Sabtu, 14 April 2012


Gembong sekte sesat Syi'ah Sampang resmi ditahan

Bilal
Jum'at, 13 April 2012 10:56:10
SAMPANG (Arrahmah.com) - Gembong  sekte pencaci maki istri dan sahabat Nabi SAW SyiahImamiyah Kabupaten Sampang Tajul Muluk resmi ditahan oleh Kejaksaan Negeri setempat setelah sebelumnya ditetapkan tersangka oleh tim penyidik Polda Jatim, Kamis (12/4/2012). Penahanan Tajul Muluk alias Ali Murtado ini atas dugaan kasus penistaan agama.
Kajari Sampang Danang Purwoko menyatakan bahwa penahanan dilakukan karena berkas kasus dari tim Polda Jatim telah lengkap alias P21.
 "Setelah melalui pemeriksaan dan penelitian terhadap berkas, barang bukti, maupun kepada tersangka, kasus dugaan penodaan agama, kini kasus tersebut dinyatakan memenuhi syarat sesuai dengan berita acara perkara yang telah dilimpahkan oleh penyidik kepada kejaksaan Sampang," paparnya.
Lanjut Danang, alasan atas tindakan penahanan terhadap Tajul Muluk, juga untuk keselamatan jiwa tersangka dan azas pradilan yang cepat dan efisien. Mengingat yang bersangkutan selama ini berada dalam pengasingan di luar Madura.

Tajul Muluk kini harus mendekam di balik jeruji rumah tahanan Sampang. Dia dijerat pasal berlapis, yakni pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan serta undang-undang nomor 1 tahun 1965 tentang pencegahan penodaan agama dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH. M Hasan Mutawakkil Alallah, menyatakan, bahwa penetapan sejumlah pelaku pembakaran rumah dan aset milik ustadz Tajul Muluk, tokoh Syi’ah di dusun Nangkernang desa Karagayam, kecamatan Omben, Sampang oleh aparat penegak hukum sebagai tersangka dinilai masih kurang adil.
Menurut Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo ini, pemicu dan penyebab terjadinya aksi pembakaran mestinya juga diamankan.
“Harapan PWNU Jatim dan PCNU Sampang, agar ada keadilan hukum. Kalau dari pihak pelaku pembakaran ditahan, maka pemicunya (Tajul Muluk, red) juga harus diamankan,” kata Kiai Mutawakkil dikutip laman, NU Online Senin (09/01/2012).
Menurut Kiai Mutawakkil, penetapan Tajul Muluk sebagai tersangka dan diamankan dalam sementara waktu diperlukan agar kondisi Sampang kembali kondusif. Kalau pemicunya tidak diamankan, ujar KH. M Hasan Mutawakkil yakin, Sampang akan tetap bergejolak.
Sebagaimana diketahui, Tajul Muluk bersama pengikutnya begitu agresif menyebarkan faham sesat  Syi’ah yang gemar mencaci maki para istri dan Sahabat nabi SAW. Hal inilah, yang memicu konflik dengan masyarakat Muslim Sunni Sampang. (bilal/arrahmah.com)

Eropa: Pemeluk Islam di Austria meningkat drastis!


Siraaj
Sabtu, 14 April 2012 06:00:32
AUSTRIA (Arrahmah.com) - Catatan resmi Austria menunjukkan pertumbuhan drastis perpindahan dari Kristen ke Islam, di salah satu negara Eropa yang mayoritas Kristen, seperti yang dilansir presstv, pada Jum'at (13/4/2012).
Seorang Mualaf mengungkapkan bahwa orang-orang telah memiliki kerinduan spiritual yang hilang dari hidup mereka. "Kami lihat orang-orang memiliki kerinduan spiritual yang mereka rasa ada sesuatu yang hilang dalam hidup mereka, apakah tidak ada dimensi, tidak ada akhirat, atau darimana saya? mengapa saya ada?," kata Amina Bagajati yang telah menjadi seorang Muslimah.
Austria adalah negara Eropa yang didominasi oleh Kristen Katolik lebih dari delapan juta orang dan memiliki sejarah mendalam tentang agama Kristen.
Banyak pemeluk Kristen menyatakan bahwa mereka kecewa dan telah kehilangan keimanan mereka di agama Kristen, dan tentu saja karena akhir-akhir ini meningkatnya skandal seksual di gereja-gereja katolik yang telah memainkan peran utama eksodus mereka, yang akhirnya membimbing mereka untuk memeluk Islam, dimana mereka dapat menemukan kedamaian.
Kebanyakan non-Muslim, penduduk Eropa selalu mendapat gambaran mengenai Islam oleh Barat dengan gambaran yang buruk, terutama apa yang mereka sebut sebagai "ekstrimisme dan fundamentalisme".
Sementara PBB telah menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya diskriminasi agama dan kekerasan terhadap kelompok-kelompok keagamaan, tentu saja Islam lah yang sering mendapat diskriminasi dan kekerasan dari pihak-pihak yang membenci Islam, namun menurut Amina, ia yakin bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk Islam menunjukkan sifat damainya kepada non-Muslim.
Estimasi menunjukkan bahwa hampir satu juta Kristen Austria telah memeluk Islam sejak sekitar dua tahun yang lalu, dan jumlah pemeluk Islam kemungkinan besar semakin berkembang di Austria dan di negara-negara Eropa lainnya, semoga.
Ditengah-tengah perang melawan Dunia Islam atau yang disebut "perang melawan teror", mereka - Barat dan sekutu-sekutunya - telah membuat berbagai propaganda untuk memadamkan cahaya Islam dengan menebar gambaran buruk tentang Islam dan para pemeluknya, namun justru pemeluk Islam semakin meningkat di seluruh dunia, tanpa paksaan. (siraaj/arrahmah.com)

Henri Salahudin : Aktivis gender tak bahagia berumah tangga


Bilal
Jum'at, 13 April 2012 20:22:46
Rancangan Undang-undang Kesetaraan dan Keadilan Gender (RUU KKG) sudah mulai alot dibicarakan di DPR. Berbagai elemen masyarakat sudah mulai menyatakan penolakan.
Pada Seminar bertajuk "Membedah RUU KKG" yang diselenggarakan oleh Nuansa Islam (SALAM) pada hari selasa (10/4/2012) di Universitas Indonesia,  MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia) menyatakan dengan tegas menolak RUU KKG.
RUU KKG ingin melahirkan pengarustamaan Gender (PUG). Ideologi berbasis jenis kelamin. Mengukur segala sesuatu dengan keterlibatan kaum wanita di segala lini.
Menurut Henri Salahuddin, salah seorang tokoh Pendiri MIUMI, pengesahan RUU KKG akan melahirkan permasalahan baru yang lebih berat. RUU KKG bukan menjadi solusi bagi pemberdayaan kaum hawa, tapi justru pemaksaan terhadap kaum wanita untuk turun ke ranah publik layaknya kaum laki-laki. Padahal dalam Islam yang berkewajiban mencari nafkah adalah laki-laki. Bukan wanita. Karenanya, aktivis feminis disinyalir tidak pernah bahagia dalam kehidupan rumah tangga. Karena kodrat kaum wanita memang tercipta berbeda dengan kaum laki-laki.
"Kalau semuanya dituntut sama dengan kaum laki-laki, saya yakin kaum feminis ini adalah orang-orang yang tidak pernah menikmati suasana romantis (bahagia) dalam berumah tangga. Karena, istri bakal menuntut suami sama dengan dirinya. Jadi, laki-laki harus hamil dan mengalami yang namanya haid dan nifas supaya setara dan sama persis dengan kaum perempuan. Lama-lama, lihat laki-laki (maaf) kencing berdiri perempuan juga mau buang air kecil sambil berdiri" ujar Henri berkelakar.
 Berbicara soal perlu tidak perlunya RUU KKG, Pendiri & Dewan Pembina PAHAM Indonesia dan Bulan Sabit Merah Indonesia, Heru Susetyo, M.Si menyatakan RUU ini tidak perlu. Karena tidak semua prolematika terkait gender harus diatur dengan undang-undang (UU).
 "Saya sengaja tidak memberikan opsi jawaban apakah layak diterima atau tidak, bagi saya RUU ini tidak perlu (dibahas), apalagi diterima. Tidak layak diterima DPR. Soal permasalahan kaum perempuan kan sudah diatur dalam UU yang lain. Optimalkan saja itu" jelasnya sambil menunjukkan data UU yang mengakomodir kepentingan kaum wanita.
Sementara SALAM UI sendiri selaku penyelenggara seminar belum memberikan peryataan menolak secara resmi meski beberapa panitia menganggap RUU KKG ini tidak layak dibahas oleh komisi VIII DPR RI.
 "Secara resmi kami belum menyatakan menolak, tapi secara pribadi saya tidak setuju dengan RUU KKG ini," ungkap ketua SALAM UI.
 Pada hakekatnya, yang menolak kesetaraan mutlak itu bukan hanya kaum laki-laki, tapi juga kaum perempuan. "Banyak kaum perempuan ketika diminta untuk mengemban amanah yang biasanya diemban kaum laki-laki mereka mengatakan lhoh koq saya, saya kan perempuan! Itu artinya  kaum prempuan, tidak mau disamaratakan dengan kaum laki-laki", jelas Erich Agustab Pratista mahasiswa Fak. Ilmu Komputer UI di sela-sela seminar kemarin.
 Sementar itu, Wakil dari Ledia Hanifah Amalia MPsi.T Anggota Komisi VIII DPR RI (Ketua Kaukus Perempuan Parlemen), Bu Lusi, menjelaskan, isu bahwa RUU KKG akan disahkan bulan ini (15/04/2012) tidaklah benar. Alasannya, pertama, tanggal 15 April itu bukan hari kerja karena jatuh pada hari Ahad. Kedua, DPR RI Pusat masih dalam masa reses.
 "Prosedur RUU KKG masih jauh untuk dibahas apalagi untuk sahkan. Masih ada kemungkinan direvisi, bahkan ditolak," pangkasnya.
 Namun, Henri meyakinkan bahwa umat Islam memang harus mengkritisi wacana gender liberal ini sejak dini. "Tapi bagus koq, walaupun masih lama, kita tetap harus mengkritisi RUU KKG ini supaya kita tidak kecolongan. Baru muncul pun sudah harus kita ketok (tolak)", ajak kandidat doktor University of Malaya (UM), Malaysia ini. (bilal/MIUMI/arrahmah.com)

Mantan LDII ungkap kesesatan LDII ke MIUMI


Bilal
Jum'at, 13 April 2012 10:09:20
Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) semakin dirasakan kehadirannya di tengah masyarakat. Banyak kalangan yang menaruh harapan besar kepada MIUMI agar memberikan solusi terhadap problematika umat Islam.
Mantan Pengurus Pusat Islam Jamaah (IJ) yang bertopeng Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) membeberkan kesesatan LDII kepada Sekretaris Jenderal (Sekjend) MIUMI, Rabu, (11/4).
 Mauluddin , mantan Wakil Imam Besar IJ (setingkat Wapres dalam struktur Republik LDII) menyatakan, IJ mirip Khawarij dan sangat berbahaya bagi akidah umat Islam. "Iya, sangat kental nuansa takfirnya. Jadi, selain anggota LDII, dianggap kafir", ujarnya saat wawancarai di Kantor MIUMI, Jalan Tebet Timur Dalam VIII No. 44. Jakarta Selatan, (Rabu, (11/4).
 Mauluddin mengungkapan, sebab para mantan keluar IJ atau LDII di antaranya, mereka merasa aneh dengan  kewajiban mempelajari Islam lewat jalur riwayat (manqul) Haji Nurhasan Ubaidah sebagai Imam Besar IJ. Selain itu tidak dibenarkan.
 "Saya merasa aneh, ngajinya kenapa harus secara manqul dari Haji Nurhasan. Katanya (Nurhasan), jamaah ini (IJ) tidak fanatik dengan mazhab tertentu. Tidak mengambil pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad. Tapi, murni mengamalkan Al-Quran dan hadits. Kalau demikian, kenapaharus mempelajari Islam sesuai doktrin Haji Nurhasan saja”, paparnya.
 “Mereka memang menggunaka Al-Quran dan Hadits dalam mengindoktrinasi anggota jamaah, tapi penafsirannya akan berbeda dengan penafsiran ulama pada umumnya, karena dipelesetkan sesuai kepentingan mereka (IJ)”, tambah Adam Amrullah salah seorang mantan LDII yang mengaku pernah menjadi ketua kepemudaan IJ ini.  
Sikap radikal ala khawarij yang suka mengkafirkan orang di luar IJ tak hanya mengagetkan orang di luar IJ, tapi juga dari kalangan internal yang sudah malang melintang  dalam dakwah LDII.
“Saya produk asli IJ. Ayah, ibu bahkan kakek nenek  saya semuanya IJ. Tapi saya justru ill fell (hilang rasa simpatik) dengan dakwahnya yang terlalu sombong, menggaggap IJ-lah satu2nya jamaah yg mengamalkan Al-Quran-Hadits dan dijamin “pasti” masuk surga” jelasnya kepada Sekjend MIUMI.
 Kekuatan doktrin IJ tertumpu pada sandi 354 (galipat). Tiga berarti tiga butir yang berarti, Jamaah, Al-Quran dan Hadits. Artinya Al-Quran dan Hadits harus diinterpretasikan sesuai penafsiran “Jamaah”.
 Lima artinya lima butir berisi sumpah setia(bai’at) kepada Sang Amir untuk mengaji, mengamal, membela, sambung jamaah dan taat  Amir(pimpinan).
 Empat maknanya lima butir pengikat iman yang terdiri dari syukur, menganggungkan, bersungguh-sungguh dan berdoa untuk Amir.
 “Nah,  kewajiban jamaah untuk menyumbang sepuluh (10) persen dari penghasilan perbulannya masuk dalam bab membela Jamaah itu, plus infak untuk dainya. Semua kalau ditotal bisa sampai 20% dari penghasilan kita “ jelas  Pak Imam mantan Muballigh (penceramah) LDII yang anak istrinya masih terperangkap dalam pusaran LDII.
 Menanggapi pengaduan para mantan LDII ini, Sekjend MIUMI, Bachtiar Nasir tidak ragu menyatakan bahwa IJ sesat menyesatkan.
 “Tidak ragu bagi kami bahwa LDII ini sesat. Karena itu kami sarankan kepada Bapak-bapak yang sudah keluar dari LDII agar tetap solid dan segera mengambil langkah startegis untuk memberikan pencerahan kepada jamaah yang masih di LDII”, tutur Direktur Ar-Rahman Quranic Learning Center (AQL) Tebet, Jakarta Selatan.
 Menurut Abdurrahim, mantan Gubernur Republik LDII Wilayah DKI Jakarat, untuk memuluskan dakwahnya  LDII tidak hanya berganti nama. Tapi juga mendirikan ormas berupa Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII), Persatuan Silat Nasional (Persinas) ASAD, Usaha Bersama (UB), Cinta Alam Indonesia (CAI), dan Sentra Komunikasi  (SENKOM).
 Data serupa juga diamini oleh Adam Amrullah,“organisasi-organisasi itu sengaja didirikan untuk mewadahi potensi internal dan menjerat orang-orang di luar IJ, “ ujar  Adam yang dipaksa cerai oleh mertuanya karena dianggap murtad setelah keluar dari LDII. [Masdar Helmi/MIUMI]

Ratings and Recommendations

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews