hal yang membatalkan Islam, (diantaranya adalah): “Menolong dan membantu orang-orang musyrik dalam menghadapi kaum muslimin, dan dalilnya adalah:
“Dan barangsiapa yang berwala’ kepada mereka, maka dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzolim.” (Al-Maidah: 51)
(Majmu’atut Tauhid tulisan Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab, hal. 38)
Maka orang-orang murtad itu dijihadi meskipun mereka mengucapkan dua kalimat syahadat dan menampakkan beberapa syi’ar Islam, karena mereka melakukan perbuatan yang membatalkan pokok agama Islam. Alloh berfirman:
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut.” (QS. 4:76). --selesai--
Melihat situasi sekarang, memang revolusi merupakan keniscayaan. Tapi, jika pemerintah mau membatalkan kebijakan zholimnya dan mau menegakkan syari'at Islam, insya Allah perubahan tidak akan mengarah kepada kehancuran, akan tetapi perubahan menuju kebaikan, baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghofur. Semoga!

Wallahu ‘alam bish showab
(bilal/arrahmah.com)

Ratings and Recommendations

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews