Minggu, 26 Agustus 2012

Mutiara hikmah dari panggung sejarah Islam #3: Mereka yang selalu merindukan masjid


Ahad, 22 Juli 2012 12:38:43
(Arrahmah.com) - Orang-orang shalih sejak zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa salam, sahabat radhiyallahu 'anhum, tabi'in, tabi'it tabi'in dan generasi setelah mereka sampai akhir zaman nanti dikenaI sebagai orang-orang yang hatinya "bergantung" dengan masjid. Mereka adalah orang-orang yang senantiasa memakmurkan masjid dan menjaga pelaksanaan shalat wajib berjama'ah di masjid di awal waktu.
Inilah kisah ketauladanan seorang penghulu ulama tabi'in, ulama senior Madinah dan menantu sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang bernama imam Sa'id bin Musayyib bin Hazn Al-Makhzumi Al-Qurasyi Abu Abdillah. Kedalaman ilmunya dan keshalihan amalnya membuatnya dijuluki sebagai sayyidut tabi'in (pemimpin generasi tabi'in), faqihul fuqaha' (pemimpin seluruh ulama fiqih) dan 'alimul 'ulama' (gurunya seluruh ulama).
Imam Sa'id bin Musayib begitu antusias dalam menjaga shalat berjama'ah di masjid di awal waktu, sampai-sampai selama empat puluh tahun penuh ia telah memasuki masjid sebelum muadzin mengumandangkan adzan. Bard maula Sa'id bin Musayib berkata, "Tidaklah dikumandangkan panggilan untuk shalat selama empat puluh tahun, kecuali Sa'id bin Musayyib telah berada di masjid."
Abu Harmalah meriwayatkan dari Said bin Musayib bahwa ia berkata, "Aku tidak pernah ketinggalan shalat berjama'ah selama empat puluh tahun."
Utsman bin Hakim meriwayatkan dari Said bin Musayib bahwa ia berkata, "Tidaklah seorang muadzin mengumandangkan adzan selama tiga puluh tahun, melainkan aku telah berada di dalam masjid." (Siyar A'lam An-Nubala', 4/221)
Inilah kisah ketauladanan dari seorang ulama tabi'in dan ahli ibadah dari Damaskus yang gugur di medan jihad di Afrika, imam Rabi'ah bin Yazid Abu Syu'aib Al-Iyadi Ad-Dimasyqi yang terkenal dengan julukan Al-Qashir. Abdurrahman bin Amir berkata: "Aku telah mendengar Rabi'ah bin Yazid berkata: "Tidaklah muadzin mengumandangkan adzan shalat Zhuhur sejak empat puluh tahun yang lalu, melainkan aku sudah berada dalam masjid, kecuali saat aku sakit atau bepergian jauh." (Siyar A'lam An-Nubala', 5/240)
Tidak heran apabila Allah Azza wa Jalla memuliakan sang imam semasa hidup maupun sesudah meninggalnya. Imam yang shalih ini gugur dalam jihad di Afrika, saat pasukan Islam yang dikomandani oleh Kultsum bin Iyadh berperang melawan kaum musyrik Barbar pada tahun 123 H.
Inilah kisah ketauladanan seorang ulama besar hadits dan pakar ilmu al-jarh wat ta'dil yang kesohor, imam Yahya bin Sa'id Al-Qathan Abu Sa'id At-Tamimi Al-Bashri. Ia seorang ulama besar hadits pada abad dua hijriyah, yang digelari oleh para sejarawan dan ulama hadits sebagai al-imam al-kabir (ulama besar) dan amirul mu'minin fil hadits (khalifah kaum muslimin di bidang hadits).
Yahya bin Sa'id Al-Qathan dikenal sebagai ulama yang ahli ibadah. Seorang muridnya yang juga ulama hadits, Bundar bercerita: "Saya telah belajar kepada Sa'id bin Yahya selama lebih dari dua puluh tahun. Selama itu, aku tidak pernah melihatnya berbuat maksiat walau hanya sekali."
Ulama besar di bidang hadits yang juga pakar di bidang jarh wat ta'dil, imam Yahya bin Ma'in berkata: "Selama dua puluh tahun, Yahya bin Sa'id selalu mengkhatamkan Al-Qur'an setiap malam."
Adapun kesungguhannya dalam menjaga shalat berjama'ah di masjid, imam Yahya bin Ma'in menuturkan, "Sesungguhnya Yahya bin Ma'in tidak pernah luput dari tergelincirnya matahari (shalat Zhuhur berjama'ah) di masjid selama empat puluh tahun." (Siyar A'lam An-Nubala', 9/181)
Subhanallah. Seorang ulama yang begitu menjaga shalat berjama'ah di masjid selama hidupnya. Dan tahukah Anda, bagaimana kisah meninggalnya sang imam? Sungguh Allah Azza wa Jalla telah memuliakannya saat ia hidup dan ia meninggal.
Inilah saksi hidup peristiwa mulia tersebut, Ali bin Abdullah yang menuturkannya sendiri. Katanya, "Kami sedang bersama dengan Yahya bin Sa'id Al-Qathan di dalam masjid. Ketika ia keluar dari masjid, kami pun ikut keluar bersamanya. Ketika telah sampai di pintu rumahnya, Yahya bin Sa'id berhenti. Kami pun ikut berhenti. Tiba-tiba ada seorang pengemis datang kepadanya. Melihat kehadiran pengemis itu, Yahya berkata kepada kami, "Masuklah kalian ke dalam rumah!"
"Kami pun masuk ke dalam rumahnya. Kepada pengemis itu, Yahya berkata: 'Bacalah!" Maka pengemis itu mulai membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Aku lihat wajah Yahya berubah khusyu' oleh bacaan si pengemis. Tatkala bacaan pengemis itu sampai pada ayat:
{إِنَّ يَوْمَ الفَصْلِ مِيْقَاتُهُم أَجْمَعِيْنَ}
"Sesungguhnya hari keputusan (hari kiamat) adalah hari yang dijanjikan bagi mereka semua." (QS. Ad-Dukhan [44]: 40)
Yahya menjerit keras, terjatuh dan tak sadarkan diri. Saat itu Yahya terjatuh ke dekat pintu. Tiba-tiba pintu yang rapuh itu ikuut terjatuh dan menimpa punggung Yahya hingga berdarah. Kaum wanita dalam rumahnya menjerit melihat hal itu. Kami pun segera keluar rumah dan mendapati keadaan Yahya yang pingsan dengan punggung berdarah.
Setelah disadarkan beberapa saat lamanya, Yahya akhirnya siuman. Ia segera diangkat ke atas ranjang. Kami kembali masuk ke dalam rumah untuk menengoknya. Dalam keadaan tertidur di atas ranjang, mulutnya masih mengulang-ulang ayat:
{إِنَّ يَوْمَ الفَصْلِ مِيْقَاتُهُم أَجْمَعِيْنَ}
"Sesungguhnya hari keputusan (hari kiamat) adalah hari yang dijanjikan bagi mereka semua." (QS. Ad-Dukhan [44]: 40)
Ia terus mengulang-ulang ayat itu sampai menghembuskan nafas yang terakhir. Semoga Allah merahmatinya."
Kesungguhan orang-orang shalih untuk menghadiri shalat jama'ah di masjid tidak terbatas saat mereka dalam kondisi sehat dan lapang semata. Mereka bahkan tetap memaksakan diri untuk menghadiri shalat jama'ah di masjid meskipun mereka mengalami sakit keras.
Inilah kisah ketauladanan dari seorang ulama tabi'in yang ahli ibadah, imam Amir bin Abdullah bin Zubair bin Awwam Al-Asadi. Beliau adalah seorang ulama rabbani dan ahli ibadah di kota Madinah. Bapaknya adalah Abdullah bin Zubair radhiyallahu 'anhu, seorang khalifah dan ulama dari kalangan sahabat junior. Kakeknya adalah Zubair bin Awwam radhiyallahu 'anhu, paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam dari jalur ibu dan sekaligus seorang sahabat  yang dijamin masuk surge.
Ulama rabbani yang lahir dari keturunan sahabat yang mulia ini sangat tekun menjaga shalat berjama'ah di masjid. Pada saat ia sakit keras yang menyebabkannya meninggal, ia masih sempat mendengar kumandang adzan Magrib dari masjid nabawi. Ia pun memerintahkan kepada keluarganya untuk memapahnya ke masjid.
"Bawalah aku ke masjid!"
"Engkau sedang sakit keras." jawab keluarganya.
"Bagaimana aku mendengar panggilan Allah lalu aku tidak mendatanginya?" tukas Amir bin Abdullah.
Dengan terpaksa keluarganya memapahnya ke masjid. Ia memaksakan berdiri di tengah shaf bersama jama'ah lainnya. Ia masih mampu mengikuti bacaan dan gerakan imam sampai raka'at pertama. Tatkala imam dan seluruh ma'mum lainnya bangkit untuk raka'at kedua, Amir bin Abdullah tidak mampu bangkit lagi. Allah telah memanggil ruhnya untuk selamanya. Ia meninggal dalam keadaan sujud kepada Allah di tengah shaf, di masjid nabawi yang diberkahi. Subhanallah! (Siyar A'lam An-Nubala', 5/220)
Dan inilah kisah ketauladanan dari seorang ulama tabi'in senior, Rabi' bin Khutsaim bi bin A'idz Abu Yazid Ats-Tsauri. Ia seorang ulama dan ahli ibadah di kota Kufah. Keshalihan, ketekunan ibadah dan kedalaman ilmunya diakui oleh ulama senior sahabat. Sahabat Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu berkata kepadanya, "Wahai Abu Yazid, sekiranya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam melihatmu, pasti beliau akan mencintaimu. Tidaklah aku melihatmu, melainkan aku teringat akan orang-orang yang tekun beribadah."
Pada masa tuanya, Rabi' bin Khutsaim mengalami lumpuh separoh badannya. Meski demikian ia tetap memaksakan diri untuk menghadiri shalat berjama'ah di masjid. Ia meminta keluarganya untuk memapah dirinya ke masjid.
Orang-orang berkata, "Wahai Abu Yazid, shalatlah di rumah saja! Anda telah mendapatkan keringanan untuk shalat di rumah."
"Benar, aku memang mendapatkan keringanan untuk shalat di rumah. Tapi aku masih bisa mendengar seruan muadzin hayya 'alash shalah..hayya 'alal falah (marilah menuju shalat…marilah menuju keberuntungan). Jika kalian masih bisa mendatangi seruan hayya 'alash shalah..hayya 'alal falah, maka datangilah meski dengan merangkak!"  (Siyar A'lam An-Nubala', 4/260)
Saudaraku seislam dan seiman…
Orang-orang shalih terdahulu telah memberikan ketauladanan nyata kepada kita bagaimana mengamalkan firman Allah Azza wa Jalla:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang pasti termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. At-Taubah [9]: 18)
Mereka juga telah memberikan ketauladanan nyata kepada kita bagaimana menjadi orang-orang yang hatinya selalu bergantung dengan masjid, merindukan masjid dan shalat jama'ah serta amal-amal kebaikan yang memakmurkan masjid.
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: ...وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي المَسَاجِدِ،
"Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan kecuali naungan-Nya: "…dan orang yang hatinya selalu bergantung dengan masjid." (HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031)
 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟» قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: «إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ»
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda, "Maukah aku tunjukkan kepada kalian perbuatan yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan meninggikan derajat-derajat?" Para sahabat menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau menjawab, "Yaitu menyempurnakan wudhu atas bagian-bagian yang tidak disukai jika terkena air (karena air yang sangat dingin atau anggota badan yang sakit), banyak berjalan ke masjid, dan menunggu dari satu shalat ke shalat berikutnya di masjid. Itulah ribath (berjaga-jaga), itulah ribath (berjaga-jaga)." (HR. Muslim no. 251, Ibnu Majah no. 427 dan Ahmad no. 8021)
Saudaraku seislam dan seiman….
Mari kita jadikan bulan suci Ramadhan ini sebagai titik start perbaikan diri kita dalam menjaga shalat lima waktu secara berjama'ah di masjid. Wallahu a'lam bish-shawab.
(muhib almajdi/arrahmah.com)

Bait-bait Puisi Ariel untuk ustadz Abu Bakar Ba'asyir


Bilal
Minggu, 26 Agustus 2012 11:32:42
JAKARTA (Arrahmah.com) - Sebelum menjalani masa hukuman di rutan Pondok Waru Bandung, Ariel juga lama menjalani masa tahanan di Rutan Baresekrim Mabes Polri. Di tempat ini, Ariel bertemu dengan banyak orang, mulai dari pembunuh, Misbakhun (tersangka pemalsuan LC Bank Century, yang oleh Ariel hanya menulis pak Mis) hingga ustadz Abu Bakar Ba'asyir.
Seperti dilansir JPNN, Ariel mengenal ustadz yang dituding sebagai gembong teroris itu lewat pak Mis. ustadz Abu Bakar hanya mengenal nama Ariel namun tidak pernah bertemu wajah. "Oh ini toh Ariel? Saya hanya tahu namanya saja," kata ustadz Abu Bakar Ba'asyir dalam buku "Kisah Lainnya" Catatan 2010-2012, Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David.
Ustadz Abu Bakar Ba'asyir sempat beberapa kali memberi wejangan untuk Ariel. Salah satu yang paling dingat Ariel adalah "Jangan berkecil hati. Manusia diciptakan di dunia ini memang untuk dibikin kesalahan, lalu memperbaiki diri. Kalau semua orang sudah tidak bikin kesalahan lagi, maka semua ini akan dimatikan Tuhan, karena tidak ada lagi tujuan kehidupan." Kata-kata tersebut sangat tersimpan di kepala Ariel.
Suatu hari sekitar pukul 05.00, Ariel duduk sendirian di Kampung Atas (sebutan untuk Rutan Bareskrim).  Ariel yang susah tidur melihat Ompung tua, tahanan lainnya, keluar dari selnya untuk melakukan senam pagi.
Tak lama kemudian ustadz Abu Bakar Ba'asyir keluar dari selnya menggunakan celana panjang. Ia juga memulai aktivitasnya dengan berlari-lari kecil, bolak balik sepanjang koridor sel.
Ariel membuat puisi khusus untuk ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Berikut bunyinya:
Ba'asyir tua, berlari kecil di gang yang bergema
Larut dalam dunianya sendiri
Dia tidak menolerensi dunia
Sehingga dunia tidak menolerensinya
Keras memang, tapi apalah arti pendirian jika tidak keras
Hitam putih, tapi tidak abu-abu
Keras memang ...
Andai saja dunia melihat kebenaran yang dia lihat.

Akankah "Green-on-blue attacks" mengubah strategi perang pimpinan AS di Afghanistan?


Siraaj
Ahad, 26 Agustus 2012 07:17:00
(Arrahmah.com) - Serangan-serangan pihak dalam atau yang juga disebut "Green-on-blue attacks" oleh pasukan Afghan yang membelot melawan pasukan salib NATO telah menimbulkan perdebatan di kalangan penjajah dan antek-anteknya dan membuat mereka menjadi sakit kepala dalam menghadapi serangan semacam ini karena tidak mengerti penyebabnya, sementara "Green-on-blue attacks" terus terjadi.
Akhir-akhir ini serangan pihak dalam terhadap pasukan NATO telah meningkat, sejumlah tentara NATO telah tewas dan terluka akibat peluru dari orang-orang yang mengenakan seragam pasukan yang NATO latih dan bayar.
Tudingan-tudingan "lucu" telah dilontarkan oleh pihak musuh. Karzai menyalahkan Pakistan. John Allen, komandan tinggi pasukan penjajah asing di Afghanistan, menyalahkan bulan Ramadhan, karena menurut dia para tentara/polisi yang menembak pasukan NATO karena stres dalam menjalani puasa. Meskipun dia membantah menyalahkan Ramadhan, tapi dia sendiri berkata bahwa puasa bisa jadi salah satu peneyebabnya.
Tentu saja alasan yang dijelaskan Mujahidin Taliban adalah alasan yang sebenarnya, bahwa banyak dai jajaran pasukan Afghan yang menyadari kenyataan yang ada sehingga berbalik senjata kepada salibis penjajah dan bergabung dengan Mujahidin, dan inflitrasi Taliban yang canggih yang hampir tak bisa dideteksi oleh musuh.
Terlepas dari alasan yang diperdebatkan, sebagaimana yang dilansir Antiwar bahwa serangan pihak dalam telah menimbulkan masalah yang terus tumbuh bagi pasukan penjajah di Afghanistan, terutama karena banyak dari tentara NATO yang memang menghabiskan waktu lama di pangkalan-pangkalan pelatihan pasukan boneka Afghan.
Akankah serangan dari pihak dalam mengubah strategi perang pimpinan AS? sejauh ini Allen menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan yang signifikan hingga masalah ini sepenuhnya dipelajari, sementara yang lainnya berspekulasi bahwa masalah ini akan membuat penjajah asing berpikir ulang untuk menarik diri pada akhir tahun 2014, seperti rencana yang dicetuskan, dan akan memperlambat proses "misi pelatihan".
Bagaimanapun, serangan semacam ini telah menjadi salah satu faktor melemahnya semangat para salibis di Afghanistan. Khutbah 'Idul Fithri 1433 H Amir Mullah Muhammad Umar (hafizhahullah) mengindikasi bahwa pasukan NATO tidak akan lama lagi bertahan di Afghanistan. Buktinya telah banyak pasukan teroris asing yang meninggalkan pangkalan-pangkalan militer mereka, bahkan membakarnya, seperti yang terjadi di distrik Zurmat, provinsi Paktia pertengahan Agustus ini. (siraaj/arrahmah.com)

Plesetkan lagu rohani dengan kata 'sampah', Wendy Cagur telah menghina Islam


Bilal
Rabu, 25 Juli 2012 13:58:43
JAKARTA (Arrahmah.com) - Banyolan pelawak Wendy Cagur pada acara live 'Saatnya Kita Sahur' di stasiun televisi TransTV, Selasa (24/7) dinilai telah menghina umat Islam. Pasalnya, Wendy memplesetkan lirik lagu rohani Islam dengan kata 'sampah'.
Aksi Wendy Cagur yang melecehkan Islam itu telah dilaporkan warga DKI Jakarta, Ahmad Faizal Iksan, kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), seperti dikutip itoday.co.id, Selasa (24/7).
Dalam kanal aduan di situs resmi KPI, Ahmad Faizal Iksan meminta KPI memberikan teguran keras kepada TransTV. Menurut Ahmad, Wendy telah memplesetkan lirik lagu karya musisi Hadad Alwi yang bertajuk "Rindu Muhammadku".
"Pagi ini saya melihat candaan yang saya rasa tidak pantas. Di mana adegan Wendi Cagur dan Raffi Ahmad membuat guyonan nyanyian dengan kalimat 'sampah'. Raffi memplesetkan lagu 'Ampar-ampar Pisang' menjadi 'sampah-sampah pisang ."
Selanjutnya, Wendy menimpali dengan mengganti lirik 'Siapa yang cinta pada Nabi-nya pasti bahagia dalam hidupnya' dengan lirik 'sampah yang cinta pada nabinya…….' Sungguh lawakan yang sangat tidak lucu dan menyinggung umat Muslim," tulis Ahmad Faizal Iksan. (bilal/arrahmah.com)

#SaveMaryam, save pemuda-pemudi Indonesia dari pemurtadan?



Minggu, 26 Agustus 2012 23:02:04
(Arrahmah.com) - Kontroversi kampanye sosial #SaveMaryam cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia. Mengingat program #SaveMaryam ini menyoroti masalah pemurtadan di Indonesia, yang menurut pengamatan tim #SaveMaryam, jumlahnya kira-kira mencapai 2 juta Muslim Indonesia telah pidah agama alias murtad dari Islam ke Kristen akibat Kristenisasi yang agresif.
Sebagian orang meragukan #SaveMaryam, karena beberapa kejanggalan dalam kampanye-nya yang dilancarkan melalui internet dengan mem-posting video campaign berjudul "Save Maryam". Dalam video itu, #SaveMaryam menjelaskan bahwa terjadi penurunan drastis pemeluk Islam di Indonesia akibat korban Kristenisasi. Poin yang mereka tekankan adalah, angka 2 juta Muslim yang pindah ke agama Kristen dan bahwa di tahun 2035 Indonesia diperkirakan akan tidak lagi menjadi negara berpopulasi Muslim terbesar dunia, jika kristenisasi yang massif sukses tak terbendung. Atas kedua poin tersebut, #SaveMaryam merancang program-program yang akan dilaksanakan di Indonesia untuk mencegah gelombang besar pemurtadan. Untuk itu mereka membutuhkan dana yang cukup besar.
Para pembaca yang ragu melakukan analisa logis untuk mengungkap kejanggalan dari kampanye #SaveMaryam, ada yang berpendapat bahwa #SaveMaryam ini proyek bohong mirip proyek Kony 2012 yang dilaporkan sebagai kampanye penipuan. Meragukan data yang dikatakan oleh #SaveMaryam dan tidak ada konfirmasi resmi dari ormas Islam Indonesia terkait proyek ini, meskipun #SaveMaryam menyatakan bahwa mereka telah menjalin koordinasi dengan salah satu ormas Islam besar di Indonesia, Muhammadiyah. (Keterangan lebih lanjut baca: "Ada apa dengan Save Maryam?, Fimadani.com").
Syaikh Tawfique Chowdhury

Sebagian lagi, tidak lantas menganggap kampanye #SaveMaryam ini sebagai proyek penipuan, sebab beberapa bukti cukup menguatkan. Diantaranya bahwa #SaveMaryam ini dibawah asuhan Syaikh Dr Tawfique Chowdhury, seorang da'i terkenal yang merupakan pemimpin dan CEO dari badan charity terkemuka Mercy Mission World (MMW) yang telah mempunyai nama di beberapa negara, bersama da'i-da'i berkompeten yang ikut terlibat di dalamnya. Selain itu, juga diperkuat oleh konfirmasi Asyari Usman, salah seorang staf BBC di London yang meminta kejelasan langsung ke pihak MMW di UK. Berikut klarfikasinya yang dipublikasikan oleh Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (KIBAR).
Brother Raheem bicara dengan bang Nazaruddin
Salam alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati. Alhamdulillah, kampanye Save Maryam yang sempat menimbulkan reaksi beragam dari kalangan Muslim, sore tadi sudah menjadi sangat jelas; jelas bahwa kampanye itu genuine, asli, otentik.
Sore tadi saya dan Bang Nazarudin berhasil menjumpai salah seorang brother yang aktif di Mercy Mission UK (MM-UK) yang meluncurkan kampanye Save Maryam.
Dalam pertemuan di 233 Central Park Road, London, E6 3EA, Brother Raheem menegaskan bahwa Save Maryam betul merupakan salah satu inisiatif MM-UK. Bukan scam, bukan penipuan, bukan kampanye yang dibuat oleh pihak non-Muslim.
Memang beliau mengakui bahwa lack of consultancy dengan orang Indonesia, terutama yang bermukim di LN, membuat beberapa data di dalam video SM agak berlebihan. Mereka mengatakan, "We don't know any Indonesian living in the UK whom we can get advice from."
Poin penting lainnya adalah bahwa video itu bertujuan utk menumbuhkan awareness saja, belum lagi pada tahap implementasi rencana-rencana mereka. Mereka juga menyebutkan kerja sama dengan Muhammadiyah di Indonesia dalam melanacrakan kampanye itu. Kerja sama dg Muhammadiyah ini sempat juga disebut-sebut dalam komunikasi di media sosial, termasuk yang diterima oleh Ustad Salim Fillah via Tweeter.
Insya Allah, besok sore di studio Ramadan TV (di sekitar Wembley), saya dan Bang Nazarudin akan dipertemukan dengan seorang brother lain dari MM-UK yang, menurut Bro Raheem, terlibat langsung dalam menyiapkan SM.
Jadi, insya Allah tidak ada lagi keraguan mengenai otentisitas SM dan juga LSM yang memprakarsainya.
Terlampir foto pertemuan dengan Brother Raheem. Semoga klarifikasi ini menghilangkan keraguan dan kebingungan.
http://emzeth.com/4save.pdf
Wassalam,
Asyari Usman
Brother Raheem bersama Asyari Usman
Syaikh Chowdhury sendiri, telah mengkonfirmasi proyek #SaveMaryam ini melalui rilisan video yang dipublikasikan di Youtube tertanggal 27 Juli 2012. Kala itu Syaikh Chowdhury menjelaskan bahwa ia benar berada dibalik #SaveMaryam Campaign dan #SaveMaryam bukanlah proyek penipuan. Terkait bagaimana pihaknya mengetahui bahwa begitu banyak Muslim di Indonesia yang murtad, ia mengatakan bahwa timnya telah melakukan penelitian langsung ke Indonesia dengan bantuan ormas Islam lokal.
Dari mana angka 2 juta itu?
Azim Kidwai, salah satu anggota tim yang bertanggungjawab atas program #SaveMaryam ini, mengklarifikasi tentang angka 2 juta, bahwa angka 2 juta Muslim murtad dari Islam didapat dari riset langsung ke Indonesia-sama seperti penjelasan Syaikh Chowdhury-mereka memiliki tim yang dikirim ke Indonesia untuk melakukan penelitian dengan mencari fakta melalui warga lokal, institusi-institusi lokal, dan ormas Islam lokal. Dengan riset ini mereka sampai pada kesimpulan bahwa banyak sekali orang Muslim Indonesia yang telah meninggalkan Islam (murtad). Selain itu, menurut Kidwai, mereka juga telah melakukan riset dengan mengamati data dari organisasi pengamat seperti International Cricic Group (ICG), yang memiliki tim di Indonesia. Dengan data-data yang diamati, #SaveMaryam menyimpulkan bahwa kurang lebih 2 juta Muslim Indonesia telah murtad.
Brother Azim Kidwai
Meskipun demikian, jumlah bombastis ini masih meragukan banyak pihak di Indonesia. Penjelasan #SaveMaryam terkait jumlah ini masih dirasa tidak jelas dan penuh kejanggalan serta membuat orang bertanya-tanya.
Bagaimana jika data itu benar-benar keliru? Kidwai mengatakan, jika pun jumlah yang mereka simpulkan keliru, maka pihaknya adalah orang yang paling bahagia, yang artinya tidak sampai separah itu konversi dari Islam ke Kristen di Indonesia.
Namun Muslim Indonesia tetap masih menunggu klarifikasi detail terkait data yang diklaim #SaveMaryam ini.
Mengapa Maryam?
Mengapa kampanye ini dinamakan Save Maryam? mengapa Maryam?
Menurut tim #SaveMaryam, Maryam adalah simbol pemuda atau pemudi Islam-karena Maryam adalah seorang Muslim-agar tidak menjadi Mary-karena Kristen menyebutnya Mary-. Maryam dalam kampanye ini menunjukkan bahwa di Indonesia banyak Muslim, terutama pemuda atau pemudi yang hidup dalam kebingungan, mengetahui Islam tidak lebih dari karena ia lahir di keluarga Muslim, dan lemahnya ekonomi plus lemahnya pemahaman aqidah menjadikan Maryam mudah untuk menjadi target Kristenisasi. Oleh sebab itu, Maryam perlu diselamatkan.
Mengapa di Indonesia?
MMW bermaksud untuk membantu bangkitnya Islam di negara yang pemeluk Islamnya terbesar di dunia. Disebabkan maraknya pemurtadan, dikhawatirkan Indonesia tidak akan lagi menjadi negara mayoritas Muslim. Melihat problem yang besar ini, MMW merasa diperlukan dakwah yang lebih luas agar Indonesia tidak menjadi "mantan" negara Muslim. Karena itu Muslim harus teguh di atas agamanya, dan ini membutuhkan ilmu.
Atas dasar kesadaran ini, proyek #SaveMaryam diharapkan bisa mencegah arus Kristenisasi dan melakukan dakwah pada kalangan Muslim yang masih awam terhadap ajaran Islam.
Apa yang ingin dilakukan #SaveMaryam di Indonesia?
#SaveMaryam campaign berharap bisa mengumpulkan 5000 orang di seluruh dunia untuk berdonasi sebesar $400, dengan ini #SaveMaryam ingin melakukan dakwah terkoordinasi yang besar di Indonesia.
#SaveMaryam berencana akan memulai dakwahnya di wilayah Yogyakarta, kota besar yang diketahui menjadi tempat banyak organisasi misionaris melakukan kegiatan Kristenisasi, dengan mendirikan TV Islam yang bisa dijangkau jutaan orang.
Mengapa TV? bagaimana dengan orang-orang miskin yang tak memiliki TV?
Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas, banyak pulau-pulau di Indonesia yang belum terjamah oleh alat elektronik. Lantas mengapa #SaveMaryam berencana untuk mendirikan stasiun TV? bagaimana dengan orang-orang miskin di pedalaman-yang rentan Kristenisasi-namun tak memiliki alat elektronik seperti TV? mengapa tidak mendistribusikan bantuan makanan dan para da'i untuk berdakwah? pertanyaan-pertanyaan ini muncul dibenak orang-orang yang concern terhadap #SaveMaryam campaign ini.
Mengenai ini tim #SaveMaryam mengatakan bahwa program TV Islam adalah step ke-2 dari 10 step yang MMW akan jalankan selama 25 tahun kedepan. Tim #SaveMaryam juga akan melaksanakan program-program lainnya yang akan membantu masyarakat Muslim Indonesia untuk meningkatkan pemahaman agama, keshalihan, dan perbekalan diri serta bantuan kemanusiaan. Menurut #SaveMaryam, TV adalah salah satu solusi yang efektif untuk dakwah di Indonesia yang besar ini, karena menurutnya TV telah terbukti memberikan sumbangsih yang cukup signifikan untuk menyebarkan kesadaran umat akan ajaran Islam di negeri-negeri Muslim di seluruh dunia. Sementara bagi orang-orang miskin yang tidak memiliki TV di rumah mereka, menurut #SaveMaryam, bisa menontonnya di tempat umum lokal yang menyediakan TV yang dekat dengan tempat tinggal mereka.
Bisa menyinggung ormas Islam Indonesia?
Meskipun pihak MMW telah memberikan konfirmasi dan penjelasan terkait orisinalitas proyek #SaveMaryam ini, pihak Muslim Indonesia masih menanti klarifikasi yang lebih jelas dan lebih besar disebabkan video campaign #SaveMaryam telah menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa bahasa, sedang keontetikan data yang dipaparkan #SaveMaryam masih meragukan dan terlihat berlebihan.
Sebagian orang merasa data yang disimpulkan oleh #SaveMaryam bisa menyinggung ormas Islam Indonesia. Seolah-olah para Ustadz yang bersusah payah berdakwah hingga masuk ke daerah-daerah pelosok Indonesia tak menghasilkan apa-apa, seolah ormas-ormas Islam besar di Indonesia tidak aware akan aksi pemurtadan di negaranya.
Telah kita ketahui sebelum kampanye #SaveMaryam ini muncul, ormas Islam Indonesia telah sangat aware akan aksi pemurtadan yang kian menjamur. Mereka pun telah melakukan upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk membendung arus pemurtadan, sedang keberhasilan usaha diserahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan kebangkitan Islam di Nusantara ini pun mulai terlihat.
Tapi kita juga tak bisa serta-merta mendiskreditkan usaha MMW, bagaimanapun kita harus menghargai perhatian dan usaha MMW terhadap saudara-saudara Muslim di Indonesia, terlepas dari kontroversi yang ada. Jika #SaveMaryam akan melakukan aksi nyata di Indonesia untuk mencegah pemurtadan, bukankah ini akan menjadi dukungan bagi dakwah Islam di Indonesia agar lebih kuat dan meluas? semoga.
Menyebarnya Kristenisasi di Indonesia nyata adanya 
Faktanya, menyebarnya Kristenisasi di Indonesia bukanlah cerita bohong. Benar adanya di Indonesia Kristenisasi semakin menjamur. Kristenisasi biasanya menargetkan Muslim awam terutama mereka yang dalam kondisi lemah secara ekonomi yaitu kaum duafa, dan Muslimah adalah salah satu target paling "top". Ya, Muslimah sangat rentan menjadi target pemurtadan. Umumnya, trik yang digunakan adalah dengan menikahi sang Maryam (Muslimah), kemudian setelah menikah Maryam menjadi tergantung kepada suami, sehingga banyak yang lebih memilih untuk murtad dengan mengikuti sang suami yang kafir, naudzubillah, pun disebabkan oleh lemahnya iman akibat kejahilan akan dasar-dasar Aqidah Islam.
Belum lagi jika bencana alam terjadi di Nusantara yang subur ini, para misionaris tak jarang memanfaatkan situasi dengan "berdakwah" dan memberi "bantuan" untuk mengiming-imingi mereka yang tak berdaya dan awam berpindah menjadi Kristen baik dengan keyakinan atau keterpaksaan karena keadaan, dan banyak contoh kasus pemurtadan lainnya.
Seperti yang dijelaskan staf BBC di London, poin penting dari kampanye #SaveMaryam ini untuk menumbuhkan kesadaran umat Islam atas pemurtadan yang terus merajalela. Supaya tidak menganggap remeh masalah pemurtadan maka diperlukan warning dan aksi yang lebih besar dari umat Islam.
Jaga orang terdekat kita dari pemurtadan
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (At-Tahrim: 6)
Ayat tersebut menekankan bahwa dakwah yang pertama adalah dimulai kepada keluarga atau orang-orang terdekat kita, tentunya dengan kadar kemampuan masing-masing. Keluarga adalah benteng pertama, benteng keimanan dan kepribadian. Seseorang yang dididik dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah, insyaAllah, akan terlindung dari penyesatan pemahaman atau bahkan pemurtadan. Sebab, iman yang kuatlah menjadi faktor utama yang menjadi senjata untuk menangkal pemurtadan. Meskipun, tidak menjadi jaminan juga bahwa keluarga shalih semua generasinya akan menjadi shalih, karena semua tergantung pada kehendak Allah Ta'ala, Sang pemilik Hidayah. Tetapi manusia hanya bisa berusaha sementara tawakkal hanya kepada Allah.
Problema pemurtadan adalah tanggungjawab semua Muslim, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kita semua selayaknya mengambil peran dalam dakwah, sekecil apapun itu. Keprihatinan MMW terhadap perkembangan Islam di Indonesia, patut diapresiasi, terlebih mereka adalah sesama Muslim yang menaruh perhatian terhadap saudara mereka. Kritis boleh tetapi bukan berarti kita menjadi skeptis terhadap segala hal apalagi langsung menuduh dusta. Namun MMW tetap diharapkan merenungi dan mengklarifikasi lebih jelas terkait dugaan kekeliruan yang ada, demi kebaikan semua pihak.
Bagi mereka yang yakin akan program #SaveMaryam ini,  itu adalah hak mereka, begitupun juga bagi mereka yang ragu, itu adalah hak mereka, berdasarkan alasan masing-masing. Tetapi proyek #SaveMaryam ini bukanlah scam berdasarkan konfirmasi dari beberapa pihak.
Wallahu a'alam bishshawab
Note: Seperti yang diberitakan eramuslim.com belum lama ini, pihak Arrahmah.com sedang menghubungi pihak #SaveMaryam untuk mencari klarifikasi yang lebih jelas, kami telah berusaha melakukannya dengan bertanya terkait soal-soal yang mengganjal. Namun dari pihak #SaveMaryam tidak memberikan jawaban yang lebih detail melainkan hanya informasi yang telah tertera pada situsnya dan penjelasan Syaikh Tawfique Chowdhury serta tim #SaveMaryam lainnya.

Ratings and Recommendations

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews