Kamis, 27 Oktober 2011

Partai `Islam` Tunisia Klaim Kemenangan

Partai `Islam` Tunisia Klaim Kemenangan

Diposting pada Rabu, 26-10-2011 | 05:10:51 WIB
Partai Islam  moderat Tunisia, Ennahda pada Senin 24  Oktober, mengklaim memenangkan pemilihan pertama negara itu sejak penggulingan Presiden Zine Al Abidine Ben Ali.

"Hasil pertama yang dikonfirmasi  menunjukkan bahwa Ennahda telah memperoleh tempat pertama," kata manajer kampanye Abdelhamid Jlazzi di luar markas besar partai di pusat ibukota Tunis, Reuters melaporkan.

Saat ia berbicara, kerumunan yang lebih dari 300 orang di jalan berteriak "Allahu Akbar!" Orang lain mulai menyanyikan lagu kebangsaan Tunisia.

Hasil akhir belum dirilis dan diharapkan selesai pada hari Selasa.

Tetapi para pejabat Ennahda mengatajan bahwa pekerja partai telah menghitung hasil pemilu di TPS setelah pemilu hari Minggu.

"Ini adalah saat bersejarah," kata Zainab Omri, seorang wanita muda berjilbab, yang berada di luar markas Ennahda ketika para pejabat partai mengklaim kemenangan.

"Tidak ada yang bisa meragukan hasil ini. Hasil ini menunjukkan dengan sangat jelas bahwa orang-orang Tunisia adalah orang yang melekat pada identitas Islam."

Warga Tunisia berbaris dalam antrian panjang pada hari Minggu untuk memilih parlemen baru, pemilu pertama mereka sejak penggulingan Ben Ali awal tahun ini.

Jumlah pemilih lebih dari 90 persen pemilik hak suara.

Dewan terdiri dari 217-kursi baru yang akan duduk selama satu tahun, menata ulang konstitusi, memilih pemerintah sementara yang baru dan menetapkan tanggal pemilihan parlemen dan presiden.

Ennahda menjadi partai Islam yang menang pertama di dunia Arab sejak Hamas memenangkan pemilu 2006 di Palestina.

Partai Islamis juga memenangkan pemilu tahun 1991 di Aljazair, tetangga Tunisia, tapi tentara membatalkan hasil, memprovokasi konflik bertahun-tahun.

Koalisi

Pejabat Ennahda mengatakan mereka siap untuk membentuk aliansi dengan partai-partai sekuler.

"Kami tidak akan mengindar untuk berusaha membuat aliansi politik yang stabil," kata Jlazzi kepada Reuters.

"Kami meyakinkan para investor dan mitra ekonomi internasional."

Ali Larayd, anggota komite eksekutif partai, mengatakan siap untuk membentuk aliansi dengan Kongres untuk Republik dan Ettakatol, kedua kelompok sekularis Tunisia.

Kongres ini dipimpin oleh Moncef Marzouki, seorang dokter dan aktivis hak asasi manusia yang menghabiskan bertahun-tahun pengasingan di Perancis.

Ettakatol adalah partai sosialis yang dipimpin oleh Mustafa Ben Jaafar, dokter lain dan lawan Ben Ali.

Ennahda dipimpin oleh Rachid Ghannouchi, dipaksa ke pengasingan di Inggris selama 22 tahun karena tekanan oleh polisi Ben Ali.

Ghannouchi  menekankan pihaknya tidak akan memberlakukan kode moralitas paksaan pada masyarakat Tunisia, atau ribuan turis Barat yang liburan di pantai.

Dia menggunakan model pendekatan seperti yang dilakukan Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan.

[muslimdaily.net/onislam]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ratings and Recommendations

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews