Member of Mujahideen, 16 Mei 2013 (07:36: 12)
Jika seorang muslim berdoa
pada Allah agar diberi rizki dan diberi keturunan, akan tetapi doanya tak
kunjung pula terkabulkan, apakah seperti itu adalah buah dari tidak diterimanya
amalan?Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz ditanyakan seperti di atas.
Lalu jawaban beliau rahimahullah,
Ada berbagai faktor yang
menyebabkan doa tak kunjung dikabulkan. Doa tersebut tidak terkabul boleh jadi
karena jeleknya amalan, maksiat dan kejelekan yang seseorang perbuat. Boleh
jadi juga sebabnya adalah karena makan makanan yang haram. Juga bisa jadi
karena ia berdoa biasa dalam keadaan hati yang lalai. Boleh jadi pula karena
sebab lainnya sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan
dalam hadits, yang artinya,
“Tidaklah
seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan
memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya
tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan
menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya
kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami
akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata,
“Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian.” [1]
Boleh jadi tidak
terkabulnya doa seorang hamba karena maksiat yang ia perbuat, karena hatinya
yang lalai saat memanjatkan doa, atau karena memakan yang haram. Atau boleh
jadi pula doa seseorang tak kunjung terkabul karena Allah Ta’ala memilih yang
terbaik untuknya dengan Allah mengganti apa yang ia minta dengan yang lebih
bermanfaat di surga dan akhirat kelak. Atau bahkan Allah menggantinya dengan
sesuatu di akhirat dan di surga yang kekal. Bisa jadi pula Allah mengganti
permintaan hamba tadi dengan maslahat lainnya dengan Allah menghindarkan
darinya berbagai keburukan. Bisa jadi Allah menghindarkan darinya kejelekan
tanpa ia sadari. Itulah karena doa yang ia panjatkan pada Allah. Inilah yang
terbaik sesuai dengan hikmah Allah. Allah bisa jadi mengabulkan doanya dengan
memberikannya anak, rumah atau istri. Boleh jadi pula Allah palingkan dari
kejelekan dengan sebab doa dan mengganti dengan yang lebih manfaat sebagaimana
yang disebutkan dalam hadits di atas.
Dalil bahwa do’a dengan
hati yang lalai sebab do’a sulit terkabul
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.”[2]
Dalil pengaruh makanan yang
haram terhadap do’a
“Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan
yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang
mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: 'Wahai
para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal
shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' Dan Allah
juga berfirman: 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik
yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.'"
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang
laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya.
Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke
langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal,
makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari
yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah
akan memperkenankan do'anya?"[3]
Jadi maksiat dan makan
makanan yang haram, itu juga adalah sebab penghalang terkabulnya do’a. Begitu
pula hati yang lalai dalam berdoa, itu pula salah satu penghalang. Atau
barangkali Allah beri kita yang terbaik dan mengganti dengan yang lebih baik
dari doa yang kita minta.
Don’t give up! Teruslah banyak berdoa
dan terus introspeksi diri. Wallahu waliyyut taufiq.
[1]
HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa'id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
sanadnya jayyid
[2]
HR. Tirmidzi no. 3479, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini hasan
[3]
HR. Muslim no. 1015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar